Pengobatan huntington seharusnya dilakukan di bawah pengawasan seorang dokter. Pengobatan bisa saja berupa pemberian obat untuk dikonsumsi oleh pasien serta anjuran terapi. Adapun berikut ini beberapa pengobatan huntington secara medis bagi penderita penyakit tersebut.
1. Obat Antipsikotik
Beberapa dokter akan memberikan obat antipsikotik kepada penderita penyakit huntington yang pada umumnya akan mengalami gejala berupa gangguan pergerakan serta gangguan kejiwaan. Obat antipsikotik pada dasarnya bisa berfungsi untuk menekan terjadinya gerakan spontan yang akan melibatkan gerakan pada wajah dan bahu serta pinggang atau chorea.
Beberapa contoh obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan dalam pergerakan antara lain obat haloperidol, obat risperidone, dan obat chlorpromazine. Namun penggunaan obat jangka panjang bisa memperburuk gejala lainnya seperti macam-macam kejang yang dapat terjadi tanpa disadari dan juga kekakuan otot.
Selain itu obat antipsikotik juga bisa digunakan untuk meredam kemungkinan terjadinya pelepasan emosi yang cenderung meledak-ledak. Misalnya saja seperti melakukan kecemasan ataupun melakukan tindakan kekerasan serta munculnya gejala psikosis lainnya.
Umumnya obat yang bisa diberikan pada konsumen antara lain obat risperiodone, obat quetiapine, dan obat olanzapine. Obat ini pun bisa memberikan efek samping misalnya berupa timbulnya gangguan pergerakan pada pasien. Oleh karena itu pemakaian obat ini harus dilakukan berdasarkan resep dan anjuran serta pengawasan oleh dokter.
2. Obat Antidepresi
Selain obat antipsikotik ada pula obat lainnya yang dapat digunakan untuk meredakan atau meringankan gejala yang akan dialami oleh penderita huntington. Sebut saja obat antidepresi yang dapat berfungsi untuk mengobati gejala dari adanya gangguan obsesif kompulsif.
Gangguan ini memang bisa saja dialami oleh seseorang yang sedang menderita gangguan huntington. Beberapa contoh obat antidepresi yang bisa saja diberikan pada penderita huntington antara lain obat fluoxetine dan obat citalopram.
Obat ini pun tentunya juga bisa saja memberikan efek samping pada orang yang mengonsumsinya. Beberapa contoh efek samping yang kemungkinan bisa dialami oleh penderita huntington yang mengonsumsi obat ini antara lain mual dan diare serta mudah mengantuk.
Selain itu penderita huntington yang mengonsumsi obat ini lama-kelamaan akan memiliki tekanan darah yang lebih rendah. Pemakaian obat ini pun juga harus dilakukan di bawah pengawasan dokter agar dosis yang digunakan sesuai sehingga menekan terjadinya efek samping pada pengonsumsi obat tersebut. [AdSense-B]
3. Obat Penstabil Suasana Hati
Ada pula obat penstabil suasana hati yang bisa dikonsumsi oleh penderita huntington. Namun obat ini juga seharusnya dikonsumsi berdasarkan pada resep dokter. Obat penstabil suasana hati pada dasarnya dapat digunakan dengan tujuan untuk mencegah pasien penderita huntington dalam mencapai titik tinggi atau titik rendah dari gangguan penyebab penyempitan saraf otak.
Gangguan bipolar pada dasarnya merupakan suatu penyakit yang menyebabkan terjadinya perubahan mood secara ekstrim pada seseorang. Kondisi ini tentu tidak baik bagi kejiwaan dan kesehatan seseorang. Obat penstabil suasana hati ini juga bisa saja difungsikan sebagai anti konvulsan.
Dengan kata lain obat ini bisa sekaligus berfungsi untuk menjaga kestabilan rangsangan sel saraf dan dapat mencegah terjadinya kejang pada penderita huntington. Beberapa contoh obat penstabil suasana hati yang seringkali diberikan pada penderita huntington antara lain obat carbamazepine, obat valproate, dan obat lamotrigine.
Penggunaan jangka panjang dari obat ini antara lain bertambahnya berat badan penderita huntington serta terjadinya gangguan pencernaan. Pasien penderita huntington yang mengonsumsi obat ini lama-kelamaan juga akan mengalami tremor.
4. Terapi Bicara
Selain konsumsi obat sebaiknya penderita gangguan huntington juga dianjurkan untuk mengikuti berbagai jenis terapi. Salah satunya adalah terapi bicara yang dapat membantu pasien dalam menggerakkan otot mulutnya. Penderita huntington umumnya mengalami kesulitan dalam berbicara karena ia mengalami hambatan dalam hal pergerakan.
Dengan mengikuti terapi bicara maka pasien penderita huntington akan dilatih untuk dapat memperbaiki gangguan macam-macam penyakit saraf pada otot mulutnya. Selain itu pasien juga akan dilatih untuk mengendalikan otot tenggorokannya. Dengan demikian maka ia akan semakin terlatih dan terbiasa untuk mengendalikan mulut dan tenggorokannya sehingga ia dapat berbicara dengan lebih mudah.
Selain itu terapi bicara juga akan melatih pasien penderita huntington untuk mengunyah makanan dan menelannya dengan baik. Jika pasien penderita gangguan huntington dapat mengunyah dan menelan makanan dengan baik maka tentu saja proses pencernaannya lancar. Hal ini pada akhirnya berujung pada meningkatnya kesehatan pasien sehingga gangguan huntington pun tidak sampai menimbulkan gejala yang sangat parah pada pasien. [AdSense-A]
5. Terapi Fisik
Selain terapi bicara tentunya pasien penderita gangguan huntington juga disarankan untuk mengikuti jenis terapi lainnya seperti misalnya terapi fisik. Terapi fisik pada dasarnya dapat berfungsi untuk menjaga dan bahkan meningkatkan kekuatan otot serta koordinasi pergerakan sebagai langkah pengobatan huntington.
Terapi fisik juga dapat berguna untuk meningkatkan fleksibilitas pegerakan sehingga penderita huntington tidak akan kaku lagi dalam melakukan gerakan. Dengan mengikuti terapi fisik maka pasien penderita huntington akan meningkatkan kemampuan motoriknya atau kemampuan geraknya sehingga ia dapat beraktivitas dengan baik.
Ia juga tidak akan lagi mengalami jatuh secara tiba-tiba saat sedang berjalan karena keseimbangannya mulai terlatih dan mengalami peningkatan. Tentu saja terapi ini harus dijalani setiap hari agar dapat memberikan hasil yang maksimal pada penderita huntington.
Pada terapi ini seringkali terapis menggunakan alat batu yang sesuai pada kebutuhan pasien. Beberapa alat bantu yang direkomendasikan untuk digunakan antara lain berupa kursi roda. Terapis juga akan memberikan instruksi pada pasien sehingga pasien yang sedang menderita huntington tersebut dapat memperbaiki posturnya serta dapat mengurangi adanya gangguan pergerakan lainnya.
6. Terapi Okupasi
Selain dua jenis terapi di atas masih ada pula terapi lainnya yang juga bisa diikuti oleh penderita huntington seperti misalnya terapi okupasi. Terapi okupasi pada dasarnya berguna untuk membantu pasien huntington dalam melakukan berbagai jenis aktivitas atau suatu pekerjaan.
Terapi ini juga seringkali dilakukan dengan menggunakan beberapa alat bantu. Alat bantu tersebut memang diberikan untuk meningkatkan kemampuan fungsional pasien. Beberapa alat bantu yang seringkali digunakan oleh terapis dalam melatih pasien antara lain alat berupa susuran tangga.
Selain itu terapis juga seringkali memberikan alat makan dan minum yang dibuat secara khusus untuk digunakan oleh penderita huntington dengan keterbatasan dalam hal motorik halus. Terapi okupasi pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan kemandirian pasien sehingga pasien akan terbiasa untuk melayani dirinya sendiri tanpa bergantung pada pertolongan dari orang lain.
Dengan mengikuti terapi okupasi maka pasien juga akan semakin terlatih dan terbisa untuk menjalani aktivitas sehari-harinya dengan baik. Namun proses terapi farmakologi demensia termasuk jenis terapi okupasi ini haruslah dijalani secara rutin atau berkala sesuai dengan anjuran terapis atau dokter yang mengawasi perkembangan pasien secara langsung.
Pengobatan huntington bisa dilakukan dalam beberapa cara. Hal pengobatan ini tentunya bergantung pada kebutuhan konsumen dan didasarkan pada tingkat keparahan gejala huntington yang dialami oleh pasien.