Bawang merah adalah salah satu bumbu dapur yang juga kerap dijadikan sebagai penyedap masakan, bahkan banyak orang diketahui lebih menyukai bawang merah ketimbang bawang putih karena memang lebih enak juga rasanya. Tapi ketahui juga bahwa ada efek samping bawang merah yang dapat menyebabkan masalah kesehatan, khususnya kalau pengolahannya salah. Meski kandungan baik di dalamnya sangat banyak, termasuk asam folat, serat, zat besi, kalsium, vitamin C dan juga kalium, kita pun sebaiknya tidak mengabaikan adanya efek samping dari bumbu dapur ini.
Setelah dikonsumsi, memang rasanya cukup nikmat, seperti halnya ketika kita mengonsumsi sate ayam dengan bumbu kacang yang disertai irisan bawang merah sedap. Namun jangan heran kalau setelah memakannya, napas kita menjadi tak sedap. Bau mulut terjadi karena ada aroma yang cukup kuat keluar dari mulut kita dan ini juga disebabkan oleh adanya kadar tinggi akan sulfur di dalam bawang merah sehingga mengurangi rasa percaya diri kita setelah menikmatinya.
(Baca juga: efek samping bawang putih)
Mungkin ada sebagian dari kita yang suka mengonsumsi bawang merah sebagai cemilan atau suka memakannya secara berlebihan. Hal ini tak akan baik bagi kesehatan tubuh kita karena pada dasarnya kelembaban pada bawang merah cukup tinggi dan berlebih dan inilah yang diketahui dapat membuat kepala kita menjadi gampang pusing.
Memang bawang merah juga dianggap sangat bermanfaat sebagai obat sejumlah masalah gastrointestinal, tapi hati-hati akan efek sampingnya yang lumayan mengganggu karena rupanya bawang merah bisa memunculkan rasa terbakar pada lambung. Inilah yang dinamakan iritasi lambung. Ketika setiap sehabis makan bawang merah terjadi rasa seperti ini, konsultasikan segera ke dokter.
(Baca juga: pantangan asam lambung)
Mual-mual dapat terjadi ketika kita terlalu banyak makan bawang merah, ini bisa jadi karena efek lambung yang teriritasi tadi. Biasanya kalau perut sudah terasa mual, maka akan disusul dengan muntah. Apabila hal ini terjadi lebih dari sekali atau bahkan berkali-kali setiap sehabis makan bawang merah, sebaiknya memang periksakan segera supaya tidak makin parah.
(Baca juga: gangguan pencernaan)
Mengonsumsi bawang merah yang kemudian dilanjutkan dengan meminum aspirin akan berefek buruk bagi kesehatan tubuh. Khusus untuk orang yang memiliki alergi terhadap bawang, sebaiknya menghindari konsumsi aspirin di saat yang sama karena justru ini akan membuat tubuh memiliki sensitivitas yang lebih terhadap bawang. Otomatis ini kemungkinan dapat memicu tubuh mengeluarkan reaksi alergi yang lebih serius lagi.
(Baca juga: penyebab alergi kulit)
Proses pembekuan darah di dalam tubuh akan menjadi terhambat oleh karena konsumsi bawang merah dan ini semua disebabkan oleh salah satu kandungannya. Antikoagulan adalah kandungan dalam bawang merah yang dimaksud, dan apabila seseorang mengonsumsi bawang merah dalam waktu yang sama dengan obat antikoagulan yang lain, risiko memar dan pendarahan dapat terjadi.
Bagi orang-orang yang memiliki tekanan darah tinggi dan mengonsumsi obat penurun darah tinggi, sebaiknya tidak mengonsumsi bawang merah. Bawang merah sendiri memiliki kemampuan dalam menurunkan tekanan darah diastolik dan sistolik, maka ketika secara bersamaan mengonsumsi obat penurun darah tinggi, tekanan darah akan menjadi terlalu rendah sehingga akan menyebabkan tubuh menjadi mudah lemas dan pusing.
(Baca juga: gejala darah kental)
Konsumsi bawang merah yang tak terkendali dan berlebihan mampu menimbulkan rasa mulas pada perut kita. Tak hanya efek terbakar dan mual saja yang bisa terjadi, tapi mulas juga bakal dirasakan oleh pengonsumsi. Waspadai akan hal ini karena ada efek yang lebih buruk bisa terjadi pada yang tengah menderita penyakit jantung. Bila mulas ini terjadi beberapa kali atau bahkan sering, jangan ragu untuk memperoleh bantuan dan perhatian medis.
Bagi yang sedang hamil, ini tandanya bahwa Anda tengah membawa janin di dalam perut, maka makan bawang merah secara berlebihan sebaiknya tidaklah dilakukan. Selain berbahaya bagi janin, perut sang ibu hamil sendiri pun akan merasa tak nyaman, baik itu karena panas atau juga mulas. Batasi jumlah konsumsinya sehingga tak membahayakan diri sendiri dan janin/bayi.
(Baca juga: penyebab perut kembung)
Bawang merah tak hanya memberikan efek samping ketika dikonsumsi secara berlebihan, pemakaian luar atau untuk kulit juga bisa berakibat buruk. Mungkin sebagian orang telah mencoba untuk menerapkan jus bawang ke kulit mereka dan kemudian muncul ruam pada kulit. Inilah yang dinamakan dengan iritasi kulit wajah yang bisa jadi dikarenakan efek panas dari bawang merah. Maka dari itu, dianjurkan untuk mengetesnya lebih dulu ke area kecil kulit bagian pergelangan tangan bagian dalam sebelum benar-benar diaplikasikan ke kulit.
(Baca juga: gejala dermatitis)
Para penderita diabetes sebaiknya memeriksakan kadar gula darah secara rutin, apalagi kalau sehari-hari tak dapat lepas dari konsumsi bawang merah. Bawang merah diyakini mampu menurunkan kadar gula darah yang tinggi, maka ketika makan terlalu banyak akan bawang merah, ini justru bisa membuat kadar gula darah terlalu rendah yang tetap saja bahaya bagi tubuh.
Bawang merah yang dikonsumsi tanpa kira-kira ternyata dapat berimbas pada kualitas dan kesehatan fungsi penglihatan. Jika terlalu sering mengonsumsi bawang merah dalam jumlah banyak, kelembaban berlebih pada bawang inilah yang bisa menyebabkan penglihatan kemudian menjadi gelap.
(Baca juga: bahaya bawang putih mentah)
Waspadai berbagai efek samping bawang merah tersebut, baik itu ketika kita mengonsumsinya atau memakai jusnya untuk perawatan/obat kulit (pemakaian luar). Bila terjadi beberapa hal yang kurang mengenakkan, segera datang ke dokter untuk memeriksakannya.