Ciri ciri yang terjadi saat seseorang terkena malaria adalah seperti gejala penyakit flu. Saat tahap awal terinfeksi plasmodium falciparum. Cara penularan malaria ini adalah melalui nyamuk anopheles yang nantinya akan meracuni darah serta organ tubuh seperti hati. Sedangkan tingkat keparahan gejala yang ditimbulkan bergantung dari seberapa bagus tubuh seseorang terhadap kekebalan pada malaria. Apabila malaria terjadi, maka produksi darah merah dalam tubuh mengalami gangguan dan membuat penderita membutuhkan vitamin penambah darah atau mengkonsumsi makanan penambah darah yang menyehatkan.
Untuk waktu infeksi awal malaria sampai timbulnya gejala atau ciri yang dinamakan masa inkubasi atau siklus hidup parasit malaria, umunya terjadi antara:
- 9 sampai 4 hari pada plasmodium falciparum
- 12 sampai 18 hari untuk gejala malaria vivax dan plasmodium ovale
- 18 sampai 40 hari pada plasmodium malariae
- 11 sampai 12 hari pada plasmodium knowlesi.
Ciri malaria umumnya akan terjadi dalam waktu 7 hari, sedangkan waktu antara terpapar dan juga tanda penyakit terkadang bisa terjadi antara 8 sampai 10 bulan. Masa inkubasi ini akan lebih lama terjadi apabila penderita mengkonsumsi obat untuk mencegah infeksi atau memang sudah memiliki kekebalan pada infeksi sebelumnya. Untuk lebih jelas mengenai apa saja ciri ciri malaria, silahkan membaca ulasan dari kami berikut ini.
Ciri Malaria Tanpa Komplikasi
Penderita malaria umumnya akan mengalami demam dan juga menggigil, sakit kepala, mual dan berbagai tanda lainnya. Beberapa ciri ini terbagi menjadi tiga tahap yakni stadium dingin, stadium demam dan juga stadium berkeringat.
- Stadium Dingin
Pada tahap stadium dingin penderita malaria, maka akan terjadi menggigil, merasa dingin yang parah, denyut nadi terasa namun melemah, warna kebiruan pada biru dan jari, kulit kering serta muntah yang umumnya terjadi antara 15 menit sampai dengan 1 jam.
- Stadium Demam
Dalam stadium demam ini, penderita malaria akan merasakan panas di sekujur tubuh, muka yang terlihat merah, kulit berubah menjadi kering, muntah dan kepala terasa sakit. Suhu badan penderita malaria umumnya akan mencapai 40 derajat celcius bahkan lebih dan terkadang diikuti juga dengan kejang yang berlangsung antara 2 sampai 4 jam bahkan lebih.
- Stadium Berkeringat
Dalam stadium berkeringat ini, penderita malaria akan selalu berkeringat, suhu tubuh yang lebih rendah sehingga tubuh berubah menjadi dingin karena jarang berkeringat dan umumnya juga diikuti dengan perasaan haus serta badan yang semakin lemah.
Ciri Malaria Berat Dengan Komplikasi
Saat malaria yang terjadi dalam tahap berat, maka ciri yang ditimbulkan juga semakin bertambah parah sehingga diikuti dengan beberapa komplikasi lanjutan seperti:
- Dehidrasi
- Kejang
- Mengigau
- Gangguan bicara
- Suhu badan semakin tinggi
- Nafas berat dan sesak
- Hilang kesadaran atau pingsan
- Koma
Ciri Umum Malaria
Penyakit malaria dalam tahap awal juga akan memberikan beberapa ciri atau tanda umum yang bisa dilihat secara kasat mata atau dirasakan penderita malaria.
- Timbul Bintik Merah Pada Kulit
Saat terserang malaria yang merupakan salah satu penyakit sistem peredaran darah dan mengalami demam yang tinggi, maka akan timbul gejala yang bisa terlihat berupa bintik bintik merah yang timbul di seluruh badan. Berbeda dengan bintik lain, bintik yang timbul karena demam berdarah ini tidak akan hilang atau memudar saat di tekan jari atau tangan. Pada orang dewasa, bintik ini berwarna merah tua, sementara pada anak anak umumnya berwarna merah muda.
- Demam Tinggi Berkepanjangan
Demam tinggi menjadi ciri khas dan umum terjadi pada penderita malaria jenis apapun seperti malaria vivax, malaria tropikana dan jenis malaria lainnya. Demam yang dialami penderita akan terus meningkat melebihi 38 derajat celcius dab berlangsung antara 3 hari sampai satu minggu.
Berbeda dengan jenis demam pada penyakit lain, demam malaria tidak dapat diturunkan dengan antibiotik atau obat penurun panas jenis lainnya. Demam akan terus berlangsung antara 3 sampai 4 jam lebih dan untuk sebagian penderita juga akan mengalami kejang dan mengigau karena demam tinggi berkepanjangan tersebut.
- Batuk Kering
Ciri berikutnya dari malaria adalah batuk kering. Batuk kering merupakan batuk yang tidak mengeluarkan dahak yang terjadi karena flu, alergi, udara yang terlalu kering, iritan dan juga menjadi indikasi seseorang terserang malaria. Timbulnya batuk kering ini akan menimbulkan sensasi nyeri atau terasa seperti ada yang mengganjal pada tenggorokan atau gatal.
- Terasa Nyeri Pada Perut
Nyeri perut atau juga sering disebut dengan kram perut merupakan tanda dari kondisi yang disebut dengan gastroenteritis. Gastroenteritis merupakan radang pada lambung dan usus yang terjadi karena infeksi virus atau bakteri seperti pada penyakit malaria tersebut. Saat nyeri perut ini terjadi, maka juga diikuti dengan diare serta muntah muntah .
- Panas di Sekitar Mata
Panas di sekitar area mata memang bukan hanya terjadi pada penyakit malaria, namun juga terjadi karena penyakit lain seperti blepharitis, infeksi konjungtivitis, cedera mata, polutan dan berbagai penyebab lain. Panas di sekitar mata yang terjadi pada malaria disebabkan karena suhu sehingga area mata dan kelopak mata terasa panas. Hawa panas tersebut akan semakin membuat penderita rentan terhadap penyakit mata lain seperti debu radikal bebas sebab kondisi mata sedang tidak baik.
- Pusing Kepala
Pusing kepala adalah sebuah istilah yang dipakai untuk menggambarkan sensasi yang ditimbulkan seperti hilang keseimbangan, imbung atau seperti ingin pingsan. Pusing bukanlah sebuah penyakit, akan tetapi gejala dari sebuah penyakit yang mendasarinya seperti malaria. Pada malaria, demam tinggi yang disertai otot menegang di sekitar area kepala dan otot leher sehingga timbul pusing kepala yang bisa timbul dan hilang secara tidak beraturan. Saat ciri dari malaria ini terjadi, maka menyebabkan penderita berkurang daya konsentrasi dan berpikirnya.
- Pegal di Sekujur Tubuh
Pegal atau nyeri otot bisa terjadi pada saat tubuh sudah terlalu lelah dan butuh di relaksasi atau dilenturkan sesudah beraktivitas berat. Namum, pegal yang terjadi pada penyakit malaria disebabkan karena demam tinggi yang membuat otot tubuh mengerut serta menegang dan akhirnya menghambat aliran darah. Rasa pegal penderita malaria umumnya terjadi pada bagian bahu belakang dan juga punggung sehingga membuat penderita lebih sulit untuk tidur nyenyak.
- Nyeri Sendi
Nyeri sendi adalah rasa sakit yang terjadi pada bagian tubuh penghubung tulang yang satu dengan yang lain sehingga menghambat pergerakan. Nyeri sendi ini sangat bervariasi bisa terjadi dalam kadar ringan, sedang sampai parah. Sementara nyeri sendi yang terjadi pada malaria terjadi karena toksin dari parasit malaria sudah masuk ke dalam sendi dan akhirnya merusak jaringan yang ada di sekitar persendian tersebut.
- Pendarahan Hidung
Pendarahan pada hidung, epistaxis atau mimisan merupakan pendarahan yang keluar lewat lubang hidung namun tidak menimbulkan gejala serius. Akan tetapi, pada penderita malaria, pendarahan hidung ini terjadi akibat panas tubuh yang semakin tinggi hingga mencapai 40 derajat celcius sehingga akhirnya membuat pembuluh darah halus di area hidung bagian dalam robek atau pecah dan timbul pendarahan hidung. Saat ini terjadi, maka akan mengganggu penderita seputar sirkulasi darah di saluran pernapasan dan juga rongga hidung bagian dalam.
- Keringat Dingin
Seperti pusing kepala, keringat dingin juga bukan merupakan penyakit yang bisa datang secara tiba tiba, akan tetapi merupakan tanda dari kondisi medis seperti salah satunya adalah malaria. Gejala yang ditimbulkan malaria ini bisa terlihat dari perubahan warna kulit menjadi kusam, menggigil, stres dan bahkan sampai muntah. Demam tinggi yang diakibatkan dari protozoa parasit malaria yang sudah merusak jaringan kelenjar keringat dan akhirnya timbul demam berkeringat secara berlebihan. Tubuh penderita akan menggigil dalam beberapa menit sampai satu jam bergantung dari tingkat keparahan malaria.
- Muntah
Muntah merupakan refleks yang tidak bisa terkontrol untuk mengeluarkan isi dalam lambung secara paksa melalui mulut. Dalam beberapa kasus, muntah bisa terhenti apabila racun sudah keluar dari tubuh seperti saat racun malaria sudah keluar dari dalam tubuh.
- Nafsu Makan Menurun atau Hilang
Nafsu makan yang menurun atau hilang secara tiba tiba bisa terjadi karena berbagai hal seperti penggunaan obat atau melakukan perawatan medis, menderita gangguan mental, hamil dan juga menderita penyakit seperti gagal jantung, hepatitis, gagal ginjal kronis, demensia dan juga ciri dari malaria.
- Sesak Nafas
Sesak nafas merupakan gangguan pada sistem pernafasan yang membuat penderita kesulitan menghirup oksigen. Sedangkan sesak nafas yang terjadi pada malaria diakibatkan karena parasit yang sudah menyebar sampai saluran pernafasan sehingga menimbulkan nyeri di sekitar area dada dan sulit bernafas. [AdSense-A]
- Dehidrasi
Dehidrasi adalah kondisi tubuh saat kehilangan terlalu banyak cairan dibandingkan dengan cairan yang masuk ke dalam tubuh. Ini membuat keseimbangan antara gula dan garam dalam tubuh mengalami gangguan sehingga tubuh tidak berfungsi secara normal. Pada malaria, saat terinfeksi protozoa parasit malaria, maka tubuh juga akan kehilangan cairan cukup banyak sehingga penderita merasa sangat haus namun tidak hilang meski sudah minum banyak air putih. Ini bisa terjadi karena infeksi malaria yang sudah menyerap cairan dalam tubuh dalam waktu cepat dan menghalangi masuknya air ke seluruh jaringan tubuh.
- Kesulitan Bicara
Sulit bicara atau disebut juga dengan tachyphemia dan dinamakan dengan cluttering adalah gangguan bicara serta gangguan komunikasi dengan ciri tempo bicara yang terlalu cepat sehingga susah dimengerti, ritme yang tidak beraturan, tata bahasa yang kurang baik dan berbagai jenis lainnya. Ini juga terjadi apabila malaria yang di derita terbilang serius seperti pada gejala malaria tropica.
- Anemia
Anemia merupakan menurunnya jumlah sel darah merah atau hemoglobin dalam dara. HB atau hemoglobin merupakan senyawa protein pembawa oksigen yang ada di dalam sel darah merah. Pada penderita malaria akan merasakan dampak anemia dimana protozoa parasit malaria akan merusak sel darah merah kemudian mengganggu peredaran darah yang seharusnya dialirkan ke seluruh bagian tubuh. Saat sel darah merah ini rusak, maka kadar hemoglobin semakin berkurang sehingga timbul anemia dan beberapa gejala seperti badan lemas, pucat dan mudah lelah meski tidak beraktivitas sehingga membutuhkan obat penambah darah.
- Sembelit
Sembelit merupakan kondisi susahnya buang air besar dan merupakan kelainan sistem pencernaan yang membuat tinja mengeras sehingga susah untuk dikeluarkan dari tubuh dan menimbulkan rasa sakit pada penderita. Pada penderita malaria, gejala dari sembelit juga bisa terlihat dari bagian perut yang terlihat membesar, terasa penuh dan tidak nyaman.
- Diare
Diare atau diarrhea merupakan penyakit yang terjadi saat kotoran atau tinja berubah teksturnya menjadi lembek bahkan cair dna terjadi setidaknya lebih dari 3 kali dalam sehari. Penyakit malaria juga bisa menimbulkan ciri diare sebab sistem pencernaan sudah terinfeksi parasit dan radang.
- Mulut Terasa Hambar
Parasit plasmodium yang ada dalam malaria dan sudah menjalar ke seluruh bagian tubuh akan membuat mulut penderita tidak dapat mengecap rasa atau terasa hambar apabila makan atau minum sesuatu. Rasa hambar ini terjadi karena parasit malaria sudah sampai ke bagian rongga mulut dan akhirnya mengganggu saraf pengecap di bagian ujung serta tengah lidah.
- Timbul Kejang Kejang
Kejang merupakan kondisi dimana otot tubuh berkontraksi tidak beraturan karena gangguan pengiriman sinyal listrik dari otak menuju saraf dan otot. Demam yang terjadi pada anak anak dan orang dewasa juga bisa dijadikan ciri dari penyakit malaria bahkan sampai menyebabkan tidak sadarkan diri atau koma.
- Lemah dan Mudah Lelah
Tubuh yang terasa lemah dan sangat cepat terasa lelah juga menjadi ciri khas dari penyakit malaria yang terjadi karena tubuh semakin kehilangan oksigen karena sel darah merah kehilangan fungsinya dalam mengedarkan oksigen ke semua bagian tubuh karena parasit malaria tersebut.
- Badan Berubah Menjadi Kuning
Plasmodium penyebab malaria juga akan menjadi ciri atau gejala berikutnya yang menjadi tanda penyakit malaria selanjutnya adalah warna tubuh yang berubah menjadi kuning atau dikenal juga dengan jaundice. Jaundice atau sakit kuning terjadi karena gangguan pada liver sehingga membuat kadar bilirubin dalam tubuh semakin meningkat dan akhirnya mencemari darah. Produksi bilirubin ini terjadi karena rusaknya organ hati oleh parasit malaria yang sudah bersarang dalam organ hati tersebut.
- Organ Limpa Membesar
Limpa adalah salah satu organ berukuran kecil yang terletak tepat pada bagian bawah tulang rusuk sebelah kiri berukuran sekepalan tangan. Limpa memiliki tugas penting untuk membentuk sel darah merah. Saat sel darah merah tersebut rusak karena parasit malaria, maka kerja limpa akan semakin berat dalam memproduksi sel darah dan akhirnya membuat ukuran limpa menjadi besar.
- Hilang Kesadaran atau Koma
Koma merupakan kondisi medis darurat dimana seseorang mengalami hilang kesadaran dalam jangka waktu tertentu yang disebabkan karena penurunan aktivitas dalam otak karena beberapa kondisi seperti cedera otak parah, keracunan alkohol, infeksi otak dan juga parasit dari malaria yang sudah meracuni darah dan mengalir ke otak.
Ciri Malaria Pada Anak
Parasit plasmodium malaria tidak hanya menyerang orang dewasa, namun juga terjadi pada anak anak sehingga membutuhkan perawatan khusus sampai sembuh total karena sangat mengganggu kesehatan dan tumbuh kembang anak. Penyakit malaria ini akan semakin cepat terjadi pada anak yang tinggal di lingkungan tidak sehat. Sedangkan untuk ciri yang bisa dilihat diantaranya adalah:
- Mudah mengantuk
Gejala malaria pada anak yang bisa terjadi adalah mengantuk. Mengantuk sebenarnya gejala wajar yang pasti terjadi pada setiap manusia yang bisa terjadi karena memang sudah waktunya untuk tidur, kurang tidur, otak yang sudah terlalu panas, gejala kencing manis, kurang darah, porsi olahraga tidak tepat dan juga menjadi gejala dari malaria. Mengantuk menjadi ciri tahap awal dari malaria yakni gejala iritabilitas sehingga seseorang lebih sensitif khususnya pada penderita malaria anak anak. Ini membuat penderita malaria yang sebenarnya sudah mengantuk tetap tidak bisa tidur.
- Pertumbuhan Terhambat
Seorang anak yang terkena malaria juga akan mengalami hambatan dalam proses pertumbuhan dibandingkan dengan anak yang tidak terkena malaria. Kondisi ini bahkan bisa terjadi selama beberapa tahun karena tidak seluruh parasit malaria bisa dihilangkan dari tubuh anak. Hambatan pertumbuhan ini bisa terjadi karena periode pertumbuhan anak tidak menyerap nutrisi secara sempurna karena parasit tersebut.
- Tidak Ingin Minum Susu
Jika biasanya anak selalu menyukai susu atau berbagai cairan lainnya. Maka saat terserang malaria, anak anak yang tadinya menyukai susu secara tiba tiba tidak ingin minum susu karena mual yang diakibatkan infeksi gangguan pencernaan anak karena parasit malaria.
- Nafas Berjalan Cepat
Pada orang dewasa yang terkena malaria akan menimbulkan gejala seperti sesak napas atau aliran pernapasan yang terhambat. ini juga terjadi pada anak anak yang menderita malaria. Malaria yang sudah menyebar ke berbagai organ tubuh akan menimbulkan sesak napas sehingga membuat anak bernapas lebih cepat yang terkadang disertai juga dengan batuk.
- Detak Jantung Lebih Cepat
Saat terserang malaria, detak jantung anak akan semakin cepat dibandingkan biasanya. Hal ini bisa terjadi karena parasit malaria sudah menyebar ke beberapa organ tubuh seperti jantung sehingga jantung lebih banyak membutuhkan tenaga dalam memompa darah. Detak jantung yang bertambah cepat ini akan membuat kondisi anak semakin lemah dan tubuh terasa lesu meskipun tidak beraktivitas berat.
- Gangguan Fungsi Ginjal
Gangguan berikut yang ditimbulkan dari malaria adalah penurunan fungsi ginjal. Ginjal yang bertugas untuk menyaring segala macam kotoran dalam tubuh manusia akan terganggu dan tidak bisa bekerja secara normal. Ini menyebabkan anak lebih sulit mengeluarkan urine. Ginjal yang sudah tidak bisa menyaring racun membuat kuantitas atau banyaknya urine berkutang dan tidak dapat dikeluarkan dari dalam tubuh, Ciri ini sangat berbahaya sebab bisa menyebabkan kematian pada anak yang terkena malaris tahap akhir.
- Pingsan atau Kejang
Saat parasit malaria semakin menyebar ke seluruh bagian tubuh termasuk otak, maka ciri yang bisa terlihat adalah timbulnya kejang bersamaan dengan demam atau juga bisa terjadi tanpa diikuti dengan demam. Keadaan ini akan semakin parah dan bisa membuat anak kehilangan kesadaran cukup lama.
- Sakit Punggung dan Perut
Anak yang terkena malaria serta parasit juga akan menimbulkan nyeri parah pada anak anak. Rasa nyeri ini akan terjadi di seluruh bagian tubuh, akan tetapi bagian tubuh yang paling sering mengalami hal ini adalah area punggung serta perut. Ini bisa terjadi karena parasit malaria sudah menyebar dan akhirnya membuat area punggung serta perut terasa sakit.
- Mual dan Muntah
Tidak hanya malaria pada orang dewasa saja yang memperlihatkan ciri berupa mual dan muntah, akan tetapi malaria yang menjangkit anak juga akan menimbulkan gejala mual serta muntah. Saat ini terjadi, maka anak enggan untuk makan dan pada akhirnya membuat nutrisi tubuh anak berkurang hingga tubuh semakin kurus.
- Pening
Pening atau sakit di area kepala juga menjadi pertanda malaria pada anak anak. Parasit yang berkembang pada organ hati akhirnya tersebar ke seluruh bagian tubuh lewat peredaran darah. Saat sudah meracuni area kepala, maka pening dan gangguan otak akan terjadi. Pening yang dialami anak penderita malaria tidak boleh dianggap sepele sebab jika tidak segera ditangani, akan menyebabkan kematian.
Beberapa ciri ciri malaria baik pada orang dewasa atau anak anak sangat penting untuk diketahui. Selain itu cara pencegahan malaria juga harus dipahami agar tidak sampai terkena malaria yang sangat berbahaya hingga menyebabkan koma bahkan kematian. Sementara jika sudah terkena malaria, maka harus segera dilakukan cara menyembuhkan malaria paling tepat.