23 Gejala Anemia Gravis yang Penting untuk Anda Ketahui

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Anemia sering disebut sebagai penyakit akibat berkurangnya sel darah merah. Sebenarnya pengertian tersebut agak kurang tepat karena anemia juga dapat ditemui pada seseorang yang memiliki jumlah sel darah merah normal, namun ternyata jumlah hemoglobin dalam setiap sel darah merahnya kurang.

Jadi, anemia sebenarnya adalah penyakit akibat kekurangan hemoglobin di dalam sel darah merah. Kekurangan hemoglobin ini menyebabkan kemampuan darah mengikat oksigen menjadi rendah.

Penyebab anemia dapat dikarenakan oleh beberapa faktor seperti kurangnya kandungan hemoglobin dalam sel darah merah, kurangnya jumlah sel darah merah dalam darah, dan atau kurangnya jumlah darah dibawah volume normal.

Anemia pada tingkatan yang kronis dan akut, atau biasa disebut anemia gravis, biasanya terjadi karena disebabkan oleh penyakit kronis lain. Jadi bisa disebut bahwa anemia gravis adalah kondisi komplikasi dari suatu penyakit.

Berikut akan dibahas 2 kelompok gejala anemia gravis yang menyertai dan dirasakan oleh penderitanya:

1. Gejala Umum

Gejala anemia gravis secara umum hampir mirip dengan anemia biasa, namun intensitasnya akan lebih berat dibandingkan biasanya. Walaupun semua gejala akan tergantung dengan kondisi atau penyakit yang menyebabkan anemia gravis terjadi, namun gejala umum yang dirasakan penderita akan kurang lebih sama.

Berikut adalah gejala umum yang muncul pada penderita anemia gravis:

  • kulit pucat
  • Sesak napas
  • pusing
  • pingsan
  • sakit kepala
  • nyeri dada
  • masalah kognitif
  • Dingin atau mati rasa pada ekstremitas
  • Kehilangan nafsu makan
  • gangguan memori
  • lidah sakit
  • diare
  • berat badan
  • debaran jantung
  • angina
  • serangan jantung

2. Gejala Khusus

Selanjutnya adalah gejala anemia gravis yang lebih khusus dan spesifik, yang dikaitkan dengan jenis anemia tertentu, yang akan dijabarkan berdasarkan penyakit dasarnya: [AdSense-B]

Anemia Defisiensi Zat Besi

Seseorang yang terkena anemia akibat kekurangan zat besi dapat mengalami gejala ini:

  • Pica: hasrat yang kuat dan rasa lapar akan sesuatu yang bukan makanan seperti: kertas, kapur, atau kotoran .
  • Koilonychia / spoon nail / kuku sendok: Kuku yang melengkung ke atas, bersifat rapuh, dan berwarna sangat pucat dengan garis-garis vertikal pada permukaannya.
  • Atropi papil lidah: hilangnya papil lidah (permukaan lidah yang memiliki tekstur seperti pori-pori), dan akan terlihat licin dan mengkilap.
  • Stomatitis angularis: inflamasi yang muncul pada sudut

 Anemia Defisiensi Vitamin B12

Seseorang yang terkena anemia yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 akan memiliki gejala-gejala ini:

  • Sensasi geli dan ngilu pada tangan atau kaki, seperti “kesemutan”.
  • Rasa kebas pada kulit, sehingga seperti kehilangan “sentuhan“.
  • Kesulitan berjalan karena tubub mudah goyah.
  • Rasa kaku pada lengan dan kaki.
  • Pikun, halusinasi, paranoia, dan skizofrenia

 Anemia Aplastik

Pada penderita anemia aplastik, gejala yang terlihat oleh mata akan sama dengan gejala anemia biasa; hal itu disebabkan karena masalah yang terjadi lebih kepada internal tubuh dan sangat kompleks.

Namun terdapat beberapa gejala khusus yang dapat terlihat seperti:

  • Gusi Berdarah.
  • Ruam pada kulit.

Baca juga artikel kami yang secara khusus membahas mengenai Anemia aplastik seperti gejala anemia aplastik, kemudian penyebab anemia aplastik, bahaya anemia aplastik, dan juga apa saja pengobatan anemia aplastik yang bisa dilakukan.

Anemia Akibat Keracunan Zat Asing

Keracunan akibat paparan  zat asing seperti timbal kronis dapat menyebabkan anemia, dimana gejala-gejala yang muncul seperti:

  • Muncul garis biru-hitam pada gusi.
  • Nyeri pada lambung.
  • Sembelit.
  • Muntah-muntah hebat.

 Anemia Sel Sabit

Pada anemia sel sabit dimana kepingan darah yang beredar berbentuk abnormal seperti bulan sabit, akan memiliki gejala seperti:

  • Tubuh yang terasa sepanjang hari dan terus menerus.
  • Rentan terhadap infeksi.
    • Pada anak-anak akan mengalami keterlambatan tumbuh kembang dibandingkan anak-anak lainnya.
    • Episode sakit dan nyeri yang sering datang terutama pada bagian sendi, perut, dan tungkai kaki. [AdSense-C]

 Anemia Hemolytic

Yang dimaksud dengan anemia hemolytic adalah anemia yang terjadi akibat penghancuran kronis sel darah merah dalam jumlah besar dan dalam waktu yang singkat, dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi sel darah baru.

Anemia yang disebabkan oleh kerusakan kronis sel darah merah akan mengalami gejala seperti:

  • Penyakit kuning (kulit dan mata berwarna kuning).
  • Urin yang berwarna coklat atau merah.
  • Borok pada kaki.
  • Permasalahan pada batu empedu

 Anemia Thalasemia

Merupakan penyakit anemia hemolitik atau kondisi kelainan genetika yang diturunkan oleh orangtua kepada anaknya secara resesif; dimana tubuh tidak mampu memproduksi globin (suatu zat protein yang membentuk hemoglobin).

Sel darah merah yang diproduksi oleh penderita anemia thalasemia juga bersifat rapuh dan mudah rusak. Seseorang yang mengidap anemia thalasemia akan memiliki gejala-gejala seperti:

  • Kelainan tulang wajah: tulang pipi yang cekung, batang hidung dan dahi yang menonjol, jarak antara 2 mata jauh.
  • Tulang mudah keropos.
  • Pertumbuhan gigi yang buruk.
  • Perkembangan fisik yang lambat.
  • Perut buncit.
  • Kulit berwarna keabuan.

Meskipun banyak jenis anemia yang tidak dapat dicegah, namun memiliki pola makan yang sehat dapat membantu untuk menghindari kekurangan zat besi dan vitamin – yang dapat mengarah ke kondisi anemia di masa depan.

Jika anda merasa anda memiliki resiko anemia atau telah menderita anemia, konsultasikanlah kondisi anda dengan dokter sesegera mungkin untuk mendapat pengobatan yang tepat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn