Bagi orang orang yang berjiwa petualang yang menyukai tantangan alam dan medan yang sulit dan terjal, pegunugan adalah target terbaik mereka untuk ditaklukan.Namun keadaan gunung tidak seindah dan semudah yang dibayangakan. Banyak para petualang mampu menaklukan ketinggian, curamnya wilayah dan tajamnya lintasan yang harus dilalui tetapi kebanyakan tidak mampu melanjutkan perjalnan ketika harus melawan dinginnya udara yang kerab menyebabkan hipotermia. Inilah beberapa perlengkapan yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan petualangan di wilayah pegunungan atau gunung, agar terhindar dari serangan hawa dingin yang memicu munculnya kasus hipotermia
Cara Mencegah Hipotermia
Pemahaman tentang hipotermia hendaknya harus benar benar dikuasai sebelum melakukan aktifitas petualangan di daerah pegunungan. Karena memiliki kemampuan untuk mengatasi dan mencegah serangan hipotermia lebih penting daripada rencana menentukan wilayah gunung mana yang akan menjadi target penaklukan.
Inilah tips cara mencegah agar terhindar hipotermia ketika berada diwilayah pegunungan :
Pakailah jaket , kaus kaki, sarung tangan, dan pelindung atau penutup kepala ketika malam tiba. udara dingin disekitar gunung sangat dingin dan memicu suhu tubuh menjadi semakin menurun.
Pakailah Matras untuk alas duduk agar kehangatan tetap terjaga, gunakan selimut jika ingin kehangatan 2 kali lebih hangat setelah memakai jaket.
Sebelum memakai jaket hendaknya gosokan obat gosok tradisional atau minyak telon pada punggung, dada dan dada, agar tubuh selalau mendapatkan suhu yang hangat dan menjaga agar suhu tubuh tidak menurun.
Baca : Suhu tubuh normal
Buatlah api unggun sekaligus perapian untuk membuat minuman hangat seperti minuman jahe, susu atau madu atau ketiga bahan tersebut dicampurkan dalam satu gelas, karena akan mempunyai efek hangat dan cita rasa yang lebih nikmat ketika diminum.
Jika perlu isilah baskom atau ember dengan setengah air yang hangat hangat kuku untuk merendam kedua kaki dan lakukan untuk beberapa saat, agar kaki terlindungi dari udara dingin.
Pada saat hujan tiba sebaiknya perlengkapan jas hujan dipakai untuk menghalau udara dingin dan angin yang menyertainya.
Buatlah api unggun yang apinya tidak kecil dan tidak besar , tetapi cukup dapat menghangatkan tubuh dari jarak 2 meter atau lebih. jika ingin kehangatn dengan cara lain, rentangkan kedua telapak tangan dan bolak balikan diatas api unggun.
Berikut ini adalah gejala hiportemia yang harus diwaspadai :
Jika semua tanda tanda hipotermia tersebut ada pada seseorang atau anda alami sendiri, berati anda harus sigap dan cepat mencegah segala kemungkinan yang mungkin akan terjadi lebih buruk lagi. Lakukan langkah langkah penting yang sudah dijelaskan diatas.
Memilih Waktu Pendakian
Serangan hipotermia dinilai sangat berbahaya jika tidak ada satu orangpun yang mengetahui cara mengatasinya, karena biasanya korban dari hipotermia akan mengalami kematian jika tidak segera mendapat pertolongan medis. Kematian dapat terjadi jika tubuh mengalami bahaya dehidrasi dan gange yaitu dimana kondisi tubuh telah terjadi pembusukan. Hal itu disebabkan oleh jaringan yang telah membusuk tersebut terlalu lama terkena efek dingin dan menyebabkan pembuluh darahnya pecah dan mengalami peradangan yang beku. Kondisi ini sangat mengerikan karena dapat mengakibatkan anggota tubuh tersebut diamputasi. Cara tepat untuk menghindari hiportemia adalah memilih waktu pendakian yang tepat. Berikut ini adalah cara tepat menentukan waktu pendakian:
Pilihlah mendaki saat matahari bersinar dipagi hari. Pendaki hendaknya manfaatkan waktu tersebut untuk memulai perjalanan untuk mendaki gunung atau aktifitas lain. Karena saat itulah saat yang paling sehat untuk tubuh bergerak lebih aktif agar kebugaran tubuh selalu terjaga. Tidak hanya itu saja sinar matahari mampu menghangatkan tubuh.
Tubuh yang bergerak dipagi hari dibawah sinar matahari dapat mendorong oksigen untuk masuk lebih banyak lewat saluran pernafasan dan sinar matahari dapat memperkuat jaringan tulang agar dapat lebih kuat dan padat. Cahaya matahari dapat menghangatkan tubuh, mengatur suhu tubuh agar stabil pada malam hari dan akan menyimpan energi didalam tubuh untuk kemudian digunakan pada malam hari yaitu tubuh agar tetap bugar dan berstamina.
Pada sore hari diatas pukul 18.00 hendaknya seluruh para petualang menghentikan perjalanannya dan sudah saatnya membangun tenda serta perapian atau api unggun, untuk menghadapi udara dingin yang sebentar lagi akan menyerang. Membuat api unggu sebaiknya dilakukan dengan penuh pertimbangan dean teliti agar terhindar dari kebajkaran hutan. Membuat api unggun yang benar selain dapat menstabilkan suhu tubuh pada malam hari, dapat pula untuk aktifittas memasak air, memanggang hewan buruan atau mengusir nyamuk dan bintang buas misalnya ular dan serigala. Saat membuat api unggun bisa saling berdekapan dan berangkulan. Tubuh yang saling berdekapan dan berangkulan dapat menciptakan hawa panas dan saling menyalurkan untuk mempertahankan kondisi suhu tubuh agar tetap hangat.
Itulah beberapa cara mencegah hipotermia di gunung yang perlu kita ketahui. Hipotermia yang terjadi pada wilayah pegungunagn sama bahayanya dengan hipotermia yang sering terjadi dinegara negara yang bersalju karena pada dasarnya hipotermia menyerang pembuluh darah dan aliran darah sehingga dapat membeku dan mengganggu kinerja organ tubuh lain.