Category: Kardiomegali
Kardiomegali dikenal juga dengan sebutan pembesaran jantung di mana itu artinya kondisi jantung seseorang menjadi tidak biasa dan berukuran lebih besar dari normalnya. Banyak orang tidak begitu memedulikan adanya kelainan ringan pada bagian detak jantung serta rasa sakit kepala yang terjadi hingga akhirnya tanda-tanda tersebut memburuk. Jadi ketika merasakan keluhan serupa, sebaiknya jangan diabaikan.
Penyebab
Sebuah kondisi pembesaran jantung bisa terjadi karena terpicu oleh keadaan penyebab jantung memompa secara lebih keras daripada biasanya. Namun, kardiomegali juga dapat disebabkan oleh otot jantung yang telah rusak dan bahkan jantung membesar lalu kemudian menjadi lebih lemah tanpa alasan yang jelas. Tak hanya itu, alasan mengapa jantung mengalami pembesaran bisa juga karena kerusakan jantung oleh serangan jantung atau aritmia. Namun ada beberapa kondisi lainnya yang berkaitan dengan jantung yang membesar.
- Penyakit katup jantung – Aliran darah bisa berjalan ke jalur yang benar karena empat katup jantung kita, jadi saat katup jantung mengalami kerusakan karena kondisi cacat jantung, rematik, gangguan jaringan ikat, perawatan radiasi untuk kanker, penggunaan obat tertentu hingga infeksi, maka otomatis jantung bisa membesar.
- Zat besi berlebihan di dalam tubuh – Hal ini juga disebut dengan istilah hemokromatosis di mana kelainan ini menyebabkan tubuh tak dapat melakukan metabolisme zat besi secara benar dan akhirnya menjadikan pembentukannya ada pada berbagai organ. Karena pembentukan bisa terjadi di organ jantung, inilah yang menjadi faktor terjadinya pembesaran ventrikel kiri diakibatkan oleh otot jantung yang melemah.
- Gangguan tiroid – Hipotiroidisme atau kurang aktifnya kelenjar tiroid maupun hipertiroidisme atau terlalu aktifnya kelenjar tiroid mampu menjadi salah satu alasan jantung bermasalah dan bisa membesar.
- Tekanan darah tinggi – Ventrikel kiri dapat mengalami pembesaran karena tekanan darah yang tinggi, hal ini pun menjadi penyebab otot jantung melemah. Bagian atria atau ruang atas jantung juga dapat membesar karena tekanan darah yang terlalu tinggi. Hal ini kemudian akan menjadikan jantung bekerja lebih keras dalam memompa mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
- Penyakit langka yang berpengaruh pada jantung – Contoh penyakit langka yang dimaksud di sini adalah amiloidosis di mana kondisi ini adalah ketika protein abnormal menyebar di dalam darah serta tersimpan di dalam jantung. Fungsi jantung kemudian akan terganggu karenanya dan menjadikan jantung berukuran lebih besar.
- Anemia – Sel darah merah sehat yang tak mampu membawa cukup oksigen ke jaringan tubuh disebut dengan kondisi anemia. Saat anemia telah berada pada tahap kronis, detak jantung pun menjadi jauh lebih cepat atau tak teratur sehingga jantung perlu memompa lebih banyak darah supaya kekurangan oksigen pada darah dapat tertebus.
- Cairan di sekitar jantung – Kondisi ini dikenal dengan istilah efusi perikardial di mana cairan terakumulasi atau menunpuk di perikardium sehingga menjadi penyebab jantung kelihatan besar ketika dada telah dirontgen.
- Kardiomiopati – Keadaan ini kita kenal juga dengan penyakit otot jantung di mana otot jantung mengeras dan menebal yang pada akhirnya menyebabkan jantung membesar karena harus memompa lebih banyak darah.
- Hipertensi pulmonari – Tekanan darah tinggi pada arteri penghubung paru-paru dan jantung bisa menjadi alasan mengapa kardiomegali terjadi. Jantung berusaha lebih keras dalam proses pemompaan sehingga sisi kanan jantung pun ikut terpengaruh dan menjadi lebih besar.
Selain itu, ada sejumlah faktor yang meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami kardiomegali seperti faktor-faktor ini:
- Riwayat kesehatan keluarga yang memiliki kardiomiopati atau kardiomegali.
- Penyakit katup jantung.
- Serangan jantung
- Penyakit jantung kongenital.
- Penyakit arteri koroner.
Gejala dan Komplikasi
Pada beberapa kasus, kardiomegali rupanya tak menunjukkan adanya gejala apapun, namun sebagian lagi berkemungkinan untuk mengalami yang namanya kelainan detak jantung serta rasa pusing. Pembengkakan atau edema serta sesak nafas/nafas pendek berpotensi juga menjadi bagian dari gejala kardiomegali.
[AdSense-B]
Kapan harus segera memeriksakan diri ke dokter?
Pada dasarnya, akan lebih mudah mengobati kondisi semacam pembesaran jantung apabila kondisi ini terdeteksi secara awal. Jadi, pastikan untuk mengonsultasikan apa saja yang dikeluhkan dengan dokter Anda, terutama yang berkaitan dengan jantung. Segera ke dokter dan jangan tunda-tunda lagi ketika beberapa tanda ini muncul:
- Rasa sakit di bagian dada.
- Sesak nafas makin menjadi-jadi dan memburuk.
- Ketidaknyamanan pada tubuh bagian atas, termasuk punggung, satu/kedua lengan, perut, rahang atau leher.
- Pingsan
Saat gejala tidak segera diperiksakan ke dokter, ada kemungkinan bahaya komplikasi bisa menyerang penderitanya. Risiko komplikasi dari pembesaran jantung pada umumnya ditentukan oleh bagian jantung yang mengalami pembesaran, hal ini juga akan tergantung dari penyebab kardiomegali itu sendiri. Inilah kondisi-kondisi bahaya komplikasi yang perlu diwaspadai:
- Murmur jantung – Saat ada suara serak, desingan, atau tiupan timbul sewaktu darah bergerak lewat pembuluh darah di area jantung atau melalui jantung, inilah kondisi yang dinamakan dengan murmur jantung. Pada penderita kardiomegali, 2 dari 4 katup jantung kemungkinan tak tertutup secara benar (biasanya katup trikuspid dan mitral). Aliran balik darah pun terjadi yang kemudian menjadi penyebab terbentuknya suara demikian.
- Bekuan darah – Jantung yang menjadi lebih besar mampu menjadi faktor penyebab bekuan darah pada lapisan jantung. Saat darah yang membeku atau menggumpal tersebut sampai masuk pada aliran darah, otomatis peredarannya ke organ vital akan terhambat sehingga mengakibatkan terjadinya stroke atau serangan jantung.
- Gagal jantung – Saat ventrikel kiri terjadi pembesaran, maka risiko gagal jantung juga meningkat. Otot jantung akan makin lemah dan ventrikel akan melebar hingga proses pemompaan darah oleh jantung tak bisa seefisien sebelumnya ke seluruh tubuh.
- Kematian mendadak – Pembesaran jantung tanpa penanganan cepat dapat menjadi penyebab ritme detak jantung terganggu dan pada sejumlah kasus, serangan jantung bisa terjadi yang mengakibatkan kematian mendadak.
[AdSense-A]
Diagnosa dan Pengobatan
Saat gejala-gejala yang kelihatannya merujuk pada pembesaran jantung telah dialami, datang ke dokter adalah solusinya di mana nanti kita perlu menempuh sejumlah metode pemeriksaan, seperti:
- Ekokardiogram
- Elektrokardiogram
- Rontgen dada
- Tes darah
- Uji tekanan latihan.
- CT scan
- Katerisasi jantung dan biopsi
- Pemeriksaan MRI
Barulah setelah positif hasil pemeriksaan menunjukkan gejala yang dialami adalah gejala kardiomegali, dokter bisa menentukan perawatan atau pengobatan paling sesuai, seperti berikut ini.
- Terapi Obat Berkaitan dengan Kardiomiopati
Ada kemungkinan bahwa pembesaran jantung yang terjadi merupakan efek dari kardiomiopati, jadi ada kemungkinan bahwa dokter akan meresepkan obat-obatan di bawah ini.
- Beta blocker. Tujuan pemberian obat ini adalah sebagai penurun tekanan darah yang tinggi serta meningkatkan kembali fungsi jantung yang sempat terganggu.
- Diuretik. Tujuan pemberian obat ini adalah supaya jumlah air dan sodium dalam tubuh bisa turun sehingga tekanan pada arteri dan jantung otomatis ikut turun juga.
- Anti-aritmia. Obat ini diberikan sebagai penjaga jantung agar detaknya normal.
- Antikoagulan. Obat ini bertujuan sebagai penurun risiko bekuan dan penggumpalan darah yang berakibat pada stroke atau serangan jantung.
- Inhibitor ACE. Obat ini berguna sebagai penurun tekanan darah serta membuat kemampuan jantung dalam memompa darah bisa meningkat kembali.
- Angiotensin receptor blocker. Obat ini bertujuan memberi khasiat inhibitor ACE bagi para penderita kardiomegali yang tak dapat menggunakan inhibitor ACE.
- Operasi
Ada beberapa langkah operasi yang dokter bisa saja sarankan dengan melihat lebih dulu seberapa serius kondisi pasien serta penyebab dari pembesaran jantung.
- Operasi bypass koroner. Jika kardiomegali terjadi karena penyakit arteri koroner, operasi inilah yang bakal dianjurkan oleh dokter untuk ditempuh pasien.
- Operasi katup jantung. Jika salah satu atau dua katup jantung menyebabkan pembesaran jantung, operasi ini akan membantu memperbaiki fungsi katup atau justru mengganti katup tersebut.
- Alat bantu ventrikel kiri. Saat penderita mengalami gagal jantung, maka dipastikan abhwa pompa mekanik implan adalah solusi yang dibutuhkan. Tujuannya adalah supaya proses pemompaan yang melemah dapat terdukung.
- ICD/implantable cardioverter-defibrillator. Perangkat kecil ini berukuran sama seperti pager yang akan ditanam pada bagian dada pasien. Alat ini berfungsi sebagai pemantau irama jantung serta pengendali detak jantung abnormal dan cepat. Bahkan kegunaan lainnya adalah sebagai alat pacu jantung.
- Transplantasi jantung. Saat obat-obatan tak lagi membantu, transplantasi jantung merupakan pilihan pengobatan paling akhir.
- Penggunaan Obat Alami
Pengobatan tidak selalu harus secara medis, karena ada beberapa bahan alami mudah didapat bisa kita andalkan sebagai obat kardiomegali.
- Lemon – Cukup sediakan 1 buah lemon yang air perasannya bisa ditambahkan dengan sedikit garam dan lada, lalu konsumsilah setiap hari.
- Mint – Daun mint yang sudah dibuat dalam bentuk bubuk bisa diambil 2 sendok teh untuk dikonsumsi setiap hari, baik dicampur pada minuman atau makanan kita.
- Teh hijau
- Jus asparagus
- Jus wortel
[AdSense-C]
- Perubahan Gaya Hidup
Bagian dari perawatan yang tepat, mengikuti tips diet sehat tak akan pernah membuat kita rugi. Demi kondisi yang lebih baik, maka beberapa langkah hidup sehat ini perlu diterapkan.
- Mengukur tekanan darah secara rutin.
- Mengontrol diabetes.
- Mengurangi garam dalam makanan.
- Mengurangi berat badan bila memang memiliki obesitas.
- Berhenti atau tidak merokok.
- Tidur cukup, yakni 8-9 jam per harinya.
- Mengurangi asupan kafein.
- Mengurangi konsumsi alkohol.
- Berolahraga rutin.
Kardiomegali dapat dicegah supaya tidak makin berkomplikasi, jadi mulailah menerapkan diet sehat dan selalu menjaga kadar tekanan darah dengan baik. Semoga informasi tersebut bermanfaat dalam mencegah sekaligus mengatasi kondisi pembesaran jantung.