Getidin Injeksi adalah obat yang diproduksi oleh Guardian Pharmatama.
Komposisi Getidin Injeksi
- Getidin Injeksi mengandung ranitidine HCl 28 mg atau setara dengan ranitidin 25 mg/ml
Indikasi Getidin Injeksi
Getidin digunakan untuk mengobati tukak lambung dan tukak duodenum, serta mencegah kemungkinan kekambuhan. Obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati gangguan lambung dan esofagus (seperti esofagitis erosif, gastroesophangeal reflux disease – penyakit GERD, Zollinger-Ellison syndrome). Getidin bekerja dengan menurunkan jumlah asam yang diproduksi oleh lambung. Selain itu, getidin juga dapat meredakan gejala batuk yang tidak kunjung sembuh, nyeri perut, rasa terbakar di bagian lambung, dan kesulitan menelan. Getidin injeksi akan diberikan bagi pasien yang tidak dapat mengonsumsi obat melalui mulut.
Cara Penggunaan
Obat ini diberikan secara intravena atau intramuscular sesuai petunjuk dokter. Campuran obat sebaiknya diberikan melalui intravena. Dosis dan lamanya pengobatan bergantung pada kondisi medis dan respon pengobatan. Pada anak-anak, dosis berdasarkan pada berat badan.
Mekanisme Aksi
Ranitidine merupakan antagonis reseptor H2 yang kompetitif yang akan menghambat aksi histamine pada reseptor histamine H2, termasuk reseptor pada sel lambung. Ranitidine merupakan furan aminoalkil yang tersubstitusi dan tidak mengandung karakteristik cincin imidazole seperti pada simetidin. Meskipun diketahui bahwa cincin imidazole berperan penting dalam aktivitas antisekretori, ranitidine diketahui merupakan inhibitor poten terhadap sekresi asam lambung
Dosis Getidin Injeksi
Dewasa
- Ulkus duodenal, profilaksis ulkus, esofagitis erosif, refluks asam lambung: 50 mg, IV atau IM, setiap 6 – 8 jam.
- Perdarahan saluran cerna: 50 mg IV sebagai dosis loading, dan dilanjutkan dengan infus IV berkelanjutan 6.25 mg/jam
- Zollinger Ellison: 1 mg/kg/jam sebagai infus IV berkelanjutan hingga maksimum 2.5 mg/kg/jam
Efek Samping
Getidin Injeksi diketahui dapat menyebabkan efek samping berupa nyeri perut, konstipasi, diare, dan sakit kepala yang umum sekali terjadi. Adapun efek samping serius yang mungkin terjadi adalah bradiaritmia, sindrom Steven Johnson, nekrolisis epidermal toksik, enterocolitis, pankreatitis, agranulositosis, anemia aplastic, pansitopenia, hepatitis, gagal hepatic, dan abnormalitas uji fungsi hepatic.
Selain itu, segera beri tahukan kepada dokter apabila Anda mengalami efek samping serius, seperti perubahan penglihatan, perubahan mental (seperti gugup, bingung, depresi, halusinasi), pendarahan, pembesaran payudara, kelelahan yang luar biasa, dan gejala infeksi (sakit tenggorokan), urine yang menggelap, dan mata atau kulit yang menguning.
Peringatan
- Obat ini dapat mengakibatkan bradiaritmia, nyeri perut, konstipasi, diare, mual, muntah, pusing, sakit kepala, insomnia, mengantuk, agitasi, dan kelelahan
- Pada pasien lansia atau yang memiliki penyakit paru-paru kronis, diabetes atau imunokompromais, akan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami CAP (community acquired pneumonia). Sarankan pasien agar segera berkonsultasi dengan dokter apabila timbul gejala penyakit CAP.
- Sebaiknya pasien mengonsumsi obat 30 – 60 menit sebelum makan untuk mencegah terjadinya heartburn
- Apabila menggunakan injeksi Getidin, sebaiknya lakukan monitoring terhadap rasa tidak nyaman pada perut, endoskopi saluran pencernaan, dan monitoring jumlah sel darah
- Sebelum mengonsumsi obat, beri tahukan kepada dokter atau apoteker apabila Anda mengalmi alergi terhadap obat-obatan bloker H2 (simetidin, famotidine, nizatidin). Selain itu, dokter atau apoteker juga harus mengetahui riwayat medis, khususnya gangguan darah (porfiria), gangguan jantung (detak jantung yang tidak teratur), gangguan sistem imun, gangguan ginjal, gangguan hepatic, gangguan paru-paru (seperti asma, chronic obstructive pulmonary disease – COPD), dan gangguan perut lainnya (seperti tumor).
Kehamilan dan Menyusui
- Kehamilan
Salaam kehamilan, obat sebaiknya digunakan apabila benar-benar dibutuhkan. Diskusikan risiko dan keuntungan dengan dokter Anda terlebih dahulu.
- Menyusui
Ranitidine terdeteksi pada air susu ibu. Oleh karena itu, segera konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Kontraindikasi
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dikontraindikasikan dalam penggunaan obat getidin injeksi, yaitu kanker lambung, porfiria, gangguan hepatic, penyakit ginjal dengan penurunan fungsi ginjal. Selain itu, obat ini juga dikontraindikasikan dengan orang yang mengalami hipersensitivitas dengan antihistamin AH2.