Alergi kulit merupakan suatu indikasi bahwa kulit anda mengalami iritasi. Biasanya ditandai dengan gatal-gatal, memerah, dan timbul bintik-bintik. Beberapa orang yang sudah dalam kondisi alergi parah sampai muncul kantung cairan berisi nanah. Di dunia kedokteran lebih terkenal dengan istilah vesikel.
Sebenarnya hanya ada tiga hal yang paling berpengaruh pada kondisi seseorang yang terkena alergi kulit. Tiga hal tersebut adalah bahan makanan, obat-obatan, dan kosmetik (terutama wewangian).
1. Keturunan Secara Genetis
Suatu penyakit maupun kelainan adalah hal yang paling bisa diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Dalam kasus alergi ini, anak bukan memiliki gangguan alergi sejak lahir. Namun ia ‘berbakat’ atau ‘sangat rentan’ untuk alergi suatu hal tertentu yang sifatnya mirip atau sama dengan orang tua.
2. Karena Perubahan Metal Perhiasan
Menurut penelitian di Klinik Mayo, adanya perubahan metal pada logam perhiasan mampu memicu terjadinya alergi. Dapat mengidentifikasi sendiri bahwa hal tersebut adalah alergi karena munculnya ruam di bagian kulit yang biasanya tertutupi perhiasan.
Zat yang menyebabkan alergi ini disebut nikel. Selain dicampurkan pada perhiasan, zat ini juga merupakan komposisi gasper (penjepit) dan kancing pakaian.
3. Parfum
Parfum tertentu yang mengandung zat balsam peru (Myroxylon pereirae) mampu memicu adanya alergi. Bahan ini ada pada getah potoh. Menurut penelitian yang dilaksanakan di klinik Mayo, dari 1500 pasien, allergen getah pohon paling berpengaruh ini menduduki posisi nomor 3.
Biasanya ditandai dengan ruam yang memerah. Terjadinya hal ini menjadi indikasi bahwa kulit mengalami infeksi. Sebaiknya penggunaan parfum tersebut dihentikan sebelum semakin parah.
4. Bahan Antiseptic
Kandungan antiseptic juga memicu terjadinya alergi pada kulit. Zat tersebut dikenal dengan nama thimerosal. Salah satu senyawa merkuri yang banyak digunakan sebagai pengawet baik pada antiseptic dan vaksin.
5. Kandungan pada Antibiotic
Antibiotic topical biasanya digunakan untuk mengatasi pertolongan pertama pada kecelakaan. Jenis yang dipakai berupa salep dan krim. Namun kadang kala, adanya zat Neomycin sulfate yang digunakan malah menimbulkan masalah baru. Beberapa orang mengalami iritasi ketika kulitnya bersinggungan dengan zat ini. Jika jenis kulit anda sensitive, maka disarankan untuk tidak menggunakanya.
6. Wangi Makanan
Aroma pada makanan juga meningkatkan resiko terjadinya alergi. Bentuknya dalam fragrance mix. Selain dalam makanan, juga dapat menemukanya dalam kosmetik, antiseptic, sabun, dan beberapa produk yang berhubungan langsung dengan masalah gigi serta mulut.
7. Pengawet Cat dan Kertas
Selain pengawet pada makanan, zat yang digunakan untuk mengawetkan kertas dan cat juga berpotensi meningkatkan resiko alergi. Hal ini disebabkan adanya kandungan formaldehida, salah satu zat kimia yang sifatnya keras. Bahkan ketika anda secara tidak sengaja terkena cairan pada kulit, langsung bereaksi gatal-gatal sampai memerah. Zat ini banyak ditemukan pada obat-obatan, pembersih rumah tangga serta beberapa produk yang menggunakan bahan dasar kain.
8. Logam pada Pewarna Rambut
Banyak wanita yang gemar berganti cat pada rambutnya sangat rentan terkena alergi kulit. Sebab kandungan logam yang ada dalam pigmen mengandung Cobalt chloride. Zat inilah yang menyebabkan kulit anda mudah teriritasi.
9. Antibiotik untuk Penyembuh Luka
Jenis antibiotic topical yang digunakan sebagai obat luka misal terbakar dan terkena sayatan juga beresiko alergi. Kandungan zat bacitracin inilah yang meningkatkan resiko alergi. Karena berbagai macam antibiotik ini, pasien perlu tahu jenis-jenis antibiotik dan manfaatnya agar tidak salah mengkonsumsi antibiotik. Namun tidak juga mengkonsumsi antibiotik secara terus menerus, sebeb dapat menimbukan efek samping antibiotik jika dalam jangka waktu yang panjang.
10. Pengawet pada Shampoo
Selain produk kosmetik, adanya pengawet pada shampoo juga beresiko meningkatkan alergi. Hal ini disebabkan adanya zat Quaternium 15 dalam bentuk pengawet agar produk tersebut tahan lama dan tidak rusak nutrisinya dalam kemasan. Bukan hanya pada shampoo, namun pada pengawet cat kuku, tabir surya, serta beberapa produk lilin dan cat juga menggunakanya.
11. Memakan Seafood
Banyak orang yang mengaku gatal-gatal ketika mengonsumsi seafood. Ada dua alasan mengapa hal ini terjadi. Yakni orang tersebut memang alergi pada seafood, seperti tidak tahan pada kondisi amis dan asin. Ada juga karena senyawa pada seafood yang meningkatkan resiko alergi.
12. Kutu Debu
Merupakan debu rumahan yang sudah tercampur dengan debu dari serat kain, hewan yang kulitnya sudah mengelupas, jamur, spora, bakteri,bahan mentah makanan, kulit tanaman mati dan cendawan. Biasanya letaknya dibawah bantal guling atau di kasur. Meski tidak semua orang mengalami alergi ini, namun untuk kulit yang sangat sensitive pengaruhnya sampai 90% merusak kulit
13. Sari Bunga dan Pohon
Akan ketahuan ketika seseorang mau memotong bunga atau pohon. Salah satu zat allergen yang mempengaruhi orang-orang sampai 70%. Untuk menguranginya dengan menggunakan masker saat hendak memotong rumput.
14. Hewan Peliharaan
Reaksi alergi juga muncul pada hewan peliharaan. Biasanya anak sudah mengalami kelainan atau penyakit asma. Mereka juga alergi pada protein kulit hewan dan air seninya.
15. Jamur
Ini dijumpai dalam bentuk spora yang meleyang-layang diudaara. Karena ukuranya yang mikroskopis, anda kadang tidak menyadari bahwa penyebab alergi anda adalah jamur ini.
Untuk mengatasi alergi, hal yang paling utama dilakukan adalah cari tahu penyebab alergi tersebut. Jika anda mengalami alergi pada zat formaldehida, maka besok ketika membeli obat jangan yang memiliki komposisi formaldehida. Begitu semuanya.
Salah satu fungsinya yakni sebagai manipulasi susbstansi polyphosphate seperti ATP. Hal ini sangat baik untuk memanipulasi hal yang membuat kita alergi menjadi terkurangi efek alerginya.
Makanan yang mengandung zat ini adalah almond, alpukat, bayam, rempah-rempah, kopi,kacang tanah dan soba.
Si manis wortel ternyata juga memiliki kelebihan untuk mengatasi alergi. kandunganya mampu meningkatkan sistem imunnitas. selain itu juga membantu memperbaiki sistem pernafasan, serta merupakan antioksidan yang ampuh menangkal radikal bebas. beberapa makanan yang mengandung beta karoten adalah papaya, mangga, dan bayam.
Sebenarnya belum ada obat yang secara pasti untuk menyembuhkan alergi. Sebab hal ini merupakan suatu keturunan. Namun menurut perkembangan saat ini, menggunakan terapi juga mampu mengurangi alergi.
semoga artikelnya bisa membantu ^_^