5 Terapi Anak Autis Di Rumah yang Sederhana Mudah Dilakukan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Banyak orang tua yang memiliki anak penderita autis umumnya akan mencari tahu apa saja bentuk terapi anak autis di rumah. Hal ini cukup penting karena hal tersebut membantu orang tua memberikan penyembuhan yang terbaik bagi anaknya yang menderita ciri-ciri anak autis ringan.

Oleh sebab itu ada banyak yang tertarik untuk mengetahui apa saja jenis terapi yang bisa dilakukan tersebut. Terutama saat memiliki anak dengan kondisi tersebut dan butuh waktu untuk menyembuhkan serta merawat anak secara maksimal.

Maka penyembuhan di rumah umumnya bisa menjadi pilihan penting jika ingin memperoleh kesembuhan untuk anak yang paling maksimal. Bila penasaran apa saja langkah dan bagaimana cara yang paling tepat untuk dilakukan, maka simak berikut ini beberapa bentuk terapi anak autis di rumah yang dipercaya banyak orang bisa berhasil.

1. Terapi Bicara

Jenis terapi pertama yang bisa dilakukan untuk anak penderita autis dan mudah dilakukan di rumah yaitu terapi untuk berbicara. Baik berbicara dengan sesama anggota keluarga maupun dengan yang lainnya. Karena sangat penting untuk anak autis berani belajar mengemukakan pendapatnya dengan baik supaya didengar dan diperhatikan oleh orang lain.

Kebanyakan penderita autis terlalu introvert dan tidak mudah untuk bersifat terbuka. Hal inilah yang harus dilatih secara maksimal. Dimana sebaiknya para penderita autis harus bisa belajar berkata-kata dan menjalin komunikasi satu dengan yang lain.

Sangat penting untuk menekankan pada mereka bahwa kehidupan mereka tidak hanya terdiri dari sedikit orang, tetapi kelak mereka harus bisa berkomunikasi dengan banyak orang dan mengetahui dunia luar sepenuhnya. Tanpa bisa berkomunikasi dan mengomunikasikan pendapatnya secara baik, maka tentu nantinya hal ini bisa menjadi masalah saat berada di komunitas di luar keluarga nantinya.

Sehingga sangat penting mengajarkan mereka untuk berani bicara sedikit demi sedikit. Sebaiknya mulai dari yang paling sederhana seperti pengucapan huruf dan kata hingga merangkai kalimat mulai dari yang sederhana hingga yang cukup kompleks. Sehingga pada akhirnya nanti bisa terbiasa dan tidak lagi mengalami masalah.

2. Terapi Motorik

Selanjutnya pada penderita autis yang masih berusia bayi bisa diberikan terapi motorik yang bermanfaat untuk membantu mereka mengasah motorik secara maksimal. Karena kebanyakan anak dengan gejala autis sejak bayi bisa jadi mengalami masalah dari segi motorik halus ataupun kasar.

Oleh sebab itu hal ini merupakan hal kedua yang penting diperhatikan orang tua. Membimbing anak penderita autis untuk melatih motorik mereka merupakan hal yang sering kali terlupakan oleh banyak orang tua. Karena berpikiran hal ini bisa terlaksana dengan sendirinya.

Namun patut untuk diketahui bahwa stimulasi motorik ini cukup penting dilakukan kapan dan dimana saja. Termasuk juga di rumah melalui berbagai macam peraga maupun mainan anak yang mendorong mereka untuk mengasah motoriknya.

Oleh sebab itu tidak ada salahnya mencoba untuk melakukan hal tersebut sedikit demi sedikit sehingga nantinya anak penderita ciri-ciri fisik anak autis dapat memiliki motorik normal yang cukup baik saat ke depannya atau sudah dewasa nanti. [AdSense-B]

3. Terapi Mental

Tidak hanya terapi secara fisik, tetapi secara psikologi anak penderita autis juga harus menerima terapi dari sisi mental. Hal ini membantu anak dalam menghadapi lingkungan yang dijalani sehari-hari. Karena memang tidak mudah untuk anak dengan gejala autisme untuk berlaku normal seperti anak lainnya. Walaupun terkadang hal ini juga masih bisa dilakukan dan terlaksana.

Namun butuh usaha lebih jika ingin memastikan mental anak autis yang cukup kuat. Oleh sebab itu di rumah orang tua bisa mulai membantu anak yang terdiagnosa autis ini untuk berlatih berani di depan umum serta tidak merasa mudah takut atau panik saat terjadi sesuatu.

Sebaiknya orang tua memberikan pemahaman bagi anak di rumah setiap harinya bahwa tidak ada yang perlu ditakuti dan bahwa orang tua mereka mendukung mereka sepenuhnya untuk bisa sembuh. Tentu dengan langkah tersebut maka para penderita autis juga akan jauh lebih nyaman dan merasa tenang dalam kehidupan sehari-harinya.

4. Terapi Pola Makan

Adapun perlu juga diketahui bahwa anak yang menderita autis umumnya juga perlu dibatasi dalam hal pola makan atau melakukan diet yang tepat untuk kesehatannya. Bukan rahasia bahwa penderita autisme umumnya tidak bisa mengonsumsi jenis makanan tertentu.

Sehingga sebagai orang tua maka sangat penting melakukan terapi pola makan yang sesuai dengan kebutuhan makan anak yang autis. Sebaiknya lakukan hal ini dengan mengatur menu makan anak sesuai kebutuhan jumlah nutrisi serta sesuai pantangan anak tersebut. [AdSense-A]

Sehingga resiko akibat dari autisme itu sendiri tidak sewaktu-waktu muncul. Namun demikian cobalah terapi mengenalkan jenis makanan tertentu dan lihat apakah bisa diterima atau tidak. Sebaiknya lanjutkan jenis makanan yang bisa diterima dan kemudian hindari jenis makanan yang ternyata dapat menimbulkan efek seperti memperparah gejala penyebab autisme yang dialami oleh anak tersebut.

Sebaiknya pula pilih yang banyak serat dan kaya akan vitamin terbaik misalnya buah dan sayuran yang beraneka ragam untuk menu sehari-harinya.

5. Terapi Pola Tidur

Hal terakhir yang tidak kalah penting yaitu memastikan pola tidur anak yang menderita autisme. Hal ini sangat penting karena pola tidur juga membantu meringankan gejala yang diderita oleh anak autisme. Sebagian orang tua bisa jadi merasa tidak tega saat harus memaksa anak melakukan pola tidur terarah.

Namun tanpa disadari hal ini sebenarnya membantu anak autis untuk lebih cepat sembuh sesuai dan seiring bertambahnya umur mereka. Dengan istirahat yang tepat dan pola tidur yang teratur maka anak autis akan belajar hidup dalam rutinitas.

Melalui terapi pola tidur tersebut juga akan membantu anak autis dalam meningkatkan imunitas tubuh sehingga gejala autis bisa lebih diminimalkan.

Sehingga dengan demikian tentunya hal ini bisa memberikan harapan yang maksimal kepada anak penderita autisme itu sendiri supaya nantinya bisa segera sembuh dan melakukan aktifitas normal seperti anak yang lainnya tanpa merasa cepat lelah atau mengalami masalah fisik dan mental yang berarti.

Itulah beberapa terapi anak autis di rumah yang bisa dilakukan sendiri untuk membantu menunjang kesembuhan anak secara maksimal. Tentu butuh kesabaran penuh dari pihak keluarga termasuk dukungan yang besar supaya anak bisa terbebas dan sembuh dari autis sepenuhnya.

Sehingga dengan demikian ke depannya anak juga bisa kembali pulih dan normal seperti sedia kala. Hal inilah yang diharapkan oleh pihak keluarga secara sepenuhnya, yaitu supaya anak yang menderita penyebab autis pada anak ini bisa segera normal kembali dan tidak mengalami masalah di dalam pertumbuhannya.

Dengan demikian maka ke depannya anak autis bisa diterima sepenuhnya di masyarakat atau bahkan bisa memberikan kontribusi yang maksimal pula di saat sudah dewasa nanti.

fbWhatsappTwitterLinkedIn