Mencuri sepatu tentu umumnya dianggap sebagai sebuah tindakan kriminal, namun pada kasus Makoto Endo (40) asal Jepang ini, mencuri sepatu tak hanya berkaitan dengan kriminalitas. Pria ini setelah mencuri 70 pasang sepatu ditangkap, tapi alasan yang ia berikan cukup mengejutkan dan terkesan tidak normal.
Ia mengatakan bahwa aksi mencuri ia lakukan di Tochigi dan Saitama, Jepang menurut hasil lansiran dari Detik Health. Meski begitu, sepatu yang dicurinya pun bukan sepatu mahal dan bagus yang ada di toko, melainkan justru sepatu yang telah usang. Tujuan pencurian sepatu usang pun hanya untuk mencium aromanya.
Media lokal melaporkan bahwa aksi pencurian menyebabkan kerugian sekitar Rp 37 juta dan ia melakukannya dari 2017 hingga 2018 lalu. Polisi yang telah mencurigainya akhirnya berhasil menangkap di bulan September silam dengan adanya barang bukti sepatu 70 pasang yang semuanya ada di dalam rumah pelaku.
Pria ini rupanya diketahui memiliki fetish atau fantasi seksual terhadap benda atau bagian tubuh tertentu yang sifatnya justru non-seksual. Contoh benda yang biasanya menjadi obyek fetish antara lain adalah sepatu dan stoking, sementara bagian tubuh biasanya adalah ketiak dan kaki. Meski begitu, para pemilik fetish pun dapat memiliki target obyek yang berbeda-beda tak selalu pada stoking, sepatu, ketiak dan kaki.
Makoto Endo mengakui bahwa dirinya melakukan pencurian sepatu hanya untuk menikmati aromanya demi memperoleh kesenangan seksual. Sepatu yang ia curi pun tak terpatok pada sepatu khusus wanita sebab ia pun mencuri sepatu pria. Yang ia butuhkan hanyalah aroma sepatu usang seperti yang ia ungkapkan pada petugas polisi.
Fetish dilansir dari MedicineNet.com merupakan sebuah kondisi ketika gairah seksual seseorang muncul atau meningkat ketika dihadapkan pada obyek tertentu seperti yang sebelumnya sudah disebutkan sebagai contoh. Entah itu mengenakan, mencium aromanya saja, atau bahkan menyentuh benda tersebut, gairah seksual akan timbul dan orang-orang dengan fetish dapat berimajinasi baik itu saat sendirian atau saat bersama pasangan.
Sebenarnya fantasi seksual merupakan hal yang normal dan wajar karena setiap manusia memiliki kemampuan berimajinasi. Namun ketika sudah sampai pada tahap merugikan orang lain dan bahkan diwujudkan nyata, inilah yang menjadi bentuk kelainan karena mampu menjadi hal yang melanggar privasi orang lain.