Fraxiparine adalah salah satu jenis obat yang biasanya diberikan oleh dokter kepada pengguna untuk pencegahan tromboemboli vena pada pembedahan dan terapi angina tidak stabil. Obat ini diproduksi dalam bentuk cairan injeksi oleh GlaxoSmithKline Indonesia. Untuk bisa menggunakan Fraxiparine pengguna bisa membelinya di apotik atau toko obat terdekat dengan meyertakan resep resmi dari dokter.
Kandungan Fraxiparine
Fraxiparine memiliki kandungan zat bernama Nadroparin Ca.
Fungsi Fraxiparine
Fraxiparine diketahui memiliki kemampuan untuk membantu meringankan dan mempercepat proses penyembuhan beberapa penyakit dan kelainan. Diantaranya:
- Digunakan untuk mencegah adanya tromboemboli vena pada pembedahan
- Mampu mengobati thrombosis vena dalam
- Dapat membantu terapi angina tidak stabil
- Mampu mengatasi infark miokard non gelombang Q selama fase akut
- Difungsikan sebagai pencegah koagulasi pada sirkulasi ekstrakorporeal selama hemodialisis
Dosis Penggunaan Fraxiparine
Dengan tujuan untuk mempercepat dan memaksimalkan penggunaan Fraxiparine, Fraxiparine harus digunakan sesuai dengan dosis dan juga aturan yang ada. Berikut macam dosis penggunaan Fraxiparine yang harus diikuti dengan baik:
- Untuk mencegah tromboemboli pada vena, diberikan sebanyak 2850 anti XA IU atau sebanyak 0.3 mL per harinya. Diberikan injeksi sekitar 2 jam sebelum operasi
- Untuk mencegah pembekuan darah pada sirkulasi ekstrakorporeal selama proses dialysis, diberikan sebayak 60 anti XA UI per kilogram ke jalur arteri
- Untuk mmebantu terapi anina tak stabil dan juga infar miokard non gelombang Q, dibeirkan sebanyak 2 injeksi harian setia 12 jam sekali dengan dosis perinjeksinya adalah 86 anti Xa IU per kilogram.
Efek Samping Fraxiparine
Saat menggunakan Fraxiparine, pengguna bisa mewaspadai dan juga memperhatikan beberapa jenis efek samping yang mungkin timbul selama menggunakan Fraxiparine, diantaranya:
- Pengguna dimungkinkan mengalami pendarahan
- Pengguna cenderung mengalami tombopenia berat
- Pengguna dapat mengalami hemota intraspinal
- Pengguna akan mengalami nekrosis kulit
- Pengguna cenderung menaglami peningkatan transaminase
- Pengguna dapat mengalami hiperkalemia
Kontraindikasi Fraxiparine
Kontraindikasi dikenal sebagai sebuah kondisi yang harus dihindari dalam penggunaan Fraxiparine. Atau bisa dikatakan, dalam kondisi tertentu, pengguna tidak disarankan untuk menggunakan Fraxiparine. Untuk menambah kewaspadaan, berikut macam-macam kondisi yang harus dihindari dalam kontraindikasi penggunaan Fraxiparine:
- Tidak boleh diberikan kepada pengguna yang memiliki alergi terhadap penggunaan Fraxiparine atau bahan penyusunnya
- Tidak boleh dikonsumsi oleh penderita yang memiliki riwayat trombopenia yang diinduksi oleh heparin tipe I.
- Tidak boleh diresepkan kepada penderita pendarahan yang berhubungan dengan gangguan hemostatis
Hal-hal Yang Harus Diperhatikan
Untuk meningkatkan tingkat efektivitas dan khasiat penggunaan Fraxiparine, pengguna perlu memperhatikan beberapa hal yang dinilai penting dan esensial. Diantaranya :
- Tidak boleh menyimpan Fraxiparine di kamar mandi
- Simpan Fraxiparine di ruangan yang sejuk dan kering
- Tidak boleh membuang Fraxiparine di saluran rainase karena dapat merusak lingkuangan
- Simpan Fraxiparine jauh dari hewan peliharaan
- Tidak boleh mengonsumsi alkohol selama penggunaan Fraxiparine
- Simpan Fraxiparine jauh dari matahari terik
- Tidak boleh membekukan Fraxiparine
- Jauhkan Fraxiparine dari anak kecil
- Tidak boleh menyimpan Fraxiparine di freezer
Fraxiparine Untuk Wanita Hamil
Diketahui bahwa hingga saat ini belum ada pernyataan yang menyatakan bahwa Fraxiparine tidak boleh diberikan kepada pengguna dalam keadaan hamil atau menyusui. Hal ini didukung dengan belum adanya penelitian yang mampu membuktikan bahwa Fraxiparine mampu memberikan efek yang kurang baik bagi pengguna, janin dalam kandungan dan bayi yang sedang menyusu. Maka dari itu, penggunaan Fraxiparine dinilai masih diperbolehkan asal diberi dosis yang sesuai dan juga pengawasan yang ketat.