Kulit dan Kelamin

Psoriasis – Jenis, Penyebab, Gejala, Diagnosa dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Psoriasis merupakan sebuah kondisi penyakit yang berkaitan dengan kulit, lebih tepatnya peradangan pada kulit yang terjadi secara menahun. Kondisi satu ini memiliki tingkat keseriusan gejala yang tidak sama antara satu penderita dengan penderita lainnya. Bahkan diketahui pula bahwa intensitasnya dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

Pada beberapa kasus ada yang memang mengalami gejala tahap ringan, namun ada pula yang tidak mengalami gejala sama sekali pada kurun waktu tertentu. Namun bukan lantas berarti selamanya tidak ada gejala yang muncul. Awalnya tidaklah nampak, namun bisa kemudian muncul dan semakin parah sampai-sampai kenyamanan penderita teramat terganggu dengan gejala tersebut.

Psoriasis di Indonesia mungkin terbilang tak begitu banyak dan hingga kini pun belum diketahui pasti ada berapa jumlah pengidap psoriasis di tanah air. Hanya saja, sudah ada sejak tahun 2006 sebuah yayasan yang menyatakan peduli dan siap membantu para penderita psoriasis di Indonesia. Supaya mampu mengatasi atau mencegah, ada baiknya menilik apa saja jenis, penyebab, gejala berikut juga solusinya nanti.

(Baca juga: penyebab kulit gatal)

Jenis Psoriasis

Psoriasis secara umum telah diketahui merupakan penyakit kulit menahun, namun belum banyak orang yang tahu bahwa psoriasis ini terbagi menjadi 5 jenis. Supaya dapat menanganinya dengan benar, penting juga untuk mengetahui dan mengenali satu per satu apa saja macam penyakit kulit psoriasis seperti berikut.

  1. Erythrodemic Psoriasis

Jenis psoriasis satu ini kelihatan seperti luka bakar secara sepintas dan biasanya sebagian besar area tubuh akan terliputi oleh psoriasis ini. Bahkan di sejumlah bagian tubuh, penderita akan mengalami yang namanya pengelupasan kulit. Jenis psoriasis ini memang bakal membuat penderitanya merasa sakit sehingga diperlukan perawatan intensif.

Perawatan untuk jenis psoriasis jenis ini tak bisa hanya sekadar rawat jalan di rumah, karena memang penderita perlu dirawat di rumah sakit. Penyebab dari psoriasis jenis ini bisa saja dikarenakan infeksi, penyalahgunaan alkohol, pengobatan psoriasis dengan obat-obat secara berlebihan, serta paparan radiasi sinar matahari yang lebih dari normalnya.

  1. Psoriatic Arthritis (Artritis Psoriasis)

Kita pun perlu tahu tentang tipe atau jenis kondisi psoriasis ini di mana diketahui teramat menyakitkan bagi pengidapnya dan inilah keadaan yang mampu menjadikan ruang gerak dari si penderita makin terbatas. Secara fisik, penderita akan mengalami kendala di mana sendi tangan biasanya akan merasa tidak nyaman. Untuk kasus jenis psoriasis ini rupanya tak ada pengobatan secara khusus, hanya saja masih bisa mengurangi gejala dengan mengonsumsi asam mefenamat dan kalium diklofenak.

  1. Scalp Psoriasis

Jenis psoriasis satu ini berpotensi untuk muncul di area kulit kepala (scalp) bahkan pada beberapa kasus ada juga yang kemudian terjadi radang ketombe yang begitu mengganggu. Kadang-kadang ada juga yang mengalami rasa gatal dan sakit di bagian kulit kepala yang terserang gejala psoriasis tersebut.

Jika sudah makin serius, ada kemungkinan psoriasis merambah hingga bagian telinga, leher, dan juga wajah. Nantinya penjalaran psoriasis ini akan dapat terlihat dalam bentuk bercak yang besar atau bahkan kumpulan bercak-bercak yang berukuran kecil. Otomatis kesehatan rambut pun dengan begitu akan ikut terpengaruh dan akhirnya mengalami gangguan.

Meski gatal, menggaruk akan memicu infeksi apalagi kalau dilakukan secara berlebihan; bahkan rambut juga terancam rontok karenanya. Kondisi ini mampu menjadi penyebab stres karena penderitanya merasa malu. Pengobatan masih bisa dilakukan, hanya saja memerlukan waktu kurang lebih 2 bulan yang harus juga dilakukan secara rutin agar kulit kepala dalam kondisi bersih selalu.

(Baca juga: macam-macam penyakit kulit)

  1. Plaque Psoriasis

Jenis psoriasis satu ini justru yang paling umum dan paling kerap kita jumpai karena ada 80 persen lebih penderita plaque psoriasis dijumpai. Pada umumnya, jenis psoriasis ini dapat diderita oleh seseorang oleh karena faktor gen keturunan. Penyebab pastinya belumlah jelas diketahui dan obatnya pun juga.

  1. Pustular Psoriasis

Satu lagi jenis psoriasis yang juga perlu dikenali, yakni pustular psoriasis di mana biasanya terjadi dengan bentuk bintil putih di mana di sekitarnya berwarna merah meradang. Pada kasus ini, di dalam bintil tersebut ada nanah, tapi sebetulnya tidaklah menular atau berbahaya. Area tubuh akan banyak yang terinfeksi.

Biasanya pada kasus psoriasis jenis ini, bagian tangan, kaki dan bahkan seluruh permukaan kulit akan terinfeksi. Ada beberapa orang yang menderita jenis psoriasis ini dan bisa sembuh dengan sendirinya di mana bercak dan bintil hilang secara tiba-tiba, tapi kemudian muncul sendiri juga. Khusus untuk bisul bernanah, sebaiknya memang dirawat secara khusus.

  1. Flexural/Inverse Psoriasis

Jenis psoriasis satu ini pada umumnya timbul di lipatan kulit dan biasanya ada di bagian ketiak, buah dada, maupun selangkangan. Biasanya jenis psoriasis ini akan tampak begitu merah warnanya dan akan kelihatan berkilau. Pada umumnya seseorang yang memiliki kondisi psoriasis ini juga akan menderita psoriasis jenis lain di waktu yang sama.

Sayangnya, bila penderita memiliki kulit yang mudah lembab dan berkeringat, justru kondisi psoriasis ini akan makin menjadi-jadi. Permukaan kulit yang lembab dan penuh keringat akan membuat psoriasis ini dengan mudah merusak lapisan kulit. Namun jangan khawatir, kondisi ini masih bisa diobati.

(Baca juga: obat gatal-gatal)

  1. Guttate Psoriasis

Jenis psoriasis yang berbeda lagi, dan pada tipe ini biasanya akan timbul pada permukaan kulit dalam bentuk titik-titik merah yang berukuran kecil. Selain dari plaque psoriasis, guttate psoriasis ini yang paling kerap dijumpai dan sudah cukup banyak kasus jenis psoriasis satu ini. Hanya saja, penampakan bintik-bintiknyalah yang membedakan kedua kondisi.

Pada guttate psoriasis, bintik-bintik merah yang timbul masih lebih tipis bila dibandingkan dengan bintik merah yang ada pada plaque psoriasis. Namun ada potensi bagi guttate psoriasis untuk berkembang menjadi plaque psoriasis kalau tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat. Seiring waktu, guttate psoriasis bisa menjadi lebih parah dan menjalar ke seluruh tubuh.

  1. Nail Psoriasis

Memang nail psoriasis ini tidaklah masuk ke dalam kategori khusus kondisi penyakit psoriasis, hanya saja tetap Anda perlu mengenali akan bentuk lain dari psoriasis ini. Ada 50 persen lebih penderita psoriasis yang menderita nail psoriasis di dunia ini. Banyak orang dengan kondisi awal tidak mampu membedakan antara psoriasis dan infeksi kuku.

Pada kasus nail psoriasis, penderita akan mengalami yang namanya kuku menjadi mati, patah, bercabang dan bahkan muncul warna putih di bagian bawah kuku. Sayangnya, pengobatan khusus untuk nail psoriasis ini tidaklah ada. Paling tidak, Anda perlu rajin-rajin untuk merawat kuku supaya tampilannya lebih baik.

(Baca juga: penyebab telinga gatal)

Penyebab Psoriasis

Penyebab pasti akan kondisi psoriasis tidaklah diketahui secara pasti, namun tak perlu khawatir karena jenis penyakit ini bukan jenis penyakit menular. Diketahui bahwa ada dugaan bahwa penyakit ini mempunyai dasar pemicu penyakit autoimun. Penyakit autoimun merupakan suatu kondisi di mana sel-sel kulit sehat diserang oleh sistem daya tahan tubuh.

Terjadi penggandaan sel kulit secara cepat ketika terserang sel yang seharusnya menjadi pembasmi infeksi, maka akhirnya memicu kulit mengalami penebalan pada penderita psoriasis. Belum jelas diketahui mengapa sistem daya tahan tubuh mampu mengalami kekeliruan dalam kinerjanya. Namun, ada dugaan dari para ahli bahwa gen dan lingkungan luar berpengaruh besar.

Pada pengidap psoriasis, akan terjadi yang namanya penumpukan sel-sel kulit mati hanya dalam hitungan hari di mana kondisi ini dianggap tidak begitu normal. Normalnya, tubuh manusia akan menghasilkan sel-sel kulit baru untuk menggantikan sel-sel kulit lama dan yang telah mati. Proses pergantian sel kulit ini pada umumnya terjadi beberapa minggu sekali.

Hanya saja pada penderita psoriasis memang berbeda dan penumpukan sel kulit mati dapat terjadi secara instan. Sebagai akibatnya, terbentuklah penebalan kulit yang juga disertai dengan sisik, kelupasan kulit dan kemerahan. Bila penyebab utamanya belum diketahui jelas, maka tak ada salahnya mengintip apa saja faktor risiko yang bisa terjadi dan mampu memicu kekambuhan seperti berikut:

  1. Faktor Keturunan

Salah satu faktor yang bisa meningkatkan potensi seseorang mengalami psoriasis adalah faktor keturunan. Risiko penyakit ini akan menjadi lebih besar pada seseorang apabila orang tersebut mempunyai predisposisi genetik yang terbilang kuat. Psoriasis yang disebabkan oleh faktor keturunan masih bisa dicegah dengan pengecekan kondisi kesehatan kulit secara berkala.

  1. Kulit Cedera

Ternyata ketika seseorang mengalami cedera pada kulitnya, maka otomatis akan begitu mudah bagi seseorang tersebut untuk mengidap psoriasis. Pada seseorang yang sudah pernah mengalami psoriasis, maka akan dengan mudah mengalami kekambuhan ketika sekalinya kulit cedera. Contoh cedera kulit yang dimaksud antara lain seperti:

  • Kulit terbakar sinar matahari
  • Kulit tergigit serangga
  • Kulit tergores

(Baca juga: obat alergi gatal)

  1. Infeksi Tenggorokan

Psoriasis bisa saja terjadi karena faktor infeksi pada tenggorokan. Guttate psoriasis adalah contoh jenis psoriasis yang mampu timbul akibat infeksi tenggorokan dan pada umumnya justru menyerang anak-anak hingga yang sudah remaja. Psoriasis akan timbul tepat sesudah penderita menggalami infeksi di tenggorokannya.

  1. Konsumsi Obat Tertentu

Faktor risiko lainnya adalah konsumsi obat tertentu di mana ada obat-obatan yang memang mampu memicu timbulnya gangguan pada kulit semacam psoriasis ini. Contoh obat-obatan yang perlu diwaspadai karena mampu menyebabkan psoriasis muncul/kambuh adalah obat antimalaria, obat khusus untuk tekanan darah tinggi, serta litium.

  1. Konsumsi Alkohol Berlebihan

Selain dari faktor-faktor yang sudah disebutkan sebelumnya, ada pula faktor konsumsi alkohol secara berlebihan yang juga berpengaruh terhadap kesehatan kulit. Kulit bisa menjadi lebih besar potensinya mengalami psoriasis atau menambah besar risiko kambuhnya psoriasis apabila mengonsumsi minuman beralkohol yang secara terus-menerus dan terlalu banyak.

(Baca juga: infeksi kulit karena bakteri)

  1. Stres

Seperti kita ketahui, stres mampu menjadi sumber banyak penyakit dan rupanya ini bisa menjadi faktor penyebab kambuhnya psoriasis. Stres bisa saja memengaruhi kondisi kesehatan kulit, jadi pastikan bahwa Anda mencari cara mengatasi stres ketika gejalanya mulai datang. Sebelum menimbulkan psoriasis, Anda perlu mencoba untuk mengatasi stres yang menghampiri.

  1. Gangguan Imun

Kondisi psoriasis atau kondisi kambuhnya bisa saja disebabkan oleh gangguan imun penderitanya. Gangguan sistem kekebalan tubuh bisa terjadi pada siapa saja dan hal ini rupanya juga mampu mengganggu kesehatan kulit. Hal ini lebih besar risikonya terjadi pada para pengidap HIV, maka periksakan kondisi imun tubuh supaya mampu mencegah timbulnya psoriasis.

  1. Obesitas

Kegemukan bukan hanya menjadi sumber dari jenis-jenis penyakit jantung atau stroke maupun kolesterol tinggi. Obesitas juga ternyata diketahui berperan juga dalam memperbesar risiko terkena psoriasis atau membuat kondisi psoriasis menjadi mudah kambuh. Perhatikan tips diet sehat dan ikuti dengan baik agar senantiasa dapat menjaga berat badan serta terhindar dari obesitas.

(Baca juga: bahaya sinar matahari di siang hari)

  1. Kebiasaan Merokok

Merokok bukan hanya berbahaya bagi jantung atau paru-paru. Bahaya merokok bagi kesehatan tidak hanya pada kedua organ vital tersebut, tapi juga berpengaruh buruk terhadap kulit. Psoriasis bisa saja timbul karena kebiasaan merokok secara berlebihan. Tak hanya itu, bagi yang sudah pernah mengalami psoriasis, semakin merokok maka juga semakin besar potensi kambuhnya nanti.

  1. Perubahan Hormon

Pada umumnya, perubahan hormon ini lebih sering terjadi pada para wanita, khususnya ketika para wanita tengah dalam masa datang bulan atau menopause. Ketika perubahan hormon terjadi, maka psoriasis bisa dengan mudah untuk timbul sekaligus juga kambuh (bagi yang dulunya pernah mengalami).

(Baca juga: telapak tangan sakit)

Gejala dan Metode Diagnosa Psoriasis

Setelah mengintip segala kemungkinan penyebab atau faktor yang meningkatkan risiko terkena psoriasis, penting juga untuk mengetahui apa saja kira-kira gejala dari psoriasis. Perlu diketahui bahwa intensitas gejala psoriasis pada setiap penderitanya tidaklah sama. Namun secara umum, ada gejala-gejala yang selalu terjadi dan bakal tampak ketika psoriasis menyerang seseorang.

  • Bagian permukaan kulit mengalami kemerahan.
  • Permukaan kulit terasa begitu tebal.
  • Permukaan kulit mengeluarkan sisik.
  • Permukaan kulit berkondisi kering.
  • Sendi mengalami pembengkakan.
  • Sendi terasa kaku.
  • Kulit mengalami pecah-pecah di mana pada beberapa kasus juga bisa berdarah.
  • Kuku mengalami penebalan.
  • Kuku bertekstur tidak rata.

Seperti kita tahu ada beberapa jenis psoriasis yang sudah disebutkan sebelumnya dan ada beberapa kondisi gejala yang muncul berdasarkan tipe psoriasis tersebut, contohnya sebagai berikut:

  • Perubahan warna kuku. (Psoriatic Arthritis).
  • Sendi rusak dan berisiko menjadi cacat secara permanen. (Psoriatic Arthritis).
  • Demam, menggigil disertai gatal luar biasa dan mengalami berat badan yang turun drastis. (Pustular Psoriasis).
  • Muncul bintik ruam yang mirip seperti tetesan air di mana ada sisik melapisinya. (Guttate Psoriasis)

Dokter pada dasarnya sangat mudah dalam mengenali penyakit psoriasis karena pada penderitanya akan tampak tekstur kulit yang terinfeksi. Bentuk dari infeksi kulit tersebut sangatlah khas sehingga dokter akan langsung bisa memastikan. Hanya saja, supaya lebih jelas biasanya dokter pun perlu menanyakan riwayat kesehatan keluarga dan memeriksa fisik pasien juga.

Kepastian diagnosa tidak hanya berdasarkan pada dugaan dokter semata, oleh karena itu nantinya bila memang diperlukan dokter juga akan mengambil sampel kulit. Sesudah pemeriksaan fisik, sampel kulit akan diambil dan diperiksa di laboratorium. Istilah untuk prosedur ini adalah biopsi kulit di mana juga penting ditempuh pasien agar jelas jenis psoriasis apa yang diderita.

Dengan melalui biopsi kulit jugalah, kemungkinan akan penyakit lain juga bisa dihapus karena memang psoriasis dan dermatitis seboroik cukup mirip. Dokter biasanya akan meminta pasien melakukan tes darah serta X-ray apabila pasien kiranya menderita artritis psoriasis di mana sendilah yang mengalami gejala.

(Baca juga: kuku bergelombang)

Pengobatan Psoriasis

Psoriasis belumlah bisa disembuhkan secara total hingga saat ini karena memang belumlah ditemukan obat yang paling mujarab. Hanya saja ada penanganan-penanganan yang tersedia di manan tujuannya adalah sebagai penurun gejala, penghambat perkembangan sel-sel kulit dan juga sebagai yang memperbaiki tekstur kulit yang terganggu akibat psoriasis.

Untuk mengobati gejala psoriasis dan menghambat penjalarannya memang tersedia banyak langkah di mana tentu hal ini ditentukan oleh tingkat keparahan dan jenis dari psoriasis itu sendiri. Berikut di bawah ini adalah serangkaian metode pengobatan yang bisa dilirik oleh para penderita psoriasis.

  • Obat Minum

Ada beberapa jenis obat minum yang diberikan kepada pasien penderita psoriasis di mana biasanya obat minum memang hanyalah sebagai alternatif. Obat minum pada umumnya akan diberikan atau dianjurkan apabila tingkat keparahan psoriasis dianggap sudah tinggi dan obat-obat yang dimaksud tersebut adalah:

Acitretin – Obat ini membantu agar produksi sel-sel kulit bisa menjadi berkurang atau menurun, namun obat ini dinyatakan berbahaya bagi para perempuan hamil karena bisa berpengaruh buruk terhadap janin.

Ciclosporin – Selama konsumsi obat ini, biasanya diperlukan pemantauan terhadap tekanan darah pasien berikut juga kondisi ginjalnya.

Methotrexate – Fungsi dari obat ini adalah sebagai penurun produksi sel-sel kulit dan membantu penurunan risiko inflamasi. Namun memang obat ini tak dianjurkan untuk digunakan dalam jangka panjang karena diketahui mampu memicu kerusakan organ hati. Bahkan obat ini berbahaya bagi janin dan mampu mengganggu perkembangan sel sperma pria.

(Baca juga: penyebab bintik merah pada kulit)

  • Kortikosteroid

Pemberian obat ini juga sangat berguna bagi para pasien psoriasis di mana obat inilah yang berperan sebagai pencegah inflamasi pada kulit. Namun waspadai akan penggunaan yang berlebihan karena bisa menyebabkan kulit makin menipis. Itulah mengapa penggunaan akan kortikosteroid hanya diperbolehkan hanya kalau diresepkan oleh dokter. Biasanya khusus untuk area wajah dan lipatan kulit (bagian-bagian sensitif), ada kortikosteroid oles yang diberikan oleh dokter dan dosisnya pun diketahui lebih rendah.

  • Emolien

Emolien adalah obat yang biasa juga diberikan kepada penderita psoriasis yang fungsinya adalah sebagai pelembut dan pelembab kulit. Obat dalam bentuk krim atau salep ini pada umumnya akan bekerja sebagai penurun risiko inflamasi dan akan menghambat produksi sel kulit mati dan mencegahnya dari penumpukan. Tapi emolien ini hanya diberikan untuk mengatasi masalah psoriasis yang levelnya ringan-menengah.

  • Dithranol

Umumnya, penggunaan dithranol ditujukan untuk mengatasi ruam yang diakibatkan oleh psoriasis. Bagian tangan, kaki dan juga bagian atas tubuh adalah yang bisa diobati dengan obat ini ketika ruam datang. Namun penggunaan obat ini tidak boleh untuk jangka panjang. Bahkan ketika dipakai, Anda perlu ekstra hati-hati, tak boleh terlalu tinggi atau terlalu kental sebab kulit dapat terancam terbakar.

(Baca juga: gejala vitiligo)

  • Coal Tar

Mungkin Anda sudah cukup familiar dengan obat psoriasis satu ini karena memang penggunaannya sudah sejak zaman dulu. Obat ini digunakan dengan tujuan untuk mengurangi sisik tebal yang biasanya disertai ruam serta gatal-gatal. Hanya saja, coal tar tidak diperuntukkan bagi yang sedang hamil apalagi tengah menyusui; untuk menggunakan obat ini pun harus berdasarkan resep dari dokter.

  • Fototerapi

Fototerapi ini memiliki istilah lain yang lebih umum, yakni terapi cahaya di mana bisa dijadikan alternatif solusi bagi penderita jenis psoriasis yang obat oles tak bisa tangani. Fototerapi ini merupakan prosedur pengobatan yang akan ditangani oleh dokter ahli kulit dengan pemanfaatan sinar UV A dan B dengan waktu beberapa menit untuk durasi per sesinya.

Pasien perlu menjalani terapi ini seminggu beberapa kali agar hasilnya menjadi lebih maksimal. Fungsi dari terapi pengobatan ini adalah untuk menghambat proses produksi sel-sel kulit dan terapi UVB ini juga bagus dikombinasikan bersama obat lainnya seperti dithranol dan coal tar. Sedangkan ada pula terapi sinar UVA di mana biasanya juga diketahui sebagai terapi kombinasi antara ultraviolet A dan psoralen.

  • Obat Suntik

Prosedur pengobatan psoriasis ini biasanya adalah untuk psoriasis yang sudah sangat parah dan tak bisa lagi diobati dengan obat-obat yang disebutkan sebelumnya. Kalau pengobatan lainnya saja sudah tak mempan, maka kemudian diperlukan tindakan obat suntik ini. Tujuan pemberian obat ini adalah untuk menurunkan reaksi peradangan, yakni dengan mengendalikan sistem daya tahan tubuh berlebih.

(Baca juga: penyebab radang sendi)

Psoriasis pada dasarnya adalah sebuah jenis penyakit kulit yang masih bisa ditangani, namun untuk bisa mengobati gejalanya secara tuntas, seketika gejala awal muncul langsung harus ditangani. Jagalah kebersihan kulit dan rawatlah dengan baik agar bisa terhindar dari kondisi gangguan kulit semacam psoriasis ini.