Alpara – Fungsi Obat – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Obat alpara adalah obat yang biasa digunakan untuk perawatan, kontrol dan penyembuhan bagi penderita gejala penyakit demam, seperti flue dan batuk. Obat alpara merupakan kombinasi dari beberapa zat aktif seperti:

  • Paracetamol 500 mg
  • Dextromethorphan Hbr 15 mg
  • Phenylpropanolamine HCL 12.5 mg
  • Chlorpheniramine maleate 2.5 mg

Beberapa gejala demam yang dapat ditangani dengan mengkonsumsi obat alpara ini antara lain:

  • Flue
  • Sakit kepala
  • Hidung tersumbat
  • Hidung gatal dan berair
  • Bersin-bersin
  • Penyakit batuk kering

Zat Aktif Obat Alpara

Berikut ini beberapa zat aktif dari obat alpara, antara lain:

  1. Paracetamol 500 mg – Paracetamol yang memiliki nama lain acetaminofen merupakan obat golongan analgesik yaitu dapat digunakan sebagai obat yang dapat meredakan rasa nyeri dan antiperatik yaitu obat yang dapat digunakan untuk menurunkan panas pada pasien. Obat ini sangat populer untuk mengobati penyakit demam, meredakan sakit kepala dan meredakan rasa nyeri ringan. Paracetamol ini tidak bersifat anti inflamasi nonsteroid atau anti radang. Sehingga tidak dapat mengurangi peradangan pada bagian nyeri yang diderita oleh pasien sebagaimana aspirin dan obat anti radang lainnya.
  2. Dextromethorphan Hbr 15 mg – merupakan obat kering yang masuk ke dalam golongan obat antitusif yaitu obat yang bekerja dengan cara mengurangi batuk kering. Sehingga jangan memberikan obat yang memiliki kandungan dextromethorphan Hbr kepada penderita penyakit batuk jangka panjang, maupun batuk berdahak. Karena refleks batuk akan membantu mengeluarkan dahak, sedangkan dextromethorphan Hbr bekerja dengan cara mengurangi refleks batuk. Sehingga akan sangat bertolak belakang efeknya jika diberikan kepada penderita batuk berdahak maupun batuk jangka panjang.
  3. Phenylpropanolamine HCL 12.5 mg – Zat ini merupakan golongan obat yang masuk ke dalam golongan agonis reseptor alfa – adrenergik dan juga reseptor beta – adrenergik. Zat aktif ini biasa digunakan untuk dekongestan yang berfungsi untuk melegakan hidung tersumbat, yang memiliki cara kerja dengan menyusutkan pembuluh darah vena dan arteri pada hidung,saluran napas dan sinus. Hati-hati zat aktif ini dapat meningkatkan penyakit darah tinggi, lebih baik periksakan tekanan darah anda secara rutin saat mengkonsumsi obat alpara ini.
  4. Chlorphenilamine Maleate 2.5 mg – Nama lain dari chlorphenilamine maleate adalah CTM. CTM merupakan obat yang masuk ke dalam golongan obat antihistamin, yang mampu meredakan gejala-gejala alergi. Selain untuk kombinasi obat flue dan demam, CTM dapat meredakan bentol-bentol pada kulit dan gatal-gatal jika dikonsumsi secara tunggal. Biasanya CTM digunakan dalam mengobati alergi ringan yang ditandai dengan munculnya bentol-bentol di permukaan kulit.

Kontraindikasi Obat Alpara

Sekalipun alpara bukan obat keras dan mudah didapatkan di apotek secara bebas atau mudah didapatkan tanpa resep dokter, namun tidak semua orang dapat mengkonsumsi obat alpara ini. Berikut ini beberapa kontraindikasi yang terjadi jika mengkonsumsi obat alpara:

  1. Jangan memberikan obat alpara pada penderita yang memiliki alergi atau hipersensitifitas, terutama alergi terhadap zat aktif yang ada di dalam alpara. Ada baiknya periksakan kesehatan anda sebelum mengkonsumsi obat alpara, dan konsultasikan kepada dokter mengenai alergi yang anda miliki. Minta dokter anda untuk memastikan bahwa anda tidak memiliki alergi terhadap zat aktif yang terkandung dalam obat alpara.
  2. Obat alpara ini memiliki kepekaan yang tinggi terhadap obat lain seperti penilefrin, efedrin, pseudoephedrin. Sebaiknya sebelum mengkonsumsi obat ini, konsultasikan terlebih dahulu dengan apoteker atau dokter yang menangani anda
  3. Jangan memberikan obat ini kepada penderita penyakit jantung dan penderita penyakit diabetes.
  4. Jangan memberikan obat alpara kepada penderita penyakit hati akut.
  5. Sebaiknya jangan memberikan obat alpara kepada penderita darah tinggi, obesitas, stroke dan pasien lanjut usia.
  6. Jangan mengkonsumsi obat alpara ini jika anda sedang menjalani pengobatan dengan terapi monoamin oksidasi inhibitor (MAO). 

Dosis Dan Efek Samping

Obat alpara merupakan obat yang bisa didapatkan dengan mudah tanpa resep dokter. Namun tetap harus dikonsumsi dengan aturan dosis yang benar. Berikut ini adalah dosis wajar dalam mengkonsumsi obat alpara:

  • Anak usia 6 – 12 tahun konsumsi sebanyak tiga kali sehari dalam ukuran setengah kaplet
  • Bagi dewasa dapat mengkonsumsi satu kaplet sebanyak tiga kali sehari.

Efek Samping Konsumsi Obat Alpara

Sama seperti obat lainnya obat alpara memiliki beberapa efek samping, namun tidak semua individu yang mengkonsumsi obat alpara akan mengalami efek samping yang sama, berikut ini beberapa efek samping obat alpara:

  • Obat alpara menyebabkan kantuk, sebaiknya jangan menyetir atau menggunakan mesin saat mengkonsumsi obat alpara.
  • Pada sebagian orang mengalami gangguan pencernaan seperti mual, muntah, diare, dan gangguan pencernaan lainnya.
  • Mulut terasa kering.
  • Mengalami gangguan psikomotor.
  • Mengalami sulit buang air kecil.
  • Mengalami jantung yang berdebar lebih cepat.

Peringatan Dan Cara Konsumsi Obat Alpara

Sekali lagi walaupun obat alpara bukan termasuk ke dalam golongan obat keras namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat mengkonsumsi obat ini. Berikut ini hal-hal yang harus dioerhatikan saat mengkonsumsi obat alpara:

  1. Jangan mengkonsumsi obat ini bersamaan dengan obat jenis MAOI (monoamin oksidasi inhibitor) karena mengkonsumsi obat alpara bersamaan dengan obat MAOI (monoamin oksidasi inhibitor) dapat meningkatkan hipertensi atau darah tinggi.
  2. Hati – hati memberikan obat alpara kepada penderita gangguan fungsi hati, glukoma hipertiroid, retensi urin, hipertropi prostat dan penyakit ginjal.
  3. Sebaiknya periksakan kesehatan tubuh anda kepada dokter sebelum mengkonsumsi obat alpara ini.
  4. Jangan pernah memberikan obat alpara ini kepada anak di bawah usia 6 tahun.
  5. Jika anda memutuskan untuk mengkonsumsi obat alpara ini sebaiknya tanyakan kepada apoteker atau dokter yang menangani anda obat apa saja yang dapat dikonsumsi bersamaan dengan obat alpara.
  6. Ada baiknya periksakan kesehatan anda sebelum mengkonsumsi obat alpara ini, konsultasikan kepada dokter yang menangani anda, untuk menghindari efek samping yang lebih fatal.
  7. Jangan mengonsumsi obat alpara ini bersama dengan obat penyusunan saraf pusat.
  8. Jangan mengkonsumsi obat alpara bersama dengan alkohol. Karena alkohol dapat memberikan efek yang buruk pada tubuh pengguna. 
  9. Segera hentikan penggunaan obat alpara dan segera hubungi dokter yang  jika pengguna obat alpara ini mengalami jantung yang berdebar cepat, sulit tidur dan mengalami sakit kepala.
  10. Jika tidak ada perubahan setelah tiga hari mengkonsumsi obat alpara ini segera hubungi dokter atau apoteker yang menangani anda.
  11. Jika saat ini anda sedang hamil atau menyusui maka pastikan anda konsultasikan dengan apoteker atau dokter yang menangani anda, agar tidak terjadi efek samping yang buruk pada anda dan janin atau bayi anda.
  12. Obat alpara dapat dikonsumsi setelah makan ataupun sebelum makan. Karena obat ini tidak memiliki efek samping terhadap saluran pencernaan.
  13. Obat alpara diakui ampuh oleh penggunanya untuk meredakan gejala demam.
  14. Sebaiknya obat alapara ini disimpan di dalam ruangan yang kering dan sejuk, jauhkan dari sinar matahari langsung karena sinar matahari dapat merusak kandungan zat aktif yang terkandung di dalam obat alpaara ini.
  15. Jauhkan obat alpara dari jangkauan anak-anak.
fbWhatsappTwitterLinkedIn