Kusta

11 Gejala Kusta – Diagnosa dan Komplikasi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kusta adalah sebuah penyakit yang kita juga sebut dengan istilah lepra atau diketahui juga bernama penyakit Hansen. Kondisi ini merupakan gangguan kesehatan pada kulit, selaput lendir di saluran pernapasan atas, organ penglihatan, serta sistem saraf perifer. Penderita bisa mati rasa bila sampai sistem saraf terkena penyakit kusta ini.

Penyebab utama dari kusta sendiri adalah bakteri di mana waktu yang dibutuhkan untuk perkembangannya pada tubuh manusia adalah 6 bulan sampai 40 tahun. Penyebaran kusta dapat terjadi lewat kontak dengan lendir yang berasal dari penderita. Jika dekat-dekat dengan orang yang sudah kena infeksinya, lalu terkena lendir, maka otomatis kita bakal tertular.

Ini biasanya terjadi saat penderita kusta tersebut batuk atau bersin di dekat kita sehingga kita terkena cairannya. Sebetulnya penyakit ini tak dianggap terlalu menular, namun kontak yang terlalu dekat dan berulang dengan penderitanya plus tidak langsung mendapat penanganan maka akan menyebabkan penularan. Perkembangbiakkan dari si bakteri yang menyerang tubuh cukup lambat.

Dari antara waktu terkena infeksi hingga munculnya gejala awal dari penyakit kusta bisa sekitar 5 tahun, itulah yang kita namakan dengan masa inkubasinya. Gejala bahkan berpotensi tak akan muncul kurang lebih selama 20 tahun. Kusta memang pada zaman dahulu termasuk penyakit paling mengerikan, tapi untuk sekarang penyakit ini termasuk gampang diatasi. Lalu apa sajakah gejala kusta yang perlu diwaspadai?

(Baca juga: macam-macam penyakit kulit)

1. Mati Rasa

Ketika tubuh mati rasa, otomatis kita tak akan merasa nyaman karena bahkan perubahan suhu yang ada di sekitar kita tak mampu dirasakan. Mati rasa di sini pun juga mengartikan bahwa penderita telah kehilangan sensasi sentuhan. Bahkan bila ada rasa sakit yang semestinya bisa terasa di kulit pun, penderita kusta tidak akan merasakan apa-apa.

2. Kelumpuhan

Hampir mirip dengan mati rasa, gejala mati rasa dapat berkembang menjadi kelumpuhan di mana ini sama dengan kondisi stroke. Penderitanya akan memiliki tubuh yang tidak berfungsi lagi. Selain sudah tak bisa merasakan apa-apa, kelumpuhan menandakan bahwa hidup seseorang hanya akan bisa berada di tempat tidur atau kursi roda.

Dengan keadaan tersebut, sudah pasti seseorang tidak mampu lagi secara maksimal menjalankan kegiatan apapun dan oleh sebab itulah penyakit kusta cukup mengerikan. Hal ini bakal menakutkan dan berefek buruk bila tak segera mendapat pertolongan medis atau pengobatan yang tepat.

(Baca juga: jenis-jenis penyakit saraf)

3. Perubahan Bentuk Wajah

Pada gejala kusta, kenali adanya perubahan pada bentuk wajah, bila wajah Anda tidaklah seperti dulu dan berangsur berubah, ini perlu diperiksakan. Perubahan wajah karena bertambahnya usia tentu berbeda dengan perubahan bentuk wajah dikarenakan adanya penyakit kusta. Biasanya pada penderita kusta, perubahan bentuk ini bakal cukup menakutkan sehingga memang perlu langsung ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

4. Hidung Tersumbatca

Penyumbatan pada hidung biasanya ada hubungannya erat dengan penyakit flu, dan biasanya ditambah juga dengan hidung berair. Tapi rupanya tersumbatnya hidung atau saluran pernapasan kita juga dapat menjadi tanda bahwa kita tengah mengalami penyakit kusta atau lepra. Inilah kondisi yang kemudian menyebabkan sesak nafas.

Bila Anda tidak memiliki riwayat penyakit saluran pernapasan seperti sinusitis maupun asma atau bahkan infeksi paru-paru, Anda perlu curiga. Hidung tersumbat dapat juga dikarenakan hawa yang dingin. Ketika sebab hidung tersumbat ini tak begitu jelas sebabnya, segera datang ke dokter untuk proses diagnosa supaya jelas.

(Baca juga: cara mengatasi hidung tersumbat)

5. Pembesaran Pembuluh Darah

Gejala kusta lainnya yang cukup mengkhawatirkan dan perlu diwaspadai adalah adanya pembesaran pada pembuluh darah. Pembesaran ini juga dianggap sebagai kondisi pembengkakan di mana ini akan tampak. Jadi bila melihat dan merasakan ada yang tidak beres, apalagi diikuti dengan munculnya gejala-gejala lain, segera memeriksakan diri adalah langkah paling bijak.

6. Gangguan pada Penglihatan

Gejala kusta pun tak hanya menyerang kulit, namun juga penglihatan kita. Karena saking banyaknya masalah penyakit mata, mungkin kita tak akan langsung menyadari adanya penyakit kusta yang dialami. Penyakit mata seperti buta warna, penyakit katarak, rabun jauh,  mata minus, kondisi mata silinder, dan rabun dekat adalah yang paling umum kita jumpai dan alami.

Kasus-kasus gangguan pada mata tersebut memang sangat umum, namun jangan lengah dan abaikan. Kasus penyakit pada penglihatan kita bisa jadi merupakan salah satu gejala yang mengarah pada kusta. Segeralah datang ke dokter spesialis mata dan kulit untuk mengetahui detilnya.

(Baca juga: kelainan yang terjadi pada mata)

7. Hidung Pendarahan

Mimisan sepertinya juga bukan hal yang begitu mencolok karena setiap orang dapat mengalami hal ini ketika terlalu capek. Mimisan pun sepertinya menjadi kasus langganan pada anak ketika mereka terlalu aktif, capek atau kepanasan. Bahkan mimisan juga bisa menjadi gejala kanker darah atau leukemia, jadi sekalinya terjadi, ada banyak kemungkinan penyakit-penyakit lain.

Penyakit kanker darah dan terlalu cepat lelah adalah dua kemungkinan faktor pemicu dari munculnya gejala pendarahan pada hidung. Maka memang perlu secepatnya mengambil langkah prosedur diagnosa sehingga cepat terdeteksi dan mendapat penanganan tepat dari dokter. Bila tidak langsung diatasi, polip adalah salah satu akibat yang nantinya akan dialami.

8. Muncul Luka pada Kulit

Luka yang muncul pada kulit, bagian tubuh manapun dan tidak jelas penyebabnya apa, sebaiknya memang Anda coba memeriksakan diri secepatnya. Salah satu gejala kusta ini memang cukup mengejutkan karena luka tersebut datang secara tiba-tiba dengan bentuk bulat. Nanti lambat laun akan terjadi pelebaran pada luka tersebut ditambah dengan warna kemerahan.

Luka yang tak diketahui pemicunya apa tersebut memang tampak cukup mengerikan kalau dibiarkan. Lama-kelamaan bentuknya bakal seperti luka bakar. Ujung-ujungnya bekas luka seperti bekas luka bakar pun akan menghiasi kulit kita. Sebelum menjadi parah, ada baiknya segera memeriksakan keadaan kulit tersebut.

(Baca juga: pertolongan pertama pada luka bakar)

9. Perubahan Warna Kulit

Warna kulit pada penderita kusta pun bisa dilihat tampak berbeda dari kebanyakan kulit orang pada normalnya. Karena begitu tampak, tentu kita pun bakal bisa melihat perbedaannya sebab warnanya bakal lebih terang dari warna asli dan normal kulit kita. Gangguan pada warna kulit ini perlu diperiksakan jika Anda menemukan kejanggalan yang agak-agak mirip seperti panu.

10. Luka Tak Sembuh-sembuh

Luka yang terjadi pada banyak bagian tubuh dengan penyebab yang kurang jelas tadi bisa juga menunjukkan tanda tak sembuh-sembuh. Sebetulnya kondisi seperti ini mirip dengan diabetes basah di mana pada jenis diabetes tersebut luka yang muncul akan sangat lama sembuhnya. Gejala ini cukup membingungkan pada awalnya, maka sebaiknya diperiksakan untuk kejelasan dan penanganan lebih cepat.

(Baca juga: penyebab luka tidak cepat kering)

11. Kehilangan Jari-jemari

Lebih mengerikan lagi, bila gejala-gejala yang sudah ada tersebut tak segera diatasi, jari-jemari pun dapat berpotensi hilang. Penyakit kusta terbilang tidak lagi menakutkan pada level yang tinggi karena sudah ada pengobatan yang sesuai. Tapi kalau gejala yang ada tak secepatnya diobati, maka sama saja akan memperburuk gejala yang ada dan membawa kusta lebih parah lagi.

Metode Diagnosa Kusta

Dari gejala yang ada, penderita bisa langsung mengecek kesehatan ke dokter untuk prosedur diagnosa agar jelas apakah gejala tersebut benar-benar menandakan kusta. Temuan klinis diketahui menjadi faktor yang mendasari kebanyakan diagnosa kasus kusta. Ini disebabkan penderita pada umumnya tinggal di area dengan minumnya peralatan laboratorium dan medis.

Dasar pertimbangan diagnosa klinis biasanya bakal berdasarkan pada bercak merah maupun putih yang tampak pada kulit mati rasa milik penderita. Tak hanya itu, terjadinya saraf perifer yang menebal pun juga menjadi bahan pertimbangan. Seseorang juga dapat dianggap menderita penyakit kusta jika salah satunya ada tanda di bawah ini, namun khusu di kawasan endemik kusta.

  • Bercak sangat nampak pada kulit penderita yang sudah dinyatakan mati rasa.
  • Ada bakteri pemicu kusta yang ditemukan dari usapan kulit positif yang dijadikan sampel.

(Baca juga: infeksi kulit karena bakteri)

Komplikasi Kusta

Walau sudah ada pengobatan kusta, tetap saja bila penyakit ini tak mendapatkan penanganan yang benar sesegera mungkin saat gejala muncul, komplikasi berpotensi terjadi. Berikut ini bisa dilihat sejumlah komplikasi yang berisiko ketika kusta terlambat dalam mendapatkan penanganan.

  • Kebas. Rasa sakit sudah tak dapat lagi dirasakan dan ini menjadi bagian komplikasi ketika mati rasa atau kebas sudah terjadi pada seluruh tubuh. Ketika sudah kebas, ini tandanya penderita dapat berpotensi terkena cedera tapi tidak menyadarinya. Kalau sudah begini, ini bisa semakin rentang terhadap serangan infeksi tanpa dapat dirasakan oleh penderitanya.
  • Melemahnya otot. Otot pun juga terkena dampaknya, tak hanya kulit bagian luar saja. Seluruh otot tubuh kemudian menjadi cepat lemah dan tak bertenaga. Lama-kelamaan hal ini bisa meningkat menjadi sebuah kelumpuhan di mana berdiri dan berjalan pun sudah sangat sulit.
  • Cacat progresif. Mengerikannya penyakit kusta yang tak diobati adalah berpotensi cacat progresif. Jenis kecacatan seperti ini berujung pada hilangnya alis, cacat di bagian hidung, tangan, hingga kaki.
  • Kerusakan saraf secara permanen. Semakin dibiarkan terlalu lama tanpa penanganan yang benar dan efektif, saraf dapat rusak secara permanen. Bila sudah demikian, kelumpuhan total adalah akibatnya dan tentu kegiatan apapun juga tak bisa lagi kita lakukan.

(Baca juga: makanan sehat untuk kulit)

Demikian info mengenai gejala kusta beserta metode diagnosa dan komplikasinya. Dengan mengetahui segala gejala dan risiko komplikasi, Anda bisa cepat tanggap dan menempuh prosedur diagnosa. Semakin lama diabaikan justru penanganan dan perawatannya makin sulit.