Tahapan Operasi Abses Hati yang Harus Dijalani

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Asbes hati merupakan bentuk gangguan pada fungsi organ hati manusia berupa munculnya nanah pada bagian lobus hati yang mengganggu pembuluh darah hati serta kinerja hati untuk melaksanakan tugasnya melakukan ekskresi pada makanan yang masuk.

Dalam dunia kedokteran gangguan ini juga cukup dikenal dengan nama penyakit hati bernanah sebagai salah satu dari penyakit pada organ hati yang cukup lazim. Abses hati juga dapat menjadi salah satu penyebab penyakit radang hati atau hepatomegali.

Asbes hati bukanlah penyakit yang bersifat fatal sehingga bagi para pasien abses hati tidak perlu terlalu memikirkan apakah abses hati bisa sembuh. Berbagai cara untuk mengobati abses hati dapat ditempuh seperti penggunaan kombinasi antara terapi abses hati dan prosedur operasi.

Prosedur operasi sendiri adalah tindakan invasif berupa bedah yang dilakukan untuk mereparasi dan menangani masalah pada organ secara langsung. Prosedur operasi sendiri harus didahului dengan persiapan yang matang untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan selama operasi berlangsung. Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menjalani operasi bagi abses hati.

  1. Berkonsultasi Kepada Dokter Tentang Asupan Alkohol sehari-hari Anda

Hal ini penting karena alkohol adalah jenis cairan yang bersifat toksik terhadap hati meskipun dalam jumlah tertentu masih diperlukan oleh tubuh. Diketahui menghentikan konsumsi alkohol tanpa seizin dokter justru dapat berakibat fatal. Pasien yang melakukan ini berpotensi terkena renjat atau kejang atau bahkan kematian mendadak.

Hal ini disebabkan tubuh sudah terbiasa mengkonsumsi alkohol dan menyebabkan ketergantungan bagi sistem saraf. Sementara resiko bagi peminum alkohol rutin adalah komplikasi pada waktu operasi dan pasca operasi seperti pendarahan lanjutan dan masalah kardiovaskular.

2. Berkonsultasi Kepada Dokter Tentang kebiasaan-kebiasaan khusus

Selain asupan alkohol, pasien juga harus mengkonsultasikan beberapa kebiasaan yang berkaitan dengan penggunaan obat-obatan atau senyawa kimia medik lainnya. Beberapa yang termasuk ke dalam obat-obatan yang harus dikonsultansikan meliputi Heparin, Clopidogrel, Warfarin, Tinzaparin.

Selain itu penggunaan obat-obatan herba, vitamin, alat pemacu jantung, dan bahkan obatan-obatan yang bersifat rekreasional (NAPZA). Kebiasaan-kebiasaan khusus meliputi adanya apnea yang diderita pasien, trauma anestesi, merokok, serta alergi terhadap transfusi darah.

3. Konsultasi khusus 30 hari menjelang prosedur operasi

Dokter dan konsultan medis akan melakukan serangkaian tes seperti tes rontgen, Elektrokardiogram, dan tes darah. Selain itu dokter juga akan melakukan rekap terhadap jenis obat-obatan yang dikonsumsi pada pagi hari. Apabila memungkinkan dokter juga akan meminta beberapa rekap hasil tes tekanan kardio, ECG sebelumnya, serta Tes Carotid Doppler. Pada masa 30 hari ini pasien juga diminta untuk banyak melakukan latihan olahraga ringan. [AdSense-B]

4. Konsultasi khusus 10 hari menjelang prosedur operasi

Pada periode ini dokter akan memberi instruksi khusus berupa penghentian konsumsi vitamin E karena dapat menyebabkan pendarahan. Dokter juga akan menginstruksikan untuk pemeriksaan pencernaan dan meminta pasien untuk menyiapkan magnesium sitrat atau obat pencahar seperti dulcolax.

Prosedur operasi yang umumnya dilakukan untuk menangani abses hati dapat dikategorikan menjadi dua tahapan yaitu prosedur diagnosa dengan aspirasi jarum dan dengan operasi terbuka. Metode jarum aspirasi atau percutaneous needle aspiration merupakan bentuk lain dari prosedur biopsi yang biasa dilakukan untuk mengambil bagian dari organ dengan luka sayatan yang lebih minim dan tahapan yang lebih aman. Tahapan prosedur diagnosa menggunakan metode ini dimulai dengan

  • Pemberian antiseptik dan anestesi terhadap bagian kulit yang akan dilakukan prosedur. Hal ini bertujuan untuk melindungi kulit dari resiko terinfeksi oleh kuman yang bisa masuk karena adanya luka sayatan.
  • Penggunaan sinar X-ray sebagai pemandu jarum disertai dengan teknik push-stop atau masuk dan mengeluarkan jarum secara berkala untuk mendapatkan hasil biopsi yanng lebih presisi. Selain itu penggunaan floroskopi juga dapat digunakan untuk mengoptimalkan pencarian biopsi.

prosedur ini dilakukan untuk mengetahui kultur dari protozoa  atau bakteri yang menjadi penyebab asbes pada hati. Setelah melakukan prosedur diagnosa dengan biopsi, akan dilanjutkan dengan tindakan operasi abses hati. Prosedur operasi abses hati dapat dijabarkan dalam beberapa langkah berikut : [AdSense-C]

  •  Eksekusi laparotomi yaitu pembedahan pada daerah abdomen dengan melakukan sayatan kecil untuk mengekspos bagian terluar sebelum menuju organ
  • Setelah tahap laparotomi awal berhasil dilakukan, dokter akan melakukan ekspos pada lemak subkutan satu persatu untuk membuka organ.
  • Setelah berhasil membuka lemak subkutan, dokter akan mulai melakukan proses aspirasi untuk mengeluarkan kandungan nanah dari organ hati. Proses pengeluaran nanah dari hati ini sendiri dapat berlangsung hingga 24 jam.
  • Dokter akan memulai prosedur pembersihan sisa sisa nanah pada hati yang terkena abses dengan menggunakan Natrium Klorida dengan kandungan 0,9%.
  • Setelah prosedur pembersihan selesai, dokter akan melakukan penjahitan pada peritonial dan mengakhiri prosedur operasi. Dokter juga akan meresepkan nitroimmidazole untuk mencegah perkembangan amuba di bagian hati di kemudian hari.

Penyakit abses hati merupakan penyakit yang dapat timbul karena karena faktor mayor berupa invasi dari mikroorganisme patogen ke dalam tubuh, sehingga menjaga kebersihan barang-barang pribadi seperti alat makan menjadi salah satu cara yang dapat diterapkan untuk mencegah atau minimal mengurangi resiko terkena gangguan ini. Tidak semua orang dapat mengambil alternatif operasi abses hati sebagai cara penyembuhan sehingga kewaspadaan dapat menjadi cara untuk menghindari prosedur tersebut di kemudian hari.

fbWhatsappTwitterLinkedIn