Siapa yang tak kenal dengan penyakit cacar air? Penyakit yang diakibatkan oleh virus varicella zoster ini, hampir pernah diderita oleh semua orang. Dengan sifatnya yang sangat menular, cacar air adalah jenis penyakit menular yang sangat berbahaya. Cacar air dapat menyerang segala usia, jenis kelamin dan ras tanpa pilih-pilih. Namun pada umumnya, cacar air ini lebih rentan terhadap […]
Category: Cacar Air
Cacar air adalah sebuah penyakit kulit yang umumnya terjadi pada anak-anak. Cacar ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus. Cacar air juga merupakan penyakit menular, yang virusnya dapat menyebar dengan sangat mudah dari seseorang yang sedang terinfeksi cacar. Ruam pada kulit yang melepuh akan terasa sangat gatal dan dapat mengelupas dengan mudah jika tergaruk. Jika sudah digaruk, virus dapat terkontaminasi pada benda apa pun yang terkena permukaan kulit yang sudah tergaruk tersebut.
Virus penyebab cacar air juga sebetulnya bisa menyebar melalui cairan tubuh yang dikeluarkan saat orang yang terinfeksi tersebut bersin atau batuk. Virus yang terbawa di dalam cairan tubuh tersebut dapat terhirup atau tersentuh, selanjutnya dapat menginfeksi apalagi jika belum pernah terkena cacar air sebelumnya.
Fakta Mengenai Cacar Air
Ada beberapa fakta yang perlu anda ketahui mengenai cacar air. Baik bagi anda yang sudah atau pun belum pernah mengalami cacar air, berikut beberapa fakta tentang penyakit kulit cacar air:
- Umumnya terjadi pada anak – anak.
- Seseorang hampir dapat dipastikan akan mengalami cacar air setidaknya satu kali dalam seumur hidup.
- Cacar air sangat menular.
- Cacar air disebabkan oleh virus varicella zoster
- Anda dapat tertular cacar air jika berada dalam satu ruangan dengan orang yang sedang terinfeksi cacar air.
- Kontak langsung dengan seseorang yang menderita cacar air dapat menyebabkan anda tertular cacar air dengan mudah.
- Masa inkubasi virus di dalam tubuh sejak terinfeksi adalah minimal 7 hari dan maksimal 21 hari.
Satu hal lagi, jika anda sudah pernah mengalami cacar air, sangat kecil kemungkinan anda akan mengalami cacar air kembali. Seseorang yang terinfeksi virus varicella zoster, dua hari saat masa inkubasi sebelum ruam – ruam kemerahan pada kulit muncul, pada saat itulah virus penyebab cacar air di dalam tubuh anda sedang dalam kondisi yang sangat aktif dan anda dapat menularkannya pada orang lain. Lima hari setelah ruam muncul juga merupakan saat dimana virus dalam kondisi sangat menular. Setelah ruam mongering, di saat itulah virus sudah tidak lagi menular dan seseorang yang terinfeksi virus cacar air sudah dapat dikatakan sembuh.
Penyebab
Virus varicella zoster merupakan faktor penyebab utama seorang terkena cacar air. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan karena dapat menyebabkan virus varicella zoster ini menular dan menginfeksi. Virus ini akan menyebar dan mengkontaminasi barang-barang apa saja yang bersentuhan dengan kulit atau air liur orang yang sedang mengalami cacar air.
Berikut ini cara penyebaran varicella zoster :
- Varicella zoster, jenis virus yang dapat menular dengan mudah
- Bersentuhan dengan orang yang terinfeksi varicella zoster
- Terkena air liur dari bersin atau batuk orang yang terinfeksi varicella zoster
- Kontak langsung dengan ruam cacar air
- Menyentuh barang-barang yang sudah terkontaminasi virus penyebab cacar.
Faktor Resiko
Walaupun semua hampir bisa dipastikan akan terkena penyakit bernama cacar air ini, setidaknya satu kali dalam seumur hidupnya. Ada beberapa orang yang memiliki resiko jauh lebih tinggi dapat terkena cacar air. Siapa saja mereka?
- Orang yang baru saja bersentuhan dengan orang yang sedang mengalami cacar secara langsung
- Anak-anak berusia kurang dari 12 tahun
- Orang dewasa yang tinggal bersama anak-anak yang memiliki usia kurang dari 12 tahun.
- Orang yang banyak menghabiskan waktu di sekolah
- Orang yang banyak menghabiskan waktu di tempat penitipan anak
- Orang yang sedang menjalani pengobatan untuk penyakit tertentu
- Orang dewasa atau anak yang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah seperti penyakit paling mematikan di dunia HIV/AIDS.
- Anak-anak yang sedang menjalani kemoterapi
- Anak-anak penderita masalah paru-paru yang parah
- Anak-anak dengan masalah kulit serius
- Bayi berusia kurang dari satu bulan
- Wanita hamil
Gejala
Normalnya, gejala cacar air dapat terlihat 14 hingga 16 hari setelah seseorang terinfeksi virus varicella zoster. Pada beberapa kasus, gejala cacar air bisa muncul bahkan mulai dari 10 hingga 21 hari setelah virus masuk ke dalam tubuh. Adapun gejalanya adalah sebagai berikut:
- Suhu badan tinggi hingga lebih dari 38 derajat celsius.
- Demam
- Sakit kepala
- Muncul ruam merah disertai nanah di seluruh tubuh
- Ruam terasa sangat gatal
- Kurang nafsu makan
Ciri-ciri
Ciri-ciri cacar air yang muncul bisa berbeda pada setiap orang, termasuk cacar air pada anak. Bisa saja seorang yang terkena cacar air mengalami gejala demam namun tidak disertai bintik atau ruam berwarna merah dan bisa juga sebaliknya. Bintik-bintik kemerahan atau ruam pada kulit biasanya muncul dimulai dari wajah, lalu turun ke leher. Di leher ini biasanya menjadi pusat paling banyak terjadinya bintik berwarna merah. Baru setelah itu ruam menyebar ke lengan dan kaki.
Selama gejala cacar air berlangsung, seluruh tubuh akan merasakan rasa sakit dan tidak nyaman. Baru setelah cairan pada ruam mengempis dan mengering, orang yang terkena cacar baru akan merasa sehat kembali. Butuh waktu 2 minggu hingga ruam dan cairan di dalamnya benar-benar hilang dari seluruh tubuh.
Perlu diwaspadai jika seseorang yang mengalami cacar khususnya pada orang dewasa dan bayi, dapat mengalami komplikasi penyakit lain.
Komplikasi
Ada beberapa komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh cacar air bila saat gejala berlangsung tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Komplikasi ini tidak semua orang yang terkena cacar akan mengalaminya.
- Bekas ruam dapat meninggalkan bintik-bintik berwarna hitam, jika selama gejala berlangsung terus digaruk atau menggores ruam yang berisi cairan tersebut.
- Ruam yang berair bisa terinfeksi kuman, virus atau bakteri lain yang dapat mengakibatkan gejala cacar air lebih parah. Kasus seperti ini biasanya terjadi pada anak-anak
- Penyakit pneumonia atau inflamasi pada paru-paru
- Penyakit encephalitis atau inflamasi pada otak
- Sindrom Reye atau kondisi dimana terjadi gangguan otak sekaligus hati.
- Apendiksitis
- Inflamasi pada ginjal atau glomerulonephritis
- Ataxia atau gangguan menggerakan badan
- Inflamasi pada pankreas atau pankreatitis
- Inflamasi pada testis atau orchitis
- Inflamasi pada persendian atau arthritis
- Inflamasi pada bagian-bagian mata.
- Kerusakan syaraf
Meskipun demikian, tidak perlu khawatir karena komplikasi di atas sangat jarang terjadi. Tetapi perlu tetap berwaspada, dan segera ke dokter jika muncul gejala seperti :
- Sulit bernafas
- Batuk-batuk
- Sakit perut
- Sakit tenggorokan
- Kelelahan
- Lemah dan lesu khususnya pada bagian kaki
- Mudah mengantuk
- Gangguan pada gerak
- Sakit kepala semakin parah
- Sulit makan atau minum dikarenakan ruam pada bibir semakin banyak dan sakit
- Ruam menjadi bernanah dan mengeluarkan darah
- Sakit pada tubuh secara keseluruhan
Diagnosa
Orang yang terkena cacar air biasanya tidak perlu melakukan tes atau pemeriksaan untuk mendiagnosa apakah mereka terkena cacar air atau penyakit lainnya. Ruam gejala cacar air ini bentuknya berbeda dengan ruam yang ditimbulkan akibat gigitan seranggga atau yang lainnya. Sehingga, cukup dengan melihatnya saja kita sudah bisa tahu apakah itu cacar air atau bukan. Jika belum merasa begitu yakin dengan gejala penyakit yang dialami, bisa langsung berkonsultasi dan memeriksakan diri ke dokter, apalagi jika termasuk di dalam kategori yang memiliki resiko tinggi terkena cacar air.
Setelah anda memeriksakan diri ke dokter, untuk memastikan dokter akan melakukan tes darah padaa. Tes darah juga ditujukan untuk mengetahui apakah tubuh memproduksi antibodi yang bisa melawan virus varicella zoster. Jika hasil tes menunjukan tubuh memproduksi antibodi, maka tubuh dapat melawan virus cacar. Namun jika tidak, dokter akan memberikan vaksin atau obat-obatan tertentu dan mungkin jika diperlukan, akan mendapatkan pengobatan lainnya.
Pengobatan
Umumnya pengobatan untuk cacar air adalah untuk meredakan gejalanya. Berikut beberapa pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala-gejala cacar air:
- Aspirin – Obat ini berfungsi untuk meredakan demam rasa sakit yang timbul sebagai gejala awal cacar air. Perlu diingat, tidak boleh memberikan aspirin pada anak-anak karena efek sampingnya bisa sangat membahayakan hati dan otak.
- Lotion yang mengandung calamine – Lotion calamine bisa berguna untuk meredakan rasa gatal pada ruam – ruam yang muncul di kulit.
- Diphenhydramine atau Benadryl – Bisa diberikan untuk meredakan rasa gatal gejala cacar air.
- Acyclovir atau zovirax – Obat ini bisa diberikan untuk penderita cacar air untuk mengurangi dan meredakan infeksi. Namun, obat ini bisa efektif jika diberikan pada masa awal sejak terinfeksi virus varicella zostar. Selain itu, obat ini juga umumnya diberikan pada orang yang memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi.
- Obat penenang – Antihistamine seperti Chlorphenamine (Piriton®) bisa membantu menenangkan dan juga bisa berfungsi sebagai obat tidur jika rasa gatal tidak tertahankan.
- Paracetamol – seperti ibuprofen berbentuk cair atau tablet yang dihaluskan bisa diberikan pada anak untuk meredakan demam. Namun, jangan berikan ibuprofen pada anak yang menderita asma.
Penanganan selain obat :
- Lepas pakaian anak anda untuk meredakan panas atau demamnya
- Perbanyak minum.
- Jangan digaruk. Pada anak – anak, anda bisa memakaikan sarung tangan khususnya di malam hari saat anak tidur.
- Potong kuku anak
- Mandi air dingin dengan campuran baking soda dan oatmeal bisa membantu meredakan rasa gatal
- Mandi air hangat juga bisa untuk meredakan rasa gatal
Pencegahan
Pada orang yang sudah pernah mengalami cacar air, ini berarti tubuh sudah membentuk antibodi yang akan membantu virus tidak dapat menginfeksi lagi. Namun, bagi yang belum pernah terkena cacar air, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah cacar air, yaitu:
- Pastikan anak mendapatkan imunisasi cacar air saat dia berusia satu tahun.
- Vaksin cacar air juga dapat diberikan untuk mencegah cacar air yang berfungsi sebagai booster dapat diberikan saat anak berusia empat tahun.
- Pada orang dewasa, vaksin bisa diberikan beberapa kali untuk mencegah cacar air.
- Lakukan kebiasaan sehat seperti memotong kuku, dan ajarkan pula kebiasaan tersebut pada anak. Kuku yang panjang bisa menjadi tempat berkembangnya kuman, bakteri maupun virus.
- Jauhi orang yang sedang terkena cacar air agar tidak tertular.
Pencegahan cacar air yang berupa pemberian vaksin bisa menyebabkan beberapa efek samping. Tetapi tidak perlu takut karena efek sampingnya tidak terlalu berat, seperti kulit kemerahan, pembengkakan pada area yang disuntik vaksin, dan bentol-bentol.