Bioderm – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bioderm merupakan obat keras yang termasuk ke dalam golongan DOWA (Daftar Obat Wajib Apotek), yaitu obat keras yang bisa didapatkan di apotek tanpa menggunakan resep dokter.

Komposisi

Bioderm merupakan obat berbentuk krim yang mengandung antibiotik gentamisin sulfat 0,1% sebagai senyawa aktifnya.

Indikasi

Bioderm diindikasikan untuk mengobati infeksi kulit karena bakteri, misalnya folikulitis, furunculosis, dermatitis, impetigo, psoriasis dan infeksi pada luka bakar.

Mekanisme Kerja Obat

Setiap makhluk hidup membutuhkan protein untuk melangsungkan metabolisme selnya secara normal. Berbagai komponen tubuh dan organel sel terbuat dari protein, enzim-enzim yang digunakan dalam berbagai proses kehidupan pun terbuat dari protein. Tanpa adanya protein, makhluk hidup tidak akan bisa bertahan hidup, begitu pula bakteri. Oleh karena itu, protein pada bakteri sering kali dijadikan target kerja obat antibiotik untuk membunuh bakteri tersebut.

Gentamisin merupakan salah satu antibiotik golongan amiboglikosida. Antibiotik golongan aminoglikosida bekerja membunuh bakteri dengan cara menghambat sintesis / produksi protein di dalam sel bakteri. Di dalam sel, protein dibentuk di dalam suatu organel yang disebut ribosom. Di dalam ribosom ini, terjadi penyambungan berbagai asam amino untuk membentuk rantai peptida yang kemudian akan menjadi protein. Gentamisin akan berikatan dengan ribosom bakteri sehingga ribosom tidak bisa melakukan tugasnya untuk membuat protein. Dengan demikian, bakteri tidak bisa membuat protein yang diperlukan untuk kelangsungan hidupnya dan lama kelamaan akan mati.

Namun, Bioderm tidak boleh digunakan dalam jangka waktu yang lama secara terus menerus karena dapat menimbulkan terjadinya infeksi sekunder. Di permukaan kulit kita terdapat berbagai jenis bakteri yang hidup di sana tanpa menimbulkan infeksi (disebut sebagai flora normal). Keberadaan flora normal ini membawa keuntungan bagi kita, karena mereka membantu melindungi kulit dari infeksi mikroba asing.

Flora normal ini akan mencegah mikroba asing tinggal di permukaan kulit kita yang telah menjadi “rumah” bagi mereka, bisa diibaratkan sebagai penghuni rumah yang tidak ingin kedatangan tamu asing. Saat kita menggunakan antibiotik seperti Bioderm, bukan saja bakteri penginfeksi yang akan terbunuh, namun flora normal di kulit kita pun akan ikut terbasmi. Oleh karenanya, penggunaan Bioderm dalam jangka waktu lama berpotensi menimbulkan infeksi mikroba lainnya (inilah yang disebut infeksi sekunder), baik infeksi jamur maupun bakteri lain akibat tidak adanya flora normal yang membantu mencegah terjadinya infeksi.

Cara Penggunaan

  • Cuci bagian kulit yang terinfeksi menggunakan sabun dan air, kemudian keringkan sebelum menggunakan Bioderm
  • Oleskan Bioderm 3-4 kali sehari di bagian kulit yang terinfeksi
  • Anda bisa menggunakan cotton bud atau jari untuk mengoleskan Bioderm. Jika Anda menggunakan jari untuk mengoleskannya, jangan lupa untuk selalu mencuci tangan menggunakan sabun setelah menggunakan Bioderm

Kontraindikasi

Pasien yang memiliki kondisi-kondisi berikut tidak diperbolehkan menggunakan Bioderm:

  • Hipersensitif (alergi) terhadap antibiotik aminoglikosida

Kategori Keamanan bagi Ibu Hamil dan Menyusui

  • Gentamisin termasuk ke dalam kategori C, yaitu obat yang hanya boleh digunakan oleh ibu hamil jika manfaat yang akan diperoleh melebihi risiko efek samping yang mungkin ditimbulkan
  • Penggunaan gentamisin secara topikal pada luka bakar dapat menyebabkan terjadinya absorpsi gentamisin ke dalam tubuh dan gentamisin didistribusikan ke dalam ASI. Walaupun demikian, gentamisin tidak menimbulkan efek samping negatif terhadap bayi 

Efek Samping

Berikut adalah efek samping yang mungkin timbul setelah penggunaan Bioderm:

  • Eritema (warna kemerahan pada kulit)
  • Pruritus
  • Gatal

Tidak semua pasien yang menggunakan Bioderm akan mengalami efek samping di atas. Namun, jika Anda merasakan efek samping apapun, baik yang telah disebutkan di atas maupun efek samping lainnya setelah menggunakan Bioderm, segeralah konsultasikan hal tersebut kepada dokter atau apoteker agar efek samping tersebut bisa segera ditindaklanjuti.

Interaksi Obat

Bioderm adalah obat yang digunakan secara topikal di kulit sehingga kecil kemungkinannya untuk menimbulkan interaksi dengan obat lain. Namun, beritahukan kepada apoteker mengenai obat yang sedang atau akan Anda gunakan (sintetis maupun herbal), terutama obat yang juga digunakan sebagai obat topikal di kulit untuk memastikan bahwa penggunaan obat tersebut bersamaan dengan Bioderm tidak akan menimbulkan efek samping yang merugikan bagi Anda. jangan ragu untuk menanyakan apapun perihal obat ini kepada apoteker.

Perhatian

  1. Bioderm merupakan obat keras yang termasuk golongan DOWA (Daftar Obat Wajib Apotek), yaitu obat keras yang bisa didapatkan di apotek tanpa menggunakan resep dokter, namun penyerahan obat ini harus dilakukan oleh apoteker dengan disertai pemberian informasi mengenai obat tersebut dan maksimal jumlah pembelian adalah 1 tube
  2. Bioderm hanya boleh digunakan pada bagian luar tubuh, yaitu pada kulit, hindari kontak dengan mata. Jika mata Anda tidak sengaja terkena Bioderm, segeralah cuci dengan air mengalir dan jika Anda merasakan rasa tidak nyaman pada mata setelahnya, segeralah berkonsultasi ke dokter
  3. Jika kondisi infeksi kulit Anda tidak kunjung membaik setelah menggunakan Bioderm, segerlah memeriksakan diri ke dokter
  4. Umumnya, Bioderm dapat digunakan sebagai antibiotik topikal alternatif bagi pasien yang alergi terhadap neomisin
  5. Bioderm tidak boleh digunakan dalam jangka waktu yang lama secara terus menerus
  6. Bioderm aman untuk digunakan oleh bayi berusia 1 tahun ke atas dan anak-anak
  7. Bioderm efektif untuk mengobati infeksi kulit akibat bakteri, namun tidak efektif untuk mengobati infeksi kulit akibat virus atau jamur
  8. Jika Anda merasakan adanya iritasi, peradangan atau rasa gatal yang berlebihan setelah menggunakan Bioderm, hentikan penggunaan krim ini dan segeralah memeriksakan diri ke dokter
  9. Pastikan Anda menutup tube Bioderm dengan rapat saat sedang tidak digunakan
  10. Jangan menggunakan Bioderm atau krim lainnya jika Anda sudah membuka tutup tubenya lebih dari 30 hari, Anda bisa menulis tanggal Anda membuka tube tersebut di kemasan luarnya (di kotak/dus obatnya) untuk membantu mengingat batas penggunaan 30 hari ini
  11. Sebelum menggunakan Bioderm atau obat lainnya yang berbentuk krim, perhatikanlah tekstur krimnya, jika Anda melihat ada air yang terpisah dari krimnya, jangan gunakan obat tersebut karena kemungkinan obat tersebut sudah rusak dan efektifitasnya bisa berkurang, tanyakanlah kepada apoteker mengenai apa yang harus Anda lakukan
  12. Selalu perhatikan tanggal kadaluwarsa Bioderm atau obat apapun yang akan Anda konsumsi, pastikan obat tersebut belum melewati tanggal kadaluwarsanya
  13. Simpanlah Bioderm pada suhu kamar di tempat yang kering dan terlindung dari sinar matahari langsung, jauhkan dari jangkauan anak-anak
fbWhatsappTwitterLinkedIn