Apakah Anda tahu apa itu penyakit dermatitis? Dermatitis atau Eksim begitu pula orang menyebutnya. Dalam dunia medis, eksim dikenal dengan istilah Dermatitis. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja. Biasanya tidak menyebabkan kematian dan tidak menular. Namun dapat menyebabkan rasa tidak nyaman bagi penderita.
Pengertian Dermatitis (Eksim)
Sebenarnya dermatitis ini diambil dari istilah yunani yang berarti mendidih atau mengalir keluar. Mungkin dikarenakan peradangan yang diakibatkan oleh dermatitis dapat menyebabkan kulit bergelembung kecil dan akhirnya pecah lalu mengeluarkan cairan.
Dermatitis dapat menyerang siapa saja. Bahkan bayi juga bisa mengalaminya. Contohnya adalah bayi mengalami ruam popok. Dimana ruam terjadi pada daerah selangkangan bayi. Sedangkan bagi orang dewasa paling rentan terkena penyakit ini. Sebab aktivitas sehari-hari dan kontak dengan lingkungan luar bisa menjadi pemicu terkena penyakit ini.
Jenis-jenis Dermatitis
Penyakit dermatitis memiliki jenis-jenis yang diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal. Mulai dari lokasi kelainannya, kondisi, usia, bahkan berdasarkan apa penyebabnya. Berikut ini jenis-jenis penyakit dermatitis.
Penyebab dermatitis ini sebenarnya tidak bisa ditentukan secara pasti. Bila ditinjau dari penyebabnya, terdapat empat jenis penyakit dermatitis, yaitu:
Sering disingkat dengan DS, merupakan dermatitis yang distribusinya berada di daerah yang kaya kelenjar sabesa. Gejala yang terlihat dengan munculnya bercak merah yang berbatas tegas, terlihat kering atau pun berminyak serta disertai rasa gatal. Namun dalam beberapa kasus ada yang tidak disertai rasa gatal.
Lokasinya pada daerah yang keras dan yang kaya kelenjar minyak dan berbagai lipatan kulit, seperti lipatan hidung, daerah rambut, belakang telinga, alis dan dada. Ketombe adalah salah satu contoh dermatitis seboroik pada orang dewasa.
Penyebabnya sendiri masih belum bisa diketahui secara pasti. Beberapa pakar beranggapan bahwa ada beberapa faktor yang mungkin menyebabkan Dermatitis Seboroik ini. Seperti faktor hormonal, lingkungan, dan genetik.
Dermatitis atopik adalah kelainan kulit kategori kronis yang rasanya sangat gatal sekali. Dermatitis atopik dikarenakan adanya kelainan genetik atau adanya penyakit turunan. Dengan terbentuknya antibodi imunoglobulin E. Biasanya diserang pada saat bayi atau pada saat anak-anak. Gejalanya adalah radang pada kulit disertai rasa gatal. Banyak faktor yang memicu timbulnya dermatitis atopik, pemicunya seperti:
DN gejalanya berupa bintil-bintil berair dan terasa gatal. Kadang juga bersisik, bentuknya bulat-bulat, dan memiliki batas-batas yang tegas. Sesuai dengan namanya nurmularis, yang mana memiliki arti koin kecil-kecil. Bentuk dermatitisnya bisa dilihat pada tangan dan lengan. Biasanya lebih banyak dialami oleh orang dewasa. Dermatitis nurmunalis sifatnya kambuh-kambuhan. Dimana lesi awal yang pernah timbul dan hilang, bisa muncul kembali.
Atau bisa disingkat DK, terjadinya disebabkan adanya reaksi kekebalan yang tertunda akibat kontak kulit dengan senyawa alergenik dan dalam waktu 48 jam setelah paparan terjadi, akan dapat menimbulkan radang kulit. Dermatitis kontak sendiri memiliki 3 jenis jika di dasarkan atas penyebabnya. 3 jenis dermatitis kontak adalah sbb:
Seringkali orang-orang tidak menyadari ada gejala-gejala dermatitis pada kulitnya. Kadang mereka menganggapnya biasa dan dikira akan mudah hilang. Ditinjau dari parah tidaknya akibat yang ditimbulkan maka penyakit dermatitis dapat dibagi dua, yaitu:
Dikatakan ringan karena gejala yang ditimbulkan hanya berupa kulit yang memerah kering yang bisa atau pun tidak bisa menimbulkan rasa gatal. Biasanya menyerang daerah kaki atau lengan.
Selain memiliki gejala yang hampir mirip dengan dermatitis ringan namun yang membedakan adalah rasa gatal yang dialami terus-menerus (intens) dan setiap daerah kulit dipengaruhi. Seperti pada bagian depan siku, belakang lutut dan wajah. Eksim ini semakin parah pada saat musim dingin karena udara dalam ruangan sangat kering.
Sehingga bagi yang ingin melihat apakah ada tanda-tanda umum dari penyakit dermatitis ini, antara lain: kulit kemerah-merahan, bisa kering atau pun basah, dan rasa gatal yang apabila digaruk dalam jangka panjang menyebabkan kulit menjadi lebih tebal dan bersisik dengan warna yang agak kehitaman
Penanganan yang Bisa Dilakukan
Penanganan bagi penderita dermatitis bisa bervariasi. Apabila masih ringan sebenarnya tidak perlu diobati namun disarankan untuk menjaga kebersihan dan kulit dijaga agar tidak terlalu kering. Tetapi jika terjadi infeksi akibat daerah gatal yang digaruk, disarankan untuk menggunakan krim hidrokortison beberapa kali dalam sehari.
Bagi penderita dermatitis akut, dapat menggunakan krim steroid bisa juga dengan obat antihistamin untuk mengontrol rasa gatal, melakukan kompres dingin dan pemberian antibiotik. Bila tidak ada perubahan sejak pengobatan tersebut, periksakanlah ke dokter. Namun penggunaan antibiotik ini harus diperhatikan agar tidak menimbulkan efek samping antibiotik yang semakin memperparah keadaan.
Meskipun penyakit dermatitis tidak menular dan tidak membahayakan jiwa, penting juga untuk mengenalinya. Dengan begitu dapat dihindari resikonya. Seperti contoh, ketika sudah mengetahui penyebab dari penyakit dermatitis (eksim) yang diderita, maka sebaiknya cepat dihindari agar jangan berkepanjangan. Dermatitis yang diderita dapat diperburuk karena keadaan penderita yang secara emosional mengalami stres, perubahan suhu dan kelembaban udara. Meski penyebab stres terdengar sepele namun jika tidak ditangani secara tepat dapat menyebabkan gejala depresi.
Baca juga : Jenis Jenis Penyakit Kulit dan Gambarnya