14 Cara Penyembuhan Thalasemia Paling Efektif Super Ampuh

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Thalasemia adalah suatu penyakit kelainan pada darah yang disebabkan oleh faktor genetika dimana protein yang ada di dalam sel darah merah tidak dapat berfungsi secara normal. Penyakit thalasemia merupakan golongan penyakit turunan atau lebih dikenal dengan sebutan genetik. Kenyataan ini yang menyebabkan meskipun kita telah menjaga kesehatan diri, namun tetap dapat mengidap penyakit yang diturunkan dari keluarga.

Dari definsi thalasemia, dapat kita ketahui bahwa penyakit thalasemia  merupakan jenis penyakit pada sistem peredaran darah dimana biasanya kasus penyakit thalasemia ini lebih sering terjadi di beberapa negara seperti asia, amerika, afrika, timur tengah hingga negara-negara seperti italia dan yunani. Di negara indonesia sendiri, presentasi penyakit thalasemia ada pada kisaran 6 hingga 10 %.

Secara garis besar, jenis thalasemia dapat di bagi menjadi dua jenis, yaitu thalasemia alfa dan thalasemia beta. Thalasemia alfa merupakan penyakit dimana protein hemoglobin alfa dengan jumlah 4 gen dari orang tua dimana masing-masing akan mewaris dua gen sedangkan penyakit thalasemia beta merupakan penyakit dimana protein hemoglobin dengan jumlah 2 gen dari orang tua yang masing-masing mewaris satu gen saja.

Beberapa gejala thalasemia yang biasanya sering dirasakan oleh penderitanya yaitu seperti mengalami kesulitan bernafas yang disebabkan kebutuhan asupan oksigen yang tidak dapat di penuhi, kulit menjadi pucat, cepat merasakan lelah, jantung berdetak cepat, limpa membesar, hingga air seni berwarna gelap.

Ciri-ciri penderita thalasemia sebenarnya cukup  mudah untuk dikenali  dan sebaiknya setelah gejala dan ciri penyakit ini di dapat, segera untuk melakukan tes darah karena fungsi tes darah dan urine dapat mendeteksi penyakit thalasemia sehingga dapat segera untuk diambil tindakan yang tepat.

Hingga saat ini, sebenarnya belum ada cara mengobati thalasemia. Fakta ini menyimpulkan bahwa penyakit thalasemia belum bisa untuk disembuhkan. Namun bagi anda penderita penyakit thalasemia tidak usah khawatir dan merasa putus asa, karena riset dan penelitian terus dilakukan untuk mendapatkan jalan keluar menyembuhkan penyakit thalasemia ini.

Bagi penderita thalasemia minor, gejala yang dialami cenderung tidak memerlukan penanganan khusus. Namun untuk penderita penyakit thalasemia yang sudah cukup parah, perlu dilakukan terapi dan beberapa tindakan khusus sebagai langkah untuk memperpanjang usia pasien dan mencegah penyakit agar tidak bertambah parah. Adapun Cara Penyembuhan Thalasemia atau tindakan khusus yang bisa dilakukan meliputi:

  1. Transfusi darah

Transfusi darah dilakukan sebagai langkah untuk memenuhi kebutuhan sel darah merah serta hemoglobin yang ada di dalam tubuh pasien penderita penyakit thalasemia. Pada tubuh manusia normal, sel darah akan pecah dalam kurun waktu 120 hari. Namun, bagi pasien penderita penyakit thalasemia, sel darah merah akan pecah kurang dari 30 hari. Hal inilah yang menyebabkan pasien penderita penyakit thalasemia mengalami anemia parah.

Transfusi darah akan dilakukan pasien penderita penyakit thalasemia secara rutin selama seumur hidupnya dengan frekwensi 2 hingga 4 minggu sekali dan memakan waktu 1 /4 jam. Meskipun tindakan transfusi darah sangat membantu bagi pasien penderita penyakit thalasemia, tetap memiliki efek samping seperti kelebihan zat besi hingga resiko akan tertular penyakit hepatitis. [AdSense-B]

  1. Iron Chelation Therapy

Tindakan transfusi darah ternyata dapat menyebabkan tubuh kelebihan zat besi karena setiap kali pasien penderita penyakit thalasemia melakukan transfusi darah, maka akan membawa kira-kira 250 Mg zat besi ke dalam tubuh. Sedangkan tubuh normalnya hanya membutuhkan  1 sampai 2 mg zat besi per hari.

Jika hal ini tidak ditangani dengan cepat, maka akan terjadi penumpukan zat besi pada organ2 yang ada di dalam tubuh yang mengakibatkan kerusakan terhadap organ vital. Untuk membuang zat besi yang menumpuk di dalam tubuh, perlu dilakukan terapi khelasi dengan menggunakan dua obat utama yaitu deferoxamine dan deferasirox. Efek samping penggunaan dua obat ini adalah mengalami gangguan pengelihatan dan pendengaran, mual, sakit kepala, diare, muntah.

  1. Stem Cell Transplant

Stem Cell Transpalant atau transplantasi sumsum tulang merupakan tindakan dengan tujuan menggantikan sel-sel induk yang rusak dimana sel induk itu sendiri berfungsi untuk memproduksi sel darah merah di dalam tubuh. Langkah ini merupakan satu-satu nya langkah penyembuhan yang paling memungkinkan. [AdSense-C]

Namun, transpaltasi sumsum tulang sangat beresiko dan biasanya memiliki kendala dalam menemukan pendonor yang cocok. Biaya yang dikeluarkan pun cukup besar untuk melaksanakan transplantasi sumsung tulang.

  1. Terapi Hormon

Kelebihan zat besi di dalam tubuh pasien penderita penyakit thalasemia ternyata selain berisiko merusakan organ-organ vital ternyata juga berdampak terhadap kinerja kelenjar pituitari.

Kelenjar pituitari memiliki fungsi terhadap perkembangan serta pertumbuhan manusia. Untuk menghindari dampak negatif ini, perlu dilakukan terapi hormon agar fungsi dari kelenjar pituitari dapat kembali normal dan berjalan sesuai fungsinya.

Itulah sedikit penjelasan tentang cara penyembuhan thalasemia. Langkah yang bisa dilakukan sebagai  pencegahan  penyakit thalasemia adalah dengan memperhatikan riwayat kesehatan keluarga kita dan keluarga pasangan kita hingga bisa melakukan program dalam merencanakan untuk memiliki keturunan.  Semoga tulisan ini bisa memberikan informasi dan pengetahuan yang bermanfaat bagi para pembaca setia.

fbWhatsappTwitterLinkedIn