Hepatitis bukanlah penyakit baru. Penyakit yang menjangkiti organ hati ini diidap oleh banyak orang di dunia. Data Departemen Kesehatan menyebutkan bahwa secara rinci penderita hepatitis tipe B dan C di Indonesia mencapai 30 juta lebih. Sementara di dunia, angka penduduk yang didiagnosis telah teinfeksi oleh berbagai jenis virus hepatitis mencapai lebih dari 2 milyar dengan angka kematian mencapai 350 ribu per tahun.
Hepatitis memanglah salah satu penyakit yang mematikan. Peradangan yang terjadi pada hati bisa menyebabkan sirosis yang membutuhkan pengobatan sirosis hati secara khusus. Penyakit ini menjadi tambah mengerikan karena memiliki gejala yang sama dengan asam lambung sehingga kerap tidak disadari dengan mudah. Namun, keduanya tentu adalah penyakit yang berbeda. Ada beberapa perbedaan asam lambung dan hepatitis yang bisa Anda perhatikan.
- Penyebab Asam Lambung dan Hepatitis
Penyakit asam lambung secara medis dikenal dengan istilah GERD (Hastroesophageti Reflux Disease) adalah penyakit kronis yang menyerang sistem pencernaan manusia bagian atas. Penyakit ini kerap diinterpretasikan sebagai maag oleh orang awam padahal keduanya merupakan penyakit yang berbeda. Karena gejalanya yang beragam, kemunculan penyakit ini kerap diidentifikasi mandiri sebagai gejala dari penyakit berat seperti jantung dan hepatitis.
Sementara itu, hepatitis adalah penyakit radang organ hati. Penyebab hepatitis cukup beragam dan memunculkan jenis hepatitis berbeda baik menurut tingkat keparahan, keluhan, serta pengobatan. Oleh karena itu, diagnosis terhadap penyakit ini tidak sembarangan, begitu juga dengan proses penyembuhannya.
- Gejala Asam Lambung dan Hepatitis
Sebagai dua penyakit yang tampak memiliki perbedaan asam lambung dan hepatitis yang mengecoh, penyakit asam lambung dan hepatitis berbagi beberapa gejala yang serupa. Serupa dengan penyakit asam lambung, awal-awal kemunculan hepatitis juga ditandai dengan rasa mual dan muntah, serta gangguan nafsu makan. Padahal jika diamati lebih lanjut, hepatitis memunculkan gejala yang lebih mudah diidentifikasi yakni perubahan warna kulit dan mata menjadi kekuningan.
Sedangkan penyakit asam lambung akan disertai dengan rangkaian gangguan di sistem pencernaan bagian atas seperti rasa pahit di mulut, tenggorokan meradang, heartburn, serta sesak napas. Biasanya jika diatasi dengan mengonsumsi antasida atau obat lambung lainnya serta mengatur pola makan, gejala-gejala yang muncul bisa diminimalkan. Sedangkan gangguan pencernaan yang muncul sebagai gejala penyakit hepatitis berhubungan dengan fungsi hati yang rusak.
- Keluhan dan Bahaya Asam Lambung dan Hepatitis
Menilik pada gejala-gejala yang muncul, keluhan yang paling kentara akan terjadi pada seseorang dengan penyakit asam lambung adalah rasa tidak nyaman di area perut dan sistem pencernaan bagian atas. Rasa lemas akan muncul jika mual dan muntah terus terjadi, begitu juga dengan nafsu makan yang menurun. Ditambah dengan peradangan yang terjadi di tenggorokan, Anda akan kesulitan menelan bahkan seteguk air minum saja.
Keluhan dari penyakit hepatitis akan lebih parah dan tidak hanya berdampak pada organ hati. Penderita hipertensi cenderung mengalami penurunan berat badan dan riwayat sakit perut yang kuat. Selain kehilangan nafsu makan, Anda juga akan mengalami keanehan pada proses pembuangan di mana feses akan berwarna pucat. Ciri-ciri penyakit hepatitis tersebut bisa berdampak pada munculnya komplikasi penyakit lain. [AdSense-B]
Penyakit hepatitis yang tidak mendapatkan penanganan yang tepat akan membuat organ hati mendapatkan jaringan parut yang lambat laun mengganggu fungsi hati. Kerusakan fungsi hati bisa dimulai dengan munculnya sirosis hati hingga kanker hati. Hal ini menjadi salah satu perbedaan asam lambung dan hepatitis yang paling signifikan.
- Pengobatan Asam Lambung dan Hepatitis
Sebagai dua penyakit yang berbeda, perbedaan asam lambung dan hepatitis juga bisa dilihat dari pengobatannya secara umum. Penyakit asam lambung bisa diatasi dengan rutin mengonsumsi obat-obatan yang mampu mengatur produksi asam seperti antasida dan penghambat pompa proton. Anda juga bisa melengkapinya dengan antibiotik untuk menekan dan membunuh pertumbuhan bakteri.
Penyakit hepatitis didiagnosis dengan proses yang cukup panjang baik pemeriksaan terhadap darah hingga biopsi jaringan hati untuk diobservasi menggunakan mikroskop. Oleh karena itu, cara mengobati penyakit hepatitis juga tidak bisa sembarangan.
Menilik pada organ hati yang rusak, pemilihan obat-obatan untuk penderita hepatitis haruslah dilakukan dengan hati-hati. Di sisi lain, penderita juga bisa mengonsumsi obat-obatan jenis tertentu untuk menekan keluhan yang muncul. [AdSense-C]
Belum lagi jika dibenturkan pada jenis penyakit hepatitis yang beragam dan dikelompokkan dalam jenis hepatitis infeksi dan non infeksi. Setiap penyakit hepatitis tersebut menuntut cara pengobatan yang berbeda. Pengobatan hepatitis A, B, dan E misalnya tidak menuntut pengobatan yang spesifik melainkan untuk menekan keluhan yang muncul saja. Sementara untuk penyakit hepatitis C akut, Anda akan diminta untuk mengonsumi obat-obatan interferon.
Ada pun penyakit hepatitis yang disebabkan oleh masalah autoimun, pengobatan yang diberikan biasanya menggunakan obat imunosupresan seperti prednisone dan budesonide yang termasuk ke dalam golongan kortikosteorid.
Anda juga memiliki alternatif obat lain seperti tacrolimu,s azathiprine, cyclosporin, dan mycophenolate. Namun jika tipe penyakit hepatitis yang Anda derita adalah hepatitis alkoholik, Anda bisa melakukan pengobatan dan cara pencegahan hepatitis alkoholik dengan berhenti mengonsumsi alkohol dan memenuhi kebutuhan tubuh akan nutrisi.