Hubungan Daging Kambing dengan Hipertensi Yang Wajib Diketahui

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pada saat hari raya kurban, mengonsumsi daging kambing adalah suatu rutinitas. Namun banyak orang yang menghindari mengonsumsi daging kambing karena takut tekanan darahnya naik. Hal ini wajar saja, karena mitos semacam ini sudah banyak didengar secara turun-menurun dari dulu. Memang, mengonsumsi daging kambing dapat menyebabkan darah menjadi naik, terutama bagi orang yang mempunyai riwayat penyakit hipertensi.

Tekanan darah yang naik saat mengonsumsi daging kambing ini berasal dari lemak yang terdapat dalam daging kambing itu sendiri. Dalam 100 gram daging kambing terdapat 109 kalori yang setelah dikonsumsi diubah menjadi lemak penyebab hipertensi atau gejala darah tinggi.

Anda boleh mengonsumsi daging kambing biarpun mempunyai riwayat penyakit hipertensi. Triknya jangan mengonsumsinya dalam jumlah yang berlebihan. Selain itu, Anda pun dapat mengkombinasikannya dengan sayuran seperti wortel, tomat dan kentang untuk mengurangi jumlah kalori yang masuk. Oleh karena itu, jika Anda makan sate kambing, makanlah juga acarnya karena dapat meminimalisir jumlah kalori yang masuk dalam tubuh.

Bagi Anda penderita hipertensi disarankan untuk mengonsumsi daging putih seperti ikan dan ayam sebagai pengganti daging kambing. Namun, jika sudah menjadi penggemar daging kambing dan penderita hipertensi, ada baiknya disertai dengan berolahraga sesudah makan untuk mengurangi jumlah kalori dan lemak yang masuk ke dalam tubuh. Anda juga disarankan untuk mengonsumsi obat herbal darah tinggi supaya jumlah kalori dan lemak yang masuk dalam tubuh menjadi seimbang.

Jadi, lebih baik mana daging kambing, ayam atau sapi?

Taukah Anda bahwa setiap 100 gram daging sapi mengandung 109 kalori? Ya, jumlah kalori ini lebih rendah daripada kalori yang terdapat dalam daging sapi dan daging ayam. Di dalam 100 gram daging sapi terdapat 250 kalori, sedangkan pada 100 gram daging ayam ada 195 kalori. Tak hanya itu saja, jumlah kolesterol daging kambing juga lebih rendah daripada kedua jenis daging ini. Dalam 100 gram daging kambing terdapat 57 mg kolesterol, sementara daging sapi sekitar 89 mg dan ayam 83 mg.

Walaupun jumlah kalori dan lemak daging kambing lebih rendah daripada daging sapi dan ayam, konsumsinya tentu saja tidak boleh berlebihan. Bagaimanapun juga lemak jenuh yang terdapat dalam ketiga jenis daging tersebut dapat meningkatkan hubungan kolesterol dengan hipertensi yang menjadi pemicu penyakit jantung. Maka dari itu, dianjurkan konsumsi lemak jenuh dalam makanan sebaiknya tidak lebih dari 20 gram tiap harinya. Anda pun dapat menambahkan konsumsi makanan penurun darah tinggi untuk mengatasi hipertensi dengan cepat.

Mitos daging kambing penyebab darah tinggi tidak sepenuhnya benar. Ada penyebab lain seperti kesalahan teknik memasak daging kambing yang salah yang menyebabkan tekanan darah tinggi setelah mengonnsumsi daging kambing. Hal ini terjadi karena pada umumnya daging kambing sebelum diolah lebih lanjut, digoreng terlebih dahulu. Daging kambing yang digoreng, dibakar atau dipanggang, jumlah kalorinya dapat meningkat. Selain itu, pengolahan daging kambing dengan cara tersebut tentunya juga memakai minyak goreng dan mentega yang banyak mengandung lemak.

Lemak dari minyak yang terserap daging kambig inilah yang menyebabkan makanan rendah kalori seperti daging kambing menjadi tinggi kalorinya. Bahkan kalori dalam daging kambing yang sudah digoreng, dibakar atau dipanggang ini mencapai 64% lebih tinggi dari sebelumnya. Makanan tinggi kalori yang diubah menjadi lemak dalam tubuh ini lama-kelamaan dapat menumpuk di pembuluh darah sehingga menjadi penyebab darah tinggi.

[AdSense-C]

Tak hanya itu, penggunaan bumbu penyedap seperti garam, kecap hingga micin yang mengandung sodium tinggi dapat menyebabkan tekanan darah naik. Belum lagi ada zat pengawet juga dalam bumbu-bumbu masakan tersbut yang tentu saja berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan.

Bagi Anda penggemar daging kambing, jika masih ingin mengonsumsinya dapat dimasak menjadi sop atau tumis. Seimbangkan juga jumlah nutrisi saat makan daging kambing dengan menambahkan sayuran kaya serat.

Itulah hubungan daging kambing dengan hipertensi yang perlu Anda ketahui. Selama Anda dapat menjaga porsi konsumsi daging kambing agar tidak berlebihan, maka tidak akan menyebabkan hipertensi atau meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh anda. Anda pun harus cermat dalam pengolahan daging kambing yakni buang bagian lemaknya dan gunakan minyak goreng rendah lemak untuk memasak. Jangan lupa tambahkan sayuran penurun tekanan darah dan buah penurun darah tinggi di dalam menu makanan sehat Anda setiap hari. Semoga informasi mengenai hubungan daging kambing dengan hipertensi dapat bermanfaat untuk anda.

fbWhatsappTwitterLinkedIn