Vitiligo dikenal sebagai sebuah keadaan kulit yang sudah cukup sering dijumpai pada seseorang dan terjadinya bisa diakibatkan oleh adanya pigmentasi yang hilang di kulit kita; pigmentasi merupakan warna kulit. Hilangnya warna hanya terjadi di area-area tertentu dan biasanya pada bagian wajah, ketiak, serta punggung tangan. Sebenarnya penyakit seperti ini tidak bisa disembuhkan tapi juga tidak akan mematikan karena ada juga warna kulit pada leher dan wajah bisa kembali seperti ini. Namun yang perlu diwaspadai adalah apakah vitiligo ini ada kaitannya dengan tiroid yang merupakan penyakit lain.
Pada umumnya, vitiligo ini dialami oleh orang-orang yang usianya kurang dari 20 tahun, tapi juga tak menutup kemungkinan mereka yang sudah berusia lebih dari 50 tahun untuk mengalaminya juga. Penyakit semacam ini walaupun bisa terjadi pada seluruh etnik dan ras, hal ini bakal lebih jelas terlihat pada orang yang kulitnya gelap. Berikut di bawah ini dapat dilihat apa saja gejala vitiligo.
(Baca juga: penyebab vitiligo)
Kulit yang warnanya berubah sudah pasti adalah tanda utama dari vitiligo, apalagi kalau perubahan warnanya adalah menjadi putih di beberapa bagian kulit tubuh. Warna tersebut akan tampak seperti panu karena kelihatan seperti bercak di kulit. Kebanyakan orang tak mengira bahwa perubahan tersebut dikarenakan adanya kondisi vitiligo karena mereka mengira bahwa bercak tersebut menandakan adanya penyakit panu.
Ukuran dari bercak yang muncul sebagai gejala vitiligo pun tidak selalu sama dan terbilang bervariasi, bahkan ada yang bisa sampai 1 inci. Akan terjadi penyebaran pigmen yang hilang tersebut secara lebih meluas tapi tidak dalam bentuk yang teratur. Banyak kasus juga menunjukkan bahwa seringkali vitiligo terjadi di kedua sisi tubuh seseorang dengan area yang hampir sama. Walau tak mematikan, ada baiknya mulai memeriksakan diri ke dokter, apalagi kalau sudah diobati dengan obat panu tapi bercak tak kunjung hilang.
(Baca juga: ciri-ciri kurap)
Biasanya mungkin orang yang rambutnya mulai memutih adalah yang usianya sudah memasuki kepala 4 alias 40 tahunan. Namun bagi mereka yang mengalami vitiligo pada usia muda, yaitu 20 tahun ke atas, rambut yang seharusnya belum ada tanda-tanda memutih akan terjadi pemutihan dini. Proses ini akan terjadi pada rambut yang ada di kulit kepala, bulu mata, jenggot (bagi para laki-laki) dan juga bagian alis. Sebelum menginjak usia 35 tahun bila mengalami hal ini, perlu dicurigai adanya tanda bahwa tubuh kita mengalami vitiligo, apalagi kalau ditambah dengan perubahan warna kulit.
Bila merasakan adanya kejanggalan selain perubahan warna rambut dini serta warna kulit, yaitu seperti warna lapisan dalam retina atau bola mata yang berubah atau hilang, hal ini perlu untuk diwaspadai sebaik mungkin. Kalau perlu bisa coba periksakan ke dokter kulit karena ini adalah salah satu ciri bahwa kita tengah mengidap vitiligo.
(Baca juga: penyebab rambut beruban)
Mungkin kalau kita hanya mengalami perubahan warna dan timbulnya bercak putih, kita akan mengira hal itu adalah tanda adanya panu. Rambut memutih secara dini pun tak selalu menandakan adanya vitiligo. Tapi bila disertai dengan kehilangan warna jaringan lapisan selaput lendir bagian dalam hidung dan mulut, ini perlu dipertanyakan dan diperiksakan segera ke dokter spesialis kulit.
Pada umumnya memang bercak-bercak yang muncul pada kulit tidaklah terasa gatal, tapi ada juga beberapa kasus yang merasakan adanya gatal-gatal ketika bercak putih tersebut terkena sinar matahari. Ketika bercak mulai terasa gatal dan tidak nyaman serta tak dapat diatasi dengan obat gatal-gatal, perlu untuk memeriksakannya karena takutnya akan terjadi komplikasi yang tidak diharapkan. Untuk lebih waspada, cari tahu juga tentang bahaya sinar matahari di siang hari.
(Baca juga: gejala dermatitis)
Akibat dari adanya bercak-bercak yang muncul di kulit dengan warna yang lebih muda dari kulit kita, ini akan membuat kulit tampak belang-belang. Pada tahap awal vitiligo atau tahap lokal, depigmentasi hanya di sebagian area saja, maka tentu ini menjadikan kulit sangat kelihatan tak merata atau bisa disebut dengan istilah belang. Berkonsultasi langsung dengan dokter akan lebih memuaskan karena dokter paling tahu apa yang terjadi dan kita pun akan tahu secara lebih detil akan kondisi yang kita keluhkan.
Penting untuk diketahui bahwa secara umum vitiligo akan menyerang tubuh manusia dengan tiga pola, seperti di bawah ini:
(Baca juga: bahaya efek samping suntik putih permanen)
Komplikasi Vitiligo
Sekalipun tampak aman-aman saja dan tidaklah mematikan, ada juga komplikasi yang dapat dialami oleh seorang penderita vitiligo. Berikut adalah komplikasi-komplikasi atau peningkatan risiki vitiligo yang kiranya bisa diketahui dan diwaspadai:
Maka sangat penting untuk tetap memeriksakan gejala ke dokter kulit supaya kita tahu betul seperti apa kondisi vitiligo yang tengah diidap. Apabila ada kemungkinan terjadi komplikasi, akan lebih cepat untuk ditangani secara profesional oleh dokter.
(Baca juga: bahaya sinar matahari langsung)
Metode Diagnosis Vitiligo
Untuk mendapat informasi pasti akan apa yang terjadi dengan gejala-gejala yang sudah disebutkan di atas serta penanganan dapat dilakukan secara benar di awal, gejala tersebut perlu didiagnosis. Pada awal metode diagnosis, dokter akan menanyakan tentang riwayat kesehatan kita lebih dulu, baru setelah itu berlanjut ke pemeriksaan secara fisik sehingga akan mampu menyingkirkan gangguan medis lainnhya, seperti adanya psoriasis atau dermatitis. Untuk dapat menentukan ada tidaknya vitiligo pada tubuh kita, maka dokter akan memakai lampu khusus dengan sinar ultraviolet yang akan memeriksa kulit kita. (Baca juga: penyebab dermatitis)
Biopsi dan tes darah juga termasuk dalam rangkaian diagnosis karena dokter perlu juga mengambil contoh kecil dari kulit yang diduga terkena vitiligo. Setelah biopsi, masih ada proses tes darah yang perlu dijalani oleh pasien; darah akan diambil dan diperiksa di laboratorium. Masih ada lagi beberapa tes lainnya yang nantinya akan disebutkan dan dianjurkan dokter apabila memang diperlukan.
(Baca juga: jenis-jenis penyakit autoimun – penyebab gusi menjadi hitam – bintik hitam di lidah)
Jika memang ada terdeteksi peradangan mata seperti uveitis, biasanya dokter akan menyarankan untuk pergi ke spesialias mata. Kalau pendengaran sudah mulai bermasalah, maka dokter akan menganjurkan pasien untuk datang dan memeriksakan diri pada spesialis pendengaran atau audiolog. Sebaiknya didiagnosa sedari awal sebelum komplikasi yang lebih serius dialami.