Carbidopa + Levodopa – Obat Apa – Cara Penggunaan – Dosis – Kegunaan – Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Beberapa penderita parkinson umumnya tidak paham tentang pengobatan yang mereka terima. Termasuk saat diresepkan carbidopa + levodopa. Padahal penyakit Parkinson umumnya memengaruhi kerja otak dan merupakan jenis kelainan saraf. Dimana dopamine diperlukan untuk mengatur gerakan tubuh. Kekurangan dopamine dapat menyebabkan gejala Parkinson. Oleh sebab itu untuk membantu pemulihan dari gejala tersebut diresepkan obat berupa carbidopa dan levodopa. Untuk lebih jelasnya mengenai obat tersebut, berikut penjelasan detail tentang obat apakah itu, cara penggunaan, dosis obat, kegunaan obat serta efek sampingnya bagi tubuh.

Obat Apa

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, carbidopa dan levodopa merupakan terapi pengobatan yang umumnya diresepkan pada penyakit Parkinson. Obat tersebut dapat mengembalikan kadar dopamine dimana obat nantinya akan dipecah menjadi dopamine di dalam rangkaian otak manusia. Dengan menambah asupan dopamine dalam tubuh, maka fungsi gerak dan otot manusia akan berjalan maksimal.

Adapun di toko obat maupun apotik, obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan dijual dengan merek dagang Parcopa dan Sinemet. Obat ini tersedia pula dalam bentu generik dengan komposisi tunggalnya yaitu carbidopa dan Levodopa.

Kegunaan

Obat ini digunakan untuk terapi pemulihan penyakit Parkinson yang mengarah penyebab radang selaput otak. Sasaran pengobatan ini yaitu berfokus pada neuron dopaminergik. Dimana obat bertujuan untuk mengembalikan dopamin kemudian menghindari terjadinya efek berupa eksitasi pada saraf lumpuh otak kolinergik, untuk menciptakan keseimbangan pada dopamin tersebut. Ini merupakan salah satu langkah farmakologis yang paling mudah dilakukan dan minim efek samping.

Cara Penggunaan

Berikut ini cara penggunaan obat yang sebaiknya diperhatikan dengan jelas:

  • Selalu baca petunjuk pada kemasan obat dan ikuti saja anjuran dosis yang harus diminum dari dokter dalam mengonsumsi obat.
  • Usahakan untuk tidak menambahkan atau mengurangi dosis tanpa petunjuk atau perintah dari dokter.
  • Sebaiknya obat dikonsumsi bersama dengan makanan, sehingga membantu pasien dengan gangguan lambung terhindar dari masalah pencernaan.
  • Jika tubuh pasien sudah terbiasa, maka disarankan sebaiknya minum obat pada saat perut kosong agar bisa bekerja efektif.
  • Jangan memperpanjang atau mengurangi durasi pengobatan tanpa izin dokter. Pastikan jarak antar dosis tidak terlalu dekat sehingga obat dapat bekerja secara maksimal.
  • Hindari minum alkohol saat sedang mengkonsumsi obat karena dapat berimbas pada hilangnya kesadaran karena gangguan atau efek alkohol pada sistem saraf otak.
  • Bagi pasien yang lupa mengonsumsi obat sesuai dosis, disarankan untuk segera mengonsumsinya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tersebut tidak terlalu dekat.
  • Jangan menggandakan dosis obat untuk menggantikan dosis yang terlewat. Jika terlewat sebaiknya minum di dosis selanjutnya saja supaya terhindar dari resiko terjadinya over dosis. Apabila menemukan gejala over dosis, sebaiknya segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan apengobatan yang lebih sesuai.
  • Pastikan tidak meminum obat dengan minuman yang mengandung kafein. Karena umumnya kafein bereaksi atau bisa juga menetralisir efektifitas obat. Oleh sebab itu jangan diminum bersamaan dengan kopi atau teh.
  • Hindari mengonsumsi obat menggunakan susu tang berdampak menetralkan efektivitas obat dalam memulihkan penyakit. Yang terbaik yaitu meminum obat dengan menggunakan air putih yang banyak. Sehingga ginjal tidak mengalami kegagalan serta meningkatkan efektifitas obat pada pembuluh darah.

Dosis Kandungan

Untuk tablet sinemet tersedia dosis sebagai berikut:

  • Carbidopa dosis 10 mg dan levodopa dosis 100 mg.
  • Carbidopa dosis 25 mg dan levodopa dosis 100 mg.
  • Carbidopa dosis 25 mg dan levodopa dosis 250 mg.

Sedangkan dalam bentuk tablet kunyah tersedia dalam bentuk:

  • Carbidopa dosis 10 mg dan levodopa dosis 100 mg dengan kandungan fenilalanin 3.4 mg.
  • Carbidopa dosis 25 mg dan levodopa dosis 100 mg dengan kandungan fenilalanin 3.4 mg.
  • Carbidopa dosis 25 mg dan levodopa dosis 250 mg dengan kandungan fenilalanin 8.4 mg.

Dalam bentuk tablet Sinemet CR tersedia dalam dosis:

  • Carbidopa 25 mg dan levodopa 100 mg.
  • Carbidopa 50 mg dan levodopa 200 mg.

Adapun dosis yang paling sesuai umumnya menurut berat badan penderita. Namun jika tidak ada keterangan lanjut maka sebaiknya perhatikan dosis umum yang sudah sering diresepkan oleh dokter:

1. Dosis pada orang dewasa

  • Dosis awal sebesar 125-500 mg/hari dan dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan.
  • Tablet sinemet dosis awal berupa carbidopa 25 mg dan levodopa 100 mg diminum 3 kali sehari.
  • Tablet kunyah dosis awal berupa carbidopa 50 mg dan levodopa 200mg diminum 2 kali sehari.

2. Dosis pada anak-anak

Saat ini belum ditemukan efektivitas obat untuk diberikan pada anak-anak. Oleh sebab itu sebaiknya jangan memberikan obat pada anak- anak kecuali atas saran dan petunjuk dari dokter.

Cara Penyimpanan

Supaya komposisi obat selalu terjaga dengan baik serta tidak berubah-ubah, ada beberapa cara penyimpanan yang perlu diperhatikan. Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyimpan obat:

  1. Sebaiknya simpan di suhu ruang yang tidak terlalu panas maupun terlalu dingin;
  2. Jangan disimpan di tempat yang terkena sinar matahari langsung supaya obat tidak meleleh;
  3. Jangan disimpan di dalam kamar mandi yang lembap dan dapat menimbulkan jamur;
  4. Jangan dibekukan di dalam freezer;
  5. Jangan membuang obat di sembarang tempat karena dapat menyebabkan polusi pada lingkungan;
  6. Jauhkan dari jangkauan anak-anak ataupun dari jangkauan hewan peliharaan supaya tidak tertelan dan menimbulkan efek samping yang berbahaya;
  7. Selalu perhatikan masa berlaku obat, jika sudah lewat masa kadaluarsanya maka sebaiknya segera buang obat dan jangan dikonsumsi lagi.

Efek Samping

Sama halnya dengan beberapa terapi pengobatan farmasi lainnya, obat ini juga memiliki beberapa efek samping yang perlu diperhatikan. Sekalipun efek mungkin tidak terjadi pada semua orang, namun untuk mencegahnya sebaiknya perhatikan beberapa efek berikut ini:

  1. Hindari meneruskan konsumsi obat apabila terjadi ciri-ciri alergi seperti misalnya ruam merah di sekujur tubuh, rasa terbakar dan kemerahan pada kulit, bengkak pada mulut ataupun wajah, rasa gatal dan bentol-bentol serta gejala sesak nafas yang menjurus pada asma. Umumnya ini disebabkan oleh reaksi tubuh yang tidak tahan terhadap komposisi obat.
  2. Hindari pemakaian obat pada ibu hamil maupun menyusui. Meskipun belum ada penelitian ilmiah yang valid tentang efek obat terhadap janin maupun bayi, namun besar kemungkinan dapat mempengaruhi pertumbuhan bayi. Apabila terpaksa menjalani terapi obat carbidopa dan levodopa selama kehamilan, sebaiknya segera konsultasikan pada dokter untuk keamanannya.
  3. Perhatikan dosis pemakaian obat jika digunakan bersama dengan obat lain terutama antibiotik. Selalu ceritakan riwayat penyakit serta kondisi kesehatan kepada dokter sebelum menjalani pengobatan ini untuk menghindari efek samping seperti serangan jantung maupun tekanan darah tinggi.
  4. Hindari meneruskan pengobatan jika sakit tidak kunjung sembuh dan menimbulkan gejala lain seperti kejang demam pusing atau migrain, nyeri otot, rasa mual dan ingin muntah, nafsu makan menurun hingga terjadi penurunan berat badan, rasa haus berlebih serta jumlah urine yang berkurang, termasuk gejala diare dan nyeri ulu hati. Bisa jadi tubuh tidak dapat menerima reaksi obay yang bekerja terlalu keras.

Demikian penjelasan kengkap tentang obat carbidopa dan levodopa. Termasuk keterangan fungsi obat, cara menggunakan, dosis serta efek samping obat. Melalui keterangan tersebut diharapkan obat dapat bekerja secara efektif dan mudah dipahami masyarakat awam pada umumnya dalam mengatasi atau memulihkan penyakit parkinson.

fbWhatsappTwitterLinkedIn