6 Obat Thalasemia Paling Manjur dan Aman dikonsumsi

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Thalasemia merupakan penyakit yang terjadi akibat ketidakmampuan sumsum tulang belakang untuk membentuk protein, yang mana protein ini di butuhkan dalam memproduksi hemoglobin. Hemaglobin sendiri adalah protein yang terdapat dalam sel – sel darah merah yang kaya akan zat besi, zat besi ini memiliki fungsi yang sangat penting bagi hemoglobin yakni berfungsi untuk mengikat dan mengangkut oksigen yang berasal dari paru – paru menuju ke seluruh bagian tubuh yang membutuhkannya.

Thalasemia dapat terjadi pada tubuh seseorang akibat mutasi genetik yang di bawa oleh DNA dan merupakan penyakit yang di turunkan dari gen orang tua. Thalasemia dapat terjadi karena mutasi terhadap gen yang berisikan informasi mengenai pembentukan protein atau globin alfa dan globin beta, sehingga globin alfa dan globin beta yang di butuhkan dalam proses pembentukan sel darah merah tidak sempurna bahkan bisa tidak terdapat salah satu globin tersebut dalam darah.

Akibat dari tidak sempurnanya pembentukan globin alfa dan globin beta menyebabkan sel darah merah yang di miliki oleh seorang thalamesia mudah rusak dan cenderung lebih cepat mati dari usia sel darah merah pada umumnya yakni 120 hari.

Beberapa penyebab penyakit thalasemia dapat terjadi pada tubuh seseorang di antaranya seperti :

  • Mutasi genetik yang di bawa dari DNA orang tua dan menurun ke anak – anaknya
  • Ketidaksempurnaan pembentukan protein yang di butuhkan darah seperti globin alfa dan globin beta
  • Komponen pembentuk hemoglobin kurang lengkap menyebabkan sel darah merah mudah rusak dan cenderung cepat mati
  • Serta jumlah sel darah merah dalam tubuh sedikit menyebabkan beberapa penyakit lainnya timbul

Ciri – ciri penyakit hemofilia atau gejala penyakit hemofilia yang nampak pada tubuh ketika terjangkit thalasemia yaitu sebagai berikut :

  • Sesak nafas
  • Warna kulit terlihat lebih pucat
  • Mengalami Latergi
  • Mudah mengalami kelelahan dalam beraktivitas
  • Detak jantung cenderung lebih cepat
  • Sakit kepala
  • Penyebab darah rendah atau biasa di sebut dengan anemia
  • Mengalami sakit kuning
  • Organ limpa membesar dan membengkak
  • Serta warna urin yang cenderung lebih gelap

Pada umumnya penyakit thalasemia di golongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan faktor globlin apa yang tidak terdapat dalam darah si penderita yakni globin alfa dan globin beta. Untuk globin alfa sendiri penyakit ini di bedakan menjadi 4 jenis, yakni :

  • delegasi 1 gen atau disebut dengan silent carrier, jenis ini tidak memiliki gejala dan hanya dapat terdeteksi jika melakukan pemeriksaan
  • delegasi 2 gen atau disebut dengan thalasemia alfa trait, jenis ini biasanya hanya menimbulkan gejala anemia ringan
  • delegasi 3 gen atau disebut penyakit HbH, jenis ini biasanya terjadi setelah kelahiran terjadi yang menimbulkan anemia berat dan pembengkakan pada limpa
  • delegasi 4 gen atau disebut hydrops fetalis, jenis ini dapat menimbulkan kematian pasca kelahiran atapun bayi yang telah lahir beresiko meninggal karena kadar hemoglobin dalam tubuhnya tidak mungkin dapat terbentuk.

[AdSense-B]

Sedangkan untuk thalsemia beta di golongan ke dalam 3 jenis, yaitu :

  • Thalasemia beta mayor, thalasemia beta jenis ini memerlukan transfusi darah secara bertahap yang mana pada tahap ini pembengkakan limpa mungkin dapat terjadi
  • Thalasemia beta minor, jenis ini akan menimbulkan anemia ringan
  • Thalasemia intermediate, jenis ini merupakan campuran antara thalasemia beta mayor dan thalasemia beta minor yang mana penderita biasanya dapat hidup normal namun adakalanya membutuhkan tranfusi darah apabila terjadi infeksi berat dan proses kelahiran.

Beberapa bahan berikut dapat digunakan dalam proses pengobatan penyakit thalasemia, di antaranya yaitu :

  1. Kacang almond

Kacang almond merupakan jenis kacang – kacangan yang kaya akan nutrisi, vitamin dan zat lainnya yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Kacang almond memiliki kandungan vitamin B kompleks serta asam lemak omega 3 yang bermanfaat bagi proses pembentukan darah dalam tubuh. Pengobatan penyakit thalasemia dengan kacang almond tergolong cukup mudah yakni kacang almond mentah yang telah di bersihkan dapat di olah dengan cara di panggang ataupun di rebus yang kemudian dapat langsung di konsumsi. Agar pengobatan dengan kacang almond ini dapat berjalan dengan maksimal sangat di anjurkan untuk mengkonsumsinya setiap hari dengan beberapa takaran yang pas.

  1. Temulawak

Temulawak merupakan salah satu bahan alami yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, temulawak sendiri tergolong dalam jenis jahe – jahean yang merupakan tanaman asli dari Indonesia. Dalam temulawak mengandung minyak atsiri yang dapat berfungsi sebagai obat anti pembengkakan jaringan dan dapat membantu meningkatkan produksi getah empedu dalam tubuh serta kurkumin dalam temulawak dapat berfungsi sebagai anti radang. Temulawak dapat di manfaatkan sebagai obat penyakit thalasemia yang dapat menyebabkan pembengkakan organ limpa. Pengolahan dari temulawak untuk di jadikan sebagai obat thalasemia dapat berupa olahan minuman temulawak yang di parut dan di campur dengan lengkuas selama proses perebusan.

  1. Mengkudu

Di dalam buah mengkudu mengandung banyak senyawa dan zat – zat yang sangat bagus dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Zat nutrisi yang terkandung dalam buah mengkudu terdiri dari protein, vitamin serta mineral penting lainnya. Selain itu buah mengkudu juga memiliki berbagai macam zat seperti zat anti bakteri, zat anti kanker, zat asetil, zat moridon, zat soranjidol, zat terpenes dna zat hipokelemestik. Di antara zat – zat tersebut terdapat zat zat terpenes yang berfungsi sebagai zat yang dapat meremajakan sel – sel pada tubuh sehingga buah mengkudu dapat di jadikan sebagai salah satu obat penyakit thalasemia.

  1. Daun singkong

Daun singkong merupakan salah  satu jenis daun – daunan yang sering di jadikan sebagai lauk dalam masakan. Daun singkong beberapa tahun ini telah banyak di jadikan sebagai bahan obat alami yang memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh. Daun singkong sendiri banyak mengandung serat, vitamin A, vitamin B1, karbohidrat, asam amino esensial dan protein. Daun singkong dapat di olah dan di jadikan sebagai obat untuk mengatasi beberapa penyakit seperti membantu metabolisme tubuh, sebagai sumber energi tambahan, sebagai sumber antioksidan, membantu pembentukan dan regenerasi sel tubuh dan sebagai obat penambah darah alami.

[AdSense-A]

  1. Daun pepaya

Daun yang memiliki rasa pahit ketika di konsumsi ini memang sejak dahulu telah banyak di manfaatkan sebagai salah satu bahan obat alami yang dapat mengatasi banyak penyakit. Hal ini di dukung oleh kandungan senyawa di dalamnya seperti vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin D dan vitamin E serta beberapa zat lainnya seperti kalsium, lemak, fosdor, protein dan hidrat arang. Beberapa manfaat daun pepaya sebagai obat kesehatan seperti untuk mengobati emsifema, bermanfaat untuk mencegah kanker, dapat mengatasi nyeri pada saat haid dan manfaat lainnya dari daun pepaya adalah untuk mengobati penyakit thalasemia. Caranya dapat berupa meminum rebusan daun pepaya secara rutin setiap harinya ataupun memakan olahan daun pepaya.

  1. Kunyit

Kunyit merupakan salah satu jenis jahe – jahean yang terkenal di beberapa negara asia karena warna kuning yang di tampilkannya. Warna kuning kunyit di sebabkan oleh kandungan kurkumin di dalam daging kunyit yang memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Beberapa manfaat dari kunyit yaitu dapat di jadikan sebagai bahan produk kecantikan, dapat di jadikan sebagai anti peradangan, sebagai obat pencegahan kanker, dapat meningkatkan antioksidan, meningkatkan fungsi hati dan mencegah alzaimer. Kunyit juga dapat di jadikan sebagai obat penyakit thalasemia, kunyit dapat di olah menjadi minuman berupa jamu dan di campurkan dengan bahan – bahan lainnya. Dengan mengkonsumsi minuman ini secara rutin dapat mencegah dan mengobati penyakit thalasmia.

Dengan mengkonsumsi 6 bahan alami di atas secara rutin dan berskala dapat membuat penyakit thalasemia teratasi sehingga tidak menimbulkan hal yang tak di inginkan. Walaupun demikian seorang yang mengalami thalasemia juga harus mengkonsumsi beberapa makanan yang mengandung banyak zat besi, vitamin penambah darah dan makanan penambah darah agar kondisi tubuh dapat tetap terjaga kesehatannya.

Zat besi merupakan sebuah zat yang terkandung dalam tubuh yang di butuhkan oleh sumsum tulang belakang untuk memproduksi sel darah dan juga berfungsi untuk mengikat oksigen dalam sel darah merah yang di butuhkan oleh tubuh. Seorang thalasemia memiliki kondisi dimana zat besi yang terdapat dalam sel darah merahnya mudah untuk di lepaskan akibat tidak sempurnanya protein pembentuk sel darah merah itu sendiri. Berikut beberapa asupan makanan yang dapat di konsumsi untuk dapat menjaga ketersediaan zat besi dalam tubuh :

1. Mengkonsumsi telur

Telur banyak mengandung vitamin E, vitamin A dan vitamin B12 yang mampu memberikan energi cadangan bagi jaringan – jaringan tubuh agar tetap dapat berfungsi secara optimal. Telur juga dapat mengatasi penyakit thalasemia karena di dala telur terkandung zat besi yang di butuhkan oleh sel darah merah untuk dapat mengikat oksigen dan menyebarkannya ke seluruh bagian tubuh.

2. Mengkonsumsi daging sapi

Daging sapi merupakan sumber zat besi yang kaya akan manfaat. Protein yang terkandung dalam daging sapi dapat berfungsi sebagai peningkat kebugaran tubuh dan dapat meningkatkan sistem  kekebalan dalam tubuh terhadap penyakit.  Tak hanya mengandung zat besi yang tinggi tetapi daging sapi juga banyak mengandung salenium dan seng yang dapat menjaga produksi hemoglobin dalam tubuh tetap stabil serta dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Tak hanya bagus untuk kesehatan darah daging sapi juga memiliki kandungan vitamin di dalamnya yang bagus untuk kesehatan mata, jantung serta syaraf.

3. Mengkonsumsi hati sapi

Tak hanya daging sapi yang dapat memberikan zat besi bagi tubuh yang dapat di jadikan sebagai obat penambah darah paling ampuh, ternyata hati sapi juga dapat di manfaatkan sebagai sumber zat besi yang tinggi. Hati sapi banyak mengandung jenis asam amino esensial yang bermanfaat bagi tubuh dan  B12 yang sangat di butuhkan dalam proses pembentukan sel darah merah. Zat besi yang terkandung dalam hati sapi dapat memenuhi asupan zat besi pada orang dewasa dan anak – anak.

4. Mengkonsumsi gurita

Gurita merupakan salah satu spesies laut yang di dalam nya terkandung banyak zat – zat yang sangat di butuhkan oleh tubuh. Zat besi dan vitamin B12 yang terkandung dalam gurita mampu untuk membantu proses produksi hemaglobin dalam tubuh tetap terjaga.

fbWhatsappTwitterLinkedIn