Operasi Abses hati adalah suatu tindakan invasif yang melibatkan pembedahan daerah hati yang bertujuan untuk menyembuhkan penyakit ini secara menyeluruh. Abses hati sendiri adalah penyakit yang ditandai dengan munculnya nanah di hati sebagai organ penunjang metabolisme dalam tubuh.
Penyakit ini sendiri dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu Abses Piogenik dan Abses Amubik. Abses Piogenik disebabkan oleh masuknya berbagai mikroorganisme bakteri seperti Escherichia coli dan Klebsiella Pneumonae yang banyak bersentuhan dengan manusia serta jamur candida penyebab keputihan.
Sedangkan Abses Amubik disebabkan oleh amuba. Meski berbeda jenis, kedua abses ini memiliki kesamaan dalam dampak yang dihasilkan seperti pembengkakan hati karena kantung kantung nanah yang memenuhi rongga organ dan gejala fungsi hati terganggu pada umumnya. selain daripada gejala tersebut, abses hati juga akan mengakibatkan :
- Rasa sakit yang akut pada perut bagian kanan atas
- Diare berkelanjutan
- Penurunan berat badan secara drastis hingga mencapai 5 kg dalam seminggu
- Perubahan warna pada urin dan tinja menjadi agak gelap dan pekat
- Berkurangnya stamina dan cepat lelah akibat menurunnya metabolisme tubuh
Apabila abses hati sudah mencapai tingkat lanjut maka akan mengakibatkan sepsis atau infeksi peradangan multiorgan yang berat, penyebaran bakteri abses pada organ penting lain seperti paru-paru dan jantung, otak, dan bahkan organ penglihatan serta mengakibatkkan komplikasi abses hati lainnya. Penyakit ini sebenarnya bisa menyerang siapa saja namun penderita diabetes serta peminum alkohol aktif memiliki resiko mengidap penyakit lebih besar 3,6 kali dibanding yang bukan penderita, selain itu usia lanjut dan pengo
Asbes hati bukanlah penyakit yang tidak dapat disembuhkan, ia dapat ditanggulangi dengan berbagai macam terapi asbes hati yang telah terbukti keberhasilannya. Tentu salah satunya adalah pengenaan tindakan operasi apabila penyakit abses hati sudah mencapai tingkat lanjut. Namun pengenaan tindakan operasi membutuhkan beberapa persiapan dari pasien baik dari segi fisik maupun dari segi non-fisik seperti kebutuhan biaya. Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menjalani operasi Abses Hati.
1. Prekondisi dan Prosedur Operasi Abses Hati
Sebelum melakukan operasi, penderita akan menjalani diagnosa awal untuk menentukan tingkat keparahan abses pada hati. Penderita akan diarahkan untuk menjalani prosedur CT Scan, pemeriksaan sel darah putih untuk menentukan tingkat infeksi, evaluasi organ vital paru dan jantung dan penentuan tingkat toleransi resiko operasi. Sebelum prosedur operasi dimulai, pasien diminta untuk melakukan hal berikut seperti
- Mengonsumsi makanan kaya serat seperti sayur dan sereal gandum sehari atau dua hari sebelum operasi
- Mengonsumsi 6 hingga 8 gelas air sehari
- Mengonsumsi obat pencahar untuk mengeluarkan muatan usus
Operasi Abses Hati biasanya dilakukan dengan teknik laparostomi atau sayatan pada daerah abdomen atau perut, berikut merupakan prosedur operasi laparostomi : [AdSense-B]
- Sayatan dilakukan di daerah lapisan membran perut (peritoneum) untuk meminimalkan pendarahan
- Setelah sayatan utama, dokter akan melakukan sayatan tambahan pada lemak subkutan hingga mencapai daerah lemak preperitonial
- Setelah pembukaan lemak preperitonial berhasil, dokter akan melakukan evaluasi pada organ
- Pasca evaluasi, dokter memulai prosedur aspirasi pengangkatan pus atau nanah yang menempel pada organ hati dengan aspirasi
- Setelah pengangkatan selesai, dokter akan membersihkan rongga hati yang terkena nanah dengan cairan Natrium Klorida kandungan 0,9%
- Prosedur penjahitan peritoneum dan membran abdomen serta pemasangan NGT Tube sebagai antisipasi kembali munculnya nanah pada hati. NGT Tube akan memompa nanah tambahan dari dalam abdomen lalu mengalirkannya keluar
2. Penanganan pasca Operasi Abses Hati
Penanganan pasian pasca operasi Abses hati umumnya tidak berbeda jauh dengan pasien laparotomi lainnya. Selesai menjalani operasi, pasien akan diminta untuk mengonsumsi obat paracetamol untuk mengurangi nyeri akibat efek samping prosedur operasi. Pasien juga akan diminta untuk mengonsumsi antibiotik dan antiemetik yang masing-masing dimaksudkan untuk mengurangi resiko infeksi dan mengurangi kembung pada usus.
Latihan Fisioterapi dan aerobik ringan juga dapat membantu mempercepat pemulihan kondisi fisik pasien sekaligus mencegah penggumpalan darah, namun disarankan untuk tidak terlalu banyak bergerak seketika setelah operasi selesai. Pengaturan asupan nutrisi juga menjadi hal yang penting bagi pasien, pasien wajib memperhatikan jumlah asupan makanan padat. [AdSense-C]
Apabila pasien masih tidak dapat menelan makanan padat maka dokter akan memberikan cairan infus sebagai ganti makanan sehari-hari. Rokok adalah hal yang paling harus dihindari karena efek karsinogennya dapat menyebabkan risiko gangguan kardiovaskular, umumnya terdorong oleh daya tahan tubuh yang menurun pasca operasi.
3. Biaya – biaya Prosedur Operasi Abses Hati
Biaya operasi abses hati lazimnya sama dengan operasi laparotomi untuk operasi abdomen lainnya, misalnya seperti biaya laser batu empedu. Pada umumnya pasien akan dikenai biaya minimal RP 20.000.000 untuk tindakan operasi laparotomi umum namun belum termasuk biaya biaya pemeriksaan dan uji laboratorium tambahan seperti uji darah ataupun uji fungsi hati. Biaya pemeriksaan penunjang operasi abses hati meliputi :
- Uji fungsi hati yang berkisar di antara Rp60.000 hingga Rp 180.000, pasien disarankan untuk mempersiapkan biaya tambahan sekitar 20% hingga 30% dari perkiraan biaya sebagai biaya tak terduga
- Biopsi hati sebagai prosedur lanjutan diagnose abses hati memiliki biaya minimum sebesar Rp 600.000
- USG abdomen diagnosa hati memiliki biaya sekitar RP 450.000
Dengan adanya informasi lengkap mengenai operasi abses hati ini, maka diharapkan dapat mempermudah calon pasien dalam mempertimbangkan alternatif penyembuhan ini. Salam sehat.