Gusi adalah salah satu bagian dari mulut yang merupakan jaringan berwarna pink yang didalamnya terdapat sejumlah pembuluh darah yang sangat penting untuk menjaga kesehatan mulut. Gusi merupakan bagian yang membungkus tulang rahang atas maupun bawah yang juga menempel dibagian bawah gigi.
Tanda-tanda gusi bengkak antara lain :
Terdapat sejumlah penyebab gusi bengkak yang banyak terjadi, beberapa diantaranya adalah :
Yaitu salah satu bentuk penyakit gusi yang dapat menyebabkan iritasi, kemerahan serta pembengkakan (inflamasi) pada gusi. Gangguan ini terkadang hanya sebagai gangguan ringan, sehingga seringkali penderitanya tak menyadari gejala kondisi tersebut. Gingivitis dapat menyebabkan gangguan penyakit yang lebih serius pada gusi yang akhirnya dapat mengakibatkan hilangnya gigi.
Penyebab gingivitis adalah kebersihan mulut yang yang kurang terjaga, sehingga dapat menimbulkan penumpukan plak pada gusi. Jika plak terus menumpuk, maka hal itu dapat menyebabkan timbulnya karang gigi. Karang gigi merupakan gangguan pada gigi yang sangat sulit untuk dibersihkan. Pada akhirnya hal itu dapat menyebabkan pembengkakakn pada gusi.
Tanda-tanda gingivitis antara lain adalah :
Terjadinya gusi bengkak maupun gusi berdarah pada saat kehamilan merupakan salah satu hal yang umum terjadi. Gangguan ini disebabkan karena adanya perubahan hormon yang dapat meningkatkan aliran darah ke jaringan gusi dan menyebabkan gusi menjadi lebih sensitif, mudah tersinggung dan bengkak. Perubahan hormonal saat kehamilan juga dapat menghambat respon normal tubuh terhadap bakteri yang menyebabkan infeksi periodontal. Hal ini membuat plak lebih mudah untuk menumpuk pada gigi yang pada akhirnya akan mengakibatkan gusi meradang. Gangguan ini biasanya akan meningkat pada trimester kedua kehamilan.
Jika gangguan ini dibiarkan, dapat menyebabkan penyakit gusi yang lebih serius yang biasa disebut periodontitis. Periodontitis selama kehamilan dapat meningkatkan kemungkinan kelahiran prematur.
Salah satu penyebab gusi bengkak dan sakit adalah karena kekurangan asupan kebutuhan nutrisi (gizi). Pada umumnya gusi akan mengalami pembengkakan ketika sedang menghadapi terjadinya infeksi. Untuk mencegah terjadinya infeksi, tubuh memiliki pelindung seperti kulit, rambut, air liur, air mata, asam lambung dan lain sebagainya. Saat infeksi berlangsung, biasanya bakteri akan melewati hambatan pertama yaitu kulit. ketika bakteri berhasil melewatinya, hal itu dapat menyebabkan peradangan, pembengkakan, maupun timbulnya ruam kemerahan. Untuk menjaga agar kulit maupun pelindung tubuh lainnya tetap sehat dan normal, maka tubuh memerlukan nutrisi yang memadai.
Penyebab lain pembengkakan adalah cedera dan sirkulasi darah yang buruk. Cedera dapat menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan menyebabkan cairan menumpuk di daerah luka. Sirkulasi darah yang buruk dapat menyebabkan gusi lebih rentan terhadap infeksi. Vitamin yang memiliki sifat antioksidan dapat membantu menjaga sel-sel tubuh agar tetap sehat sehingga dapat berinteraksi dengan radikal bebas,yaitu dengan mencegah mereka dari menyerang DNA, lipid dan protein dalam tubuh. Antioksidan memainkan peran penting dalam mencegah atau memerangi infeksi.
Berikut ini beberapa jenis vitamin yang dapat membantu menjaga kesehatan gusi :
– Vitamin C
Pada umumnya vitamin ini terdapat pada beberapa jenis buah-buahan dan sayuran, seperti jeruk. Makanan yang mengandung vitamin C sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit maupun seluruh jaringan tubuh. Adapun beberapa peranan vitamin C dalam tubuh antara lain :
– Asam folat
Kekurangan asam folat dalam tubuh dapat menyebabkan pembengkakan pada gusi serta dapat meningkatkan risiko penyakit gusi, terutama gingivitis. Makanan yang mengandung asam folat bisa ditemukan dalam berbagai jenis sayuran hijau, biji-bijian, roti, sereal, maupun pasta. Fungsi asam folat antara lain :
– Riboflavin
Kandungan riboflavin, antioksidan dan vitamin yang larut dalam air, merupakan nutrisi penting untuk menjaga kesehatan kulit, rambut, mata dan hati. Riboflavin dapat ditemukan pada susu, yogurt, keju, daging, sayuran berdaun hijau, roti, dan sereal. Adapun fungsi riboflavin antara lain adalah :
Infeksi merupakan salah satu penyebab gusi bengkak dan bernanah. Infeksi ini terjadi akibat terjadinya penumpukan plak pada gigi atau sela-sela gigi yang didalamnya terkandung bakteri, lendir, maupun sisa-sisa makanan. Infeksi ini juga dapat disebabkan oleh pertumbuhan jamur candida yang abnormal dalam mulut yang dapat disebabkan oleh kesehatan mulut yang buruk. Selain itu, seseorang yang memiliki herpes juga dapat mengembangkan resiko terjadinya gusi bengkak.
Pemasangan gigi palsu yang kurang pas dapat menyebabkan pembengkakan pada gusi. Hal ini terjadi karena tambalan gigi dan kawat gigi yang kurang baik yang menyebabkan sisa-sisa makanan terjebak disela-sela gigi dan mengembangkan pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Untuk itu sebaiknya penggunaan gigi palsu maupun kawat gigi dikonsultasikan dan ditangani oleh dokter. Selain itu, hal ini juga bisa menimbulkan abrasi gigi yang berbahaya.
Pembengkakakn pada gusi juga dapat disebabkan karena penggunaan obat-obatan seperti fenitoin dan nifedipine (anti hipertensi). Selain itu paparan merkuri, timah, maupun keracunan arsenik juga dapat menimbulkan resiko gusi bengkak.
Penggunaan pasta gigi maupun obat kumur yang berbasis alkohol juga merupakan salah satu yang menyebabkan gusi bengkak. Beberapa alasan mengapa bahaya alkohol menjadi penyebab gusi bengkak :
Merupakan penyakit yang terjadi ketika seseorang kekurangan vitamin C (asam askorbat) dalam tubuhnya yang dapat menyebabkan kelemahan umum, anemia, penyakit gusi, dan perdarahan kulit.
Perawatan yang terbaik untuk gusi bengkak adalah dengan menghilangkan penumpukan plak pada gigi. Periksakan gigi secara rutin untuk mendapatkan pengobatan gingivitis yang menjadi salah satu penyebab pembengkakan pada gusi. Seseorang yang mengalami gangguan periodontal yang lebih serius, biasanya dokter akan merekomendasikan pengobatan gusi berdarah serta beberapa tips perawatan untuk gusi bengkak.
Tips pencegahan gusi bengkak :