7 Gejala Anemia pada Anak yang Patut Diwaspadai oleh Orang Tua

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Anemia dapat menyerang siapa saja; pria dan wanita, maupun orang tua dan anak-anak. Setiap gender, baik itu laki-laki ataupun perempuan, dan umur, terdapat kadar darah minimal yang harus dimiliki oleh tubuh. Meskipun Anemia bukanlah penyakit yang berbahaya, namun jika seseorang menderita anemia, tentu saja akan banyak mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Kali ini kami akan membahas mengenai apa saja gejala anemia pada anak.

Anemia adalah suatu kondisi di mana jumlah sel darah merah dalam tubuh menurun di bawah normal untuk usia anak Anda. Hal ini dapat membuat anak Anda tampak pucat dan merasa rewel, lelah, atau lemah. Meskipun gejala-gejala ini mungkin mengkhawatirkan Anda, anemia umumnya mudah diobati, terutama bila terdeteksi dini. Selain itu, orang tua perlu menyadari langkah-langkah yang harus diambil untuk mencegah kondisi anemia pada anak ini.

Gejala anemia dan tentunya anemia itu sendiri, pada anak biasanya terjadi sejak lahir dan pada saat remaja. Ini adalah dua kelompok usia di mana bayi dan anak-anak sangat rentan terkena anemia. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan tubuh mereka yang cepat, yang merupakan penyebab potensial dari anemia.

Sama dengan orang dewasa, seorang anak baru bisa dikatakan mengidap anemia adalah jika tubuhnya memiliki :

  1. Kekurangan Zat Besi

Kekurangan sel darah merah dapat terjadi jika si anak tidak memiliki cukup zat besi atau nutrisi lain dalam makanannya. Pada bayi dan anak-anak prasekolah, anemia defisiensi besi dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan dan gangguan perilaku, seperti penurunan aktivitas motorik dan masalah dengan interaksi sosial dan perhatian. Masalah perkembangan dapat berlangsung hingga dan setelah usia sekolah jika kekurangan zat besi tidak diobati.

Anak-anak dengan anemia yang disebabkan oleh kadar besi yang sangat rendah dalam darah mereka juga dapat makan hal-hal aneh seperti es, kotoran, tanah liat, dan tepung maizena. Ini tidak berbahaya kecuali anak Anda makan sesuatu yang beracun, seperti keripik cat timah. Biasanya pica berhenti setelah anemia diobati dan saat anak bertambah tua.

2. Sel darah merah dalam tubuh tidak sehat

Jenis anemia ini biasanya terjadi karena keturunan genetika yang mendasari gangguan pada sel darah merah, misalnya anemia sel sabit. Sel darah merah yang sehat biasanya berbentuk bulat dan dapat bergerak bebas di dalam pembuluh darah.

Sedangkan jika anak anda menderita anemia sel sabit, maka bentuk sel darahnya akan seperti bulan sabit dan sifatnya kaku dan lengket, sehingga akan sulit bergerak di dalam pembuluh darah. Biasanya sel sabit juga memiliki umur yang jauh lebih pendek dibanding sel darah merah, dan bahkan bisa lebih pendek dibandingkan waktu produksi sel darah merah yang baru.

3. Kehilangan sel darah merah melalui perdarahan

Maksudnya adalah kehilangan banyak sel darah merah akibat luka fisik seperti habis mengalami kecelakaan ataupun infeksi dalam tubuh seperti sembelit. Untuk remaja putri terjadi ketika menstruasi. Anemia pada kondisi ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya jika masalah utamanya sudah diatasi atau dilewati. [AdSense-B]

Sebagai orang tua, anda harus waspada jika anak anda terkena anemia. Berikut ini adalah yang termasuk ke dalam gejala anemia pada anak secara umum:

4. Kulit Pucat

Perhatikan rona wajah anak anda. Anak-anak yang aktif biasanya memiliki wajah yang cerah. Jika anak anda sering terlihat pucat, padahal sedang tidak melakukan aktivitas yang berat dan temperatur tubuhnya normal, ada kemungkinan anak anda terkena anemia. Segeralah konsultasi ke dokter anak untuk mengecek darahnya.

5. Kurangnya Warna Pink di Kelopak Mata dan Telapak Tangan

Pada kondisi normal, area di sekitar mata dan telapak tangan memilki rona warna pink. Warna pink terlihat karena kulit disekitar area tersebut lebih tipis dibanding area lainnya. Warna pink akan jelas terlihat terutama pada anak-anak karena kondisi kulit mereka yang masih sehat. Jika anda merasa bahwa area di sekitar mata dan telapak tangan si anak tidak berwarna pink seperti temannya, mungkin saja ada gejala anemia yang dialami oleh si anak.

6. Emosional

Selain kondisi fisik, seorang anak yang terkena anemia pun akan terpengaruh kondisi psikologisnya. Jika anak anda terlihat sangat emosional untuk hal-hal sepele; seperti mudah menangis, mudah marah, sulit berkonsentrasi, dsb, maka anda perlu lebih memperhatikan tanda-tanda fisik si anak. [AdSense-A]

7. Mudah Lelah

Kurangnya sel darah merah dalam darah tentunya juga menyebabkan anak-anak mudah lelah. Pada kondisi normal, anak-anak biasanya sangat aktif bergerak dan terkadang sampai tingkatan hiperaktif dalam kurun waktu seharian, sehingga jika malam menjelang baru kelelahan melanda. Namun anak yang terkena anemia akan mudah merasa lelah dan capai, dan juga mudah mengantuk, padahal aktivitas yang dilakukannya mungkin tidak banyak.

Namun jika selain gejala di atas anak anda juga mengalami gejala-gejala di bawah, anda harus lebih waspada dan segeralah berkonsultasi dengan dokter. Berikut adalah gejala anemia akut pada anak:

8. Kulit dan Mata Kuning

Sel darah merah yang mengandung hemoglobin memiliki tugas untuk mendistribusikan oksigen ke seluruh sel-sel dan organ tubuh manusia. Warna kulit yang tampak pada kulit dan mata mengindikasikan bahwa tubuh memiliki gangguan fungsi hati, pankreas, kantong empedu, dsb. Gangguan ini dapat terjadi akibat kurangnya oksigen pada organ-organ tersebut sehingga tidak dapat menjalani fungsinya dengan benar untuk memecah dan mengeluarkan bilirubin dalam darah.

9. Sesak napas

Pada penderita anemia, kadar hemoglobin dalam darah merah pun otomatis akan berkurang. Kurangnya kadar hemoglobin dalam darah akan berpengaruh pada pasokan oksigen. Jika kadar oksigen rendah, maka otak akan terstimulasi untuk meningkatkan laju pernapasan agar kadar oksigen dalam tubuh sampai pada titik normal. Alasan inilah yang menyebabkan penderita anemia akan merasa sesak napas dan perlu bernapas lebih cepat dari biasanya.

10. Denyut jantung cepat

Seperti penjelasan di atas tentang sesak napas, penderita anemia pun memilki denyut atau detak jantung yang cepat. Kenapa? Karena kurangnya pasokan oksigen dalam darah membuat jantung bekerja dua kali lipat lebih keras disbanding biasanya untuk memenuhi kadar oksigen dalam tubuh.

Jika anak Anda menunjukkan tanda-tanda Anemia atau gejala ini, segeralah berkonsulatasi dengan dokter anak Anda. Anda juga dapat mencari tahu apakah terdapat anggota keluarga Anda yang memiliki riwayat anemia. Kondisi terburuk, anak anda akan diharuskan untuk mengikuti prosedur transfusi darah, dimana prosedur ini memiliki tingkat kerumitan yang tinggi, terutama dalam melakukan transfusi darah pada anak.

Perlu dipertimbangkan pula efek transfusi darah bagi tubuh manusia, dan juga hal-hal yang terkait dengan efek transfusi darah yang tidak cocok serta apa saja yang mungkin terjadi akibat salah transfusi darah dan juga mengenai efek transfusi darah beda golongan yang perlu diwaspadai. Jika gejala anemia pada anak dapat terdeteksi sejak dini dan segera ditangani dengan perawatan yang tepat maka anemia anak Anda akan membaik dengan cepat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn