12 Pencegahan Malaria Terbukti Paling Efektif

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Malaria merupakan penyakit yang berbahaya dan tergolong mematikan karena malaria merupakan tergolong penyakit pada sistem peredaran darah. Tanda – tanda malaria tergolong berbahaya yaitu demam, mual dan muntah, apalagi untuk gejala malaria tropica. Oleh karena itu, pencegahan malaria sangat diperlukan untuk mengurangi dampak gangguan kesehatan akibat malaria pada masyarakat dan dapat mencegah angka kematian akibat penyakit ini. Pencegahan malaria dapat dikategorikan menjadi dua faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Pencegahan berdasarkan faktor eksternal adalah pencegahan malaria dari yang berkaitan dengan luar tubuh manusia. Sedangkan pencegahan berdasarkan faktor internal adalah pencegahan yang berkaitan dari dalam tubuh manusia.

Pencegahan Eksternal

Pencegahan eksternal dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti menjaga kebersihan lingkungan, menekan perkembangbiakan vektor nyamuk, dan lain – lain. Dengan menekan faktor eksternal seperti mencegah berkembangbiaknya vektor penyakit malaria yaitu nyamuk anopheles, penyakit malaria dapat dicegah dengan cukup signifikan. Pencegahan eksternal dapat dijabarkan sebagai berikut.

1. Menjaga Kebersihan Lingkungan

Salah satu cara mencegah malaria bisa melalui dengan cara sederhana seperti menjaga kebersihan lingkungan. Seperti kata pepatah kebersihan pangkal kesehatan, dengan menjaga kebersihan lingkungan kita bisa mencegah berbagai macam penyakit, khususnya penyakit malaria. Menjaga kebersihan dapat dilakukan dengan membuang sampah pada tempatnya, memiliki tempat penampungan sampah yang tertutup dan lain – lain. Sampah bisa menjadi tempat perkembangbiakan jentik nyamuk. Contohnya genangan air pada botol minuman atau wadah plastik lainnya yang tergelatak begitu saja, bisa menjadi media perkembangbiakan jentik nyamuk dan bakteri lainnya. Selain itu, dengan menjaga kebersihan lingkungan, lingkungan tempat tinggal akan bersih, asri dan nyaman ditinggali.

2. Drainase yang Baik

Salah satu kelemahan kebanyakan kota – kota besar di Indonesia adalah sistem drainase yang buruk. Sistem drainase yang buruk ini ditambah dengan membludaknya jumlah penduduk perkotaan dapat meningkatkan kasus penyakit yang dialami oleh masyarakat. Sistem drainase yang buruk tidak hanya akan berakibat pada banjir (walaupun banjir juga disebabkan oleh perilaku masyarakat yang suka membuang sampah sembarangan), namun juga akan meningkatkan intensitas genangan air. Genangan air tentu saja merupakan media perkembangbiakan nyamuk apalagi di musim penghujan. Dengan drainase yang baik di daerah perumahan maupun daerah perkotaan lainnya dapat mencegah timbulnya genangan air, yang dapat berujung pada meningkatnya jumlah vektor nyamuk Anopheles.

3. Pemberantasan Nyamuk

Salah satu cara mencegah persebaran penyakit malaria adalah dengan memberantas vektor nyamuk malaria tersebut, yaitu nyamuk Anopheles. Pemberantasan nyamuk ini dapat dilakukan dengan melakukan fogging pada daerah yang diperkirakan memiliki tingkat perkembangbiakan nyamuk yang tinggi serta daerah yang sudah mengalami kasus penyakit malaria. Fogging tentunya hanya dapat membunuh nyamuk yang telah dewasa, bisa dikatakan tidak efektif dalam membasmi jentik – jentik nyamuk. Selain itu, fogging dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dengan kandungan kimia asap fogging tersebut dan tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit bila area yang mengalami fogging begitu luas. Untuk memberantas jentik – jentik nyamuk bisa menggunakan minyak tanah yang disemprotkan pada genangan air yang diduga tempat perkembangbiakan jentik nyamuk.

[AdSense-B]

4. Menggunakan Obat Nyamuk

Untuk memberantas nyamuk yang ada di rumah, penggunaan obat nyamuk dianggap efektif untuk memberantas nyamuk. Penggunaan obat nyamuk bisa menggunakan tipe spray, elektrik, maupun dengan obat nyamuk batang yang dibakar. Penggunaan obat nyamuk sebagai alat pemberantasan nyamuk tergolong populer dan cukup efektif bagi masyarakat Indonesia. Namun perlu diingat bahwa penggunaan obat nyamuk mengandung bahan – bahan kimia yang tentunya juga berbahaya bagi kesehatan manusia. Penggunaan yang terkontrol serta tidak terlalu sering serta tidak menghirup langsung obat nyamuk, penting untuk menjaga kesehatan. Diharapkan menjaga kebersihan rumah dan mencegah terjadinya genangan air yang dapat menjadi perkembangan nyamuk lebih baik dibandingkan menggunakan obat nyamuk.

5. Menggunakan Kelambu

Penggunaan kelambu juga tergolong populer dan lumrah bagi masyarakat Indonesia. Penggunaan kelambu bisa digunakan pada tempat tidur maupun kelambu kecil khusus untuk bayi dan balita. Nyamuk sering menyerang atau menggigit manusia pada malam hari saat sedang terlelap tidur, dengan penggunaan kelambu diharapkan naymuk tidak bisa masuk ke area tempat tidur dan menggigit manusia.

6. Menggunakan Lotion Anti Nyamuk

Menghindari gigitan nyamuk dapat dilakukan dengan menggunakan lotion anti nyamuk. Penggunaan lotion anti nyamuk diharapkan bisa mengusir nyamuk yang akan mendekati tubuh. Penggunaan lotion nyamuk ini perlu diperhatikan kandungan serta indikasi dari lotion nyamuk tersebut, apakah pengguna memiliki alergi pada kandungan tertentu pada lotion anti nyamuk tersebut. Selain itu, penggunaan lotion nyamuk diharapkan tidak terlalu sering dan perlu hati – hati dalam penggunaannya. Diharapkan penggunaan lotion anti nyamuk ini tidak tertelan dengan makanan maupun minuman yang dikonsumsi.

Pencegahan Internal

Selain pencegahan eksternal, mencegah penyakit malaria dapat juga dilakukan dengan cara pencegahan internal. pencegahan internal yang dimaksud ini adalah pencegahan dari dalam tubuh, dengan cara mengkonsumsi obat anti malaria ataupun cara lainnya. Pencegahan internal sangat efektif, terutama bagi Anda yang akan bepergian ke daerah dengan kasus malaria yang cukup tinggi. Berikut dijabarkan pencegahan malaria secara internal.

1. Penggunaan Obat Atovaquone atau Proguanil

Penggunaan obat ini baik untuk wisatawan dan juga penduduk setempat untuk mencegah malaria. Obat ini bisa digunakan saat berwisata atau bepergian ke tempat yang memiliki potensi malaria. Obat ini bekerjasetelah 1 sampai 2 hari konsumsi, bisa digunakan sebelum bepergian. Penggunaan obat Atovaquone atau Proguanil ini dapat digunakan setiap hari, tentunya harus mengikuti resep dan konsultasi dengan dokter. Penggunaan obat ini baik untuk orang yang bepergian dalam waktu yang singkat, karena untuk pencegahan setelah bepergian hanya perlu menggunakan obat ini selama 7 hari.

Obat ini memiliki toleransi yang baik serta efek samping dari obat ini belum pernah terjadi. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet pediatrik. Sebaiknya obat ini tidak digunakan untuk wanita hamil dan ibu menyusui. Selain itu, bagi penderita gangguan ginjal diharapkan tidak mengonsumsi obat ini. Untuk beberapa orang termasuk anak –  anak diharapkan tidak mengonsumsi obat ini setiap hari, perlu konsultasi dengan dokter.

2. Penggunaan Obat Chloroquine atau Klorokuin

Obat klorokuin dapat digunakan sebagai obat -obatan pencegah malaria. Penggunaan obat ini dapat dilakukan secara mingguan. Obat ini sangat cocok digunakan sebagai pencegahan penyakit malaria bagi orang yang sedang bepergian dalam waktu yang lama, karena penggunaannya bisa mingguan. Bagi wanita hamil obat ini bisa digunakan dengan aman. Selain beberapa keuntungan penggunaan obat ini sebagai obat pencegahan, obat klorokuin juga memiliki beberapa kelemahan seperti tidak bisa digunakan atau tidak berefek pada daerah yang memiliki resistansi pada klorokuin maupun mefloquine. Selain itu, efek samping dari penggunaan ini adalah dapat memperparah psoriasis (peradangan kronis dengan tanda muncul bercak pada kulit). Untuk beberapa kasus, tidak semua orang bisa mengonsumsi obat ini secara mingguan, perlu adanya konsultasi dengan dokter.

[AdSense-A]

3. Penggunaan Obat Dioxycycline

Obat ini dapat digunakan untuk mencegah terjangkit penyakit malaria. Obat Dioxycycline dapat digunakan harian serta cocok untuk orang yang bepergian dalam waktu yang singkat. Selain itu, obat dioxycycline ini dapat berguna sebagai pencegah infeksi lainnya seperti leptospirosis. Penggunaan obat ini cocok digunakan bagi para wisatawan yang melakukan aktivitas wisata di alam seperti hiking, berkemah, berenang dan lain – lain. Penggunaan obat Dioxycycline memiliki beberapa kekurangan seperti tidak bisa digunakan untuk wanita hamil dan anak dengan usia kurang dari 8 tahun.

Untuk beberapa kasus orang, penggunaan obat ini tidak bisa dikonsumsi setiap hari. Untuk wanita yang kemungkinan memiliki infeksi jamur di daerah vital (maaf, vagina) dan sedang menggunakan obat antibiotik disarankan untuk tidak menggunakan obat ini. Obat ini juga dapat meningkatkan sensitivitas pada kulit pada saat terekspos sinar matahari dalam waktu yang lama. Selain itu, untuk beberapa kasus, penggunaan obat ini dapat mengakibatkan sakit perut pada beberapa orang. Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat yang tepat dan sesuai dengan kondisi untuk mencegah malaria.

4. Penggunaan Obat Mefloquine

Penggunaan obat ini dalam mencegah malaria bisa dilakukan dengan konsumsi dalam setiap minggu. Obat ini cocok untuk pengguna yang bepergian dalam waktu yang cukup lama ke daerah dengan potensi malaria yang cukup tinggi. Tidak hanya itu, penggunaan obat Mefloquine dapat digunakan untuk wanita hamil. Beberapa keurangan dari penggunaan obat ini adalah obat ini tidak bisa digunakan untuk daerah yang memiliki resistansi terhadap mefloquine. Selain itu, obat ini tidak bisa digunakan untuk orang yang memiliki kondisi psikologi tertentu (gangguan psikologi).

Untuk orang yang memiliki gangguan kejang – kejang diharapkan tidak menggunakan obat ini. Selain itu, obat ini juga perlu dihindari oleh orang yang mengalami gangguan jantung. Untuk beberapa kasus obat ini tidak bisa dikonsumsi oleh sebagian orang setiap minggu. Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat yang tepat dan sesuai dengan kondisi untuk mencegah malaria.

5. Penggunaan Obat Primaquine

Obat primaquine merupakan obat yang paling efektif dalam mencegah penyakit malaria yang disebabkan oleh infeksi parasit Plasmodium vivax (malaria tertiana). Penggunaan obat ini merupakan pilihan yang tepat sebagai antisipasi penyakit malaria bila bepergian ke daerah dengan kasus malaria akibat Plasmodium vivax terbanyak. Selain itu, bagi para wisatawan maupun yang sedang bepergian ke suatu tempat dalam waktu yang singkat, obat ini merupakan pilihan yang tepat, karena dapat dikonsumsi secara harian. Meskipun begitu, semua obat tentu mempunyai efek samping, tidak terlepas dengan obat Primaquine ini.

Obat Primaquine tidak bisa digunakan pada orang yang memiliki defisiensi (kekurangan) Glucose-6-Phosphatase Dehydrogenase (G6PD). Selain itu, disarankan agar obat ini jangan dulu digunakan bagi orang yang belum mengalami tes lab untuk kondisi kekurangan G6PD. Tidak hanya itu, obat ini juga tidak bisa digunakan untuk ibu hamil serta untuk ibu menyusui. Terdapat kemungkinan pengguna obat Primaquine mengalami sakit perut. Untuk beberapa kasus obat ini tidak bisa dikonsumsi setiap hari. Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat yang tepat dan sesuai dengan kondisi untuk mencegah malaria.

6. Penggunaan Obat Herbal dan Menjaga Kondisi Tubuh

Penggunaan obat herbal bisa dikatakan sebagai pencegahan yang cukup manjur untuk mengantisipasi terjangkitnya penyakit malaria. Penggunaan obat herbal yang tepat tentunya akan lebih manjur dalam mencegah malaria. Malaria merupakan penyakit yang terjadi karena infeksi parasit, oleh karena itu obat herbal yang mampu membantu tubuh melawan parasit adalah pilihan yang tepat.

Obat herbal tersebut antara lain jahe (memiliki khasiat anti bakteri), jeruk limau gedang (memiliki karakteristik senyawa mirip quinine, dapat menetralisir parasit malaria), kulit kina (memiliki senyawa anti malaria), brotowali (memiliki senyawa anti bakteri), dan lain – lain. Tentunya disamping mengonsumsi obat – obatan herbal, perlu juga menjaga kondisi tubuh agar tetap fit dengan makan makanan sehat dan rajin berolahraga.

fbWhatsappTwitterLinkedIn