Beberapa waktu yang lalu para peneliti menyimpulkan bahwa minum teh atau kopi bisa menurunkan risiko depresi, beberapa jenis kanker dan serangan jantung. Namun hasil penelitian ini juga dibantah karena justru ada kemungkinan minum kopi bisa memicu risiko penyakit kanker paru-paru yang cukup tinggi. Hasil penelitian ini baru saja dipresentasikan pada 31 Maret 2019 pada acara pertemuan tahunan American Association for Cancer Research.
Berdasarkan peneliti dari Vanderbilt University, Tennessee, Jingjing Zhu, Ph.D, bahwa efek kanker paru-paru akibat minum kopi tidak hanya terjadi pada perokok aktif tapi juga perokok pasif. Hal ini risiko lebih tinggi untuk perokok aktif karena mereka terbiasa merokok sambil minum kopi atau sebaliknya.
Hasil penelitian ini dibuktikan dengan analisa data yang diterapkan pada 1,2 juta peserta penelitian dari Amerika Serikat dan Asia. Dimana sebagian peserta adalah perokok aktif dan pasif. Akhirnya disimpulkan bahwa perokok yang minum kopi memiliki risiko terkena kanker paru-paru lebih dari 40 persen. Sedangkan perokok pasif hanya 37 persen.
Hasil studi penelitian ini juga menyimpulkan bahwa risiko tidak dipengaruhi dari ras, jenis rokok dan jenis kopi yang diminum. Intinya bahwa kafein telah memicu risiko kanker paru-paru yang cukup tinggi. Namun hasil penelitian ini juga ditentang oleh beberapa kalangan peneliti, seperti Julie Fisher yang merupakah ahli onkologi dari Levine Cancer Institute, North Carolina. Ia mengatakan bahwa kemungkinan penyebab kanker paru-paru akibat kopi karena cara penyajian kopi yang tidak tepat.
Jadi dari hasil penelitian ini memang masih menjadi pertentangan. Tapi bagaimanapun juga merokok memang tidak baik untuk kesehatan. Selain itu minum kopi lebih dari 4 cangkir per hari juga bisa meningkatkan risiko penyakit akibat minum kopi.