Fungasol Cream, obat keras, produksi PT Guardian Pharmatama merupakan obat antijamur topikal yang mengandung zat aktif Ketoconazole. Obat topikal ini memiliki spektrum luas dalam lingkup pengobatan sehingga berguna untuk infeksi jamur pada kulit dan membran mukosa secara lokal.
Kandungan Fungasol Cream
- Tiap gram krim mengandung ketoconazole 20 mg.
Mekanisme Kerja
Zat aktif yang terkandung di dalamnya, yaitu Ketoconazole bekerja dengan menghambat enzim CYP450 14α-demetilase, yang mana enzim ini berguna dalam pembentukan sterol, khususnya ergosterol dari substansi awal lanosterol.
Fungasol Cream bekerja dengan menghambat pertumbuhan in vitro dari dermatofit dan ragi dengan mengubah permeabilitas membrane sel dari dermatofit, yaitu Tricophyton rubrum, T. metagrophytes, T. tonsurans, Microsporum canis, M. audouini, M. gypseum, dan Epidermophyton floccosum; Candida albicans, Malassezia ovale (Pityrosporum ovale), dan C. tropicalis.
Adapun mekanisme lain adalah sebagai antiandrogen, yang dibedakan menjadi dua jenis. Pertama, memblokir biosintesis testicular dan adrenal androgen, sehingga terjadi penurunan sirkulasi testosteron di dalam darah. Kedua, ketoconazole merupakan antagonis reseptor androgen, bersaing dengan androgen seperti testosteron dan dihidrotestosteron (DHT) untuk mengikat reseptor androgen. Namun, efek antiandrogen cukup lemah, meskipun dosis diberikan dalam jumlah tinggi.
Indikasi Fungasol
Berikut ini kegunaan Fungasol cream yaitu
- Merupakan obat antifungi yang bekerja secara topikal pada kulit dan membran mukosa, tepatnya pada athlete’s foot, infeksi fungi pada kulit atau kuku tangan, kandidiasis atau infeksi jamur yang diakibatkan oleh Trichophyton rubrum, mentagrophytes dan Epidermophyton floccosum, kurap, serta tinea versicolor yang disebabkan Malassezia furfur (Pityrosporum orbiculare)
- Sebagai obat untuk mengatasi dermatitis seboroik yang disebabkan oleh Candida spp., maka obat dioleskan tipis pada area yang mengalami infeksi sebanyak 2 kali sehari selama 4 minggu hingga sembuh.
Dosis dan Cara Penggunaan Obat
- Fungasol Cream dioleskan tipis-tipis pada tempat yang mengalami infeksi sebanyak 1 kali sehari. Kemudian, pengobatan dilanjutkan hingga beberapa hari setelah gejala menghilang. Umumnya, antara 2 hingga 4 hari. Durasi pengobatan umumnya selama 14 hari untuk tinea cruris dan tinea corporis untuk mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi berulang. Untuk pasien dengan tinea pedis akan membutuhkan waktu sekitar 6 minggu. Biasanya gejala akan segera membaik setelah pengobatan dilakukan.
Fungasol Cream digunakan pada area terinfeksi yang sudah dikeringkan. Dosis dan lama pengobatan bergantung pada infeksi yang akan diobati. Apabila diaplikasiakn lebih sering, tidak akan membuat infeksi lebih cepat sembuh. Namun, efek samping akan meningkat. Setelah penggunaan obat, segera cuci tangan dan jangan dibungkus dengan perban kecuali diinstruksikan oleh dokter.
Ingatlah untuk selalu menggunakan obat di waktu yang sama setiap hari. Penggunaan obat harus digunakan hingga tuntas, meskipun gejala sudah membaik. Hal ini untuk mencegah perkembangan fungi yang menyebabkan kemungkinan terjadinya infeksi berulang.
Efek Samping Fungasol
Efek samping Fungasol cream yang mungkin terjadi adalah iritasi, pruritus, eritema, rasa terbakar dan menyengat, rasa gatal, dan perih. Apabila efek samping ini memburuk, segera hubungi dokter dan konsultasikan terkait kondisi tersebut.
Kontraindikasi
- Hindari penggunaan fungasol cream pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap obat golongan ketoconazole atau golongan imidazole lainnya
Perhatian Khusus
- Pemakaian harus dihentikan apabila terdapat ruam kulit atau tanda lain yang menunjukkan adanya reaksi alergi
- Penggunaan obat secara topikal relatif lebih aman pada ibu hamil dibandingkan dengan penggunaan ketoconazole secara oral.
- Penggunaan fungasol cream sebaiknya tidak digunakan untuk optalmik.