Epidosin merupakan sebuah obat yang biasanya diresepkan oleh dokter untuk penggunanya yang mengalami spasme pada saluran pencernaan, spasme pada saluran empedu dan emesis asetonemik. Obat ini di produksi oleh Kimia Farma dalam bentuk cairan suntik atau ampul. Untuk bisa menggunakan Epidosin, pengguna bisa membeli nya di apotik atau toko obat terdekat dengan menyertakan resep resmi dari dokter.
Kandungan Epidosin
Epidosin mengandung zat aktif dengan nama Valethamate Br.
Fungsi Epidosin
Secara umum, Epidosin dapat digunakan untuk membantu mengobati dan mengurangi perkembangan dari beberapa jenis penyakit, contohnya:
- Membantu mengataso spasme saluran pencernaan
- Digunakan untuk mengobati spasme rungan hingga sedang pada saluran empedu dan saluran kandung kemih
- Dapat mengurangi dismenore spastik
- Mampu mengobati keterlambatan dilatasi serviks saat partus
- Mampu menyembuhkan spasme pada pylorus
- Digunakan untuk mengobati bronkitis spastik
- Dapat mengatasi emesis asetonemik
Dosis Penggunaan Epidosin
Dengan tujuan untuk membantu dan memeprcepat proses penyembuhan penyakit diatas, Epidosin perlu diterapkan sesegera mungkin dengan beberapa macam kondisi. Berikut beberapa jenis dosis yang bisa disesuaikan dalam penggunaan Epidosin:
- Penderita bisa menggunakan Epidosin sebanyak 1 hingga 2 ampul setiap harinya
Efek Samping Epidosin
Pada umumnya, setiap obat memiliki beberapa jenis efek samping yang dimungkinkan dirasakan oleh salah satu atau beberapa penggunanya saat mulai menggunakannya. Hal tersebut juga mungkin terjadi pada penggunaan Epidosin, maka dari itu, harus diperhatikan beberapa jenis efek samping dibawah ini:
- Pengguna dapat merasa mual dan muntah
- Pengguna akan mengalami mudah mengantuk
- Pengguna dimungkinkan mengalami diare ringan
- Pengguna cenderung merasa mulut dan bibirnya kering
- Pengguna akan merasa pahit dalam menelan
- Pengguna cenderung merasa mudah lelah
- Pengguna dapat merasa lemas
- Pengguna dimungkinkan merasa sulit tidur
- Pengguna akan mengalami siklopehia
- Pengguna dapat mengalami midriasis
- Pengguna dimungkinkan mengalami wajah memerah
- Pengguna dapat mengalami takikardia
- Pengguna cenderung mengalami palpitasi
- Pengguna akan mengalami fotofobia
- Pengguna cenderung mengalami konstipasi
- Pengguna dapat mengalami ruam merah pada kulit
Kontraindikasi Epidosin
Kondisi yang membahayakan pengguna dan harus dihindari untuk penggunaan suatu obat adalah Kontraindikasi. Hal ini harus diperhatikan dengan baik dan benar dan diikuti. Berikut kontraindikasi dalam penggunaan Epidosin yang harus diperhatikan:
- Tidak boleh diberikan kepada pengguna yang memiliki alergi terhadap penggunaan Epidosin atau bahan yang menyusun Epidosin
- Tidak disarankan diberikan kepada penderita glukoma sudut sempit
- Tidak boleh diresepkan kepada pengguna yang mengalami urinaria dan obstruksi GI
- Tidak disarankan diberikan kepada penderita hipertrofi prostat
- Tidak diperbolehkan diresepkan kepada penderita megakolon
- Tidak boleh diberikan kepada penderita stenosis pilorus
Hal-hal Yang Harus Diperhatikan
Untuk memaksimalkan fungsi dan khasiat dari Epidosin,pengguna harus memperhatikan beberapa hal dengan baik dan jeli. Hal yang harus diperhatikan tersebut, diantaranya:
- Tidak boleh membekukan Epidosin
- Tidak disarankan untuk menyimpan Epidosin di kamar mandi
- Jauhkan Epidosin dari sinar matahari terik
- Simpan Epidosin di dalam ruangan dengan suhu stabil, sejuk dan kering
- Jauhkan Epidosin dari anak kecil
- Simpan Epidosin jauh dari hewan peliharaan
- Tidak boleh menggunakan alkohol selama pengobatan Epidosin
- Tidak disarankan membuang Epidosin di saluran drainase karena dapat merusak lingkungan
- Tidak boleh menggandakan dosis konsumsi Epidosin tanpa ijin dokter.
Epidosin Untuk Wanita Hamil
Hingga saat ini belum ditemukan adanya pernyataan yang dengan tegas menyatakan bahwa Epidosin tidak boleh digunakan oleh pengguna dalam keadaan hamil atau menyusui. Hal ini juga senada dengan tidak adanya penelitian yang mampu membuktikan bahwa Epidosin mampu membahayakan nyawa pengguna dalam keadaan hamil atau menyusui, janin dalam kandungan dan bayi yang sedang menyusu.