Siapa yang tidak menyukai olahan makanan seperti ayam bakar, ikan bakar, sate, dan masih banyak lagi menu makanan yang diolah dengan cara dibakar? Pastinya banyak orang ingin menikmati makanan itu karena makanan yang dibakar memiliki rasa yang khas dengan aroma menggoda. Membakar daging, ikan, sate atau ayam begitu menyenangkan apalagi jika dilakukan bersama keluarga atau teman. ( Baca : Bahaya konsumsi daging merah berlebihan – Bahaya daging babi bagi kesehatan )
Ketika memasuki sebuah restoran ataupun tempat makan yang sering kita pesan pasti makanan yang dibakar karenan memang aroma dari hasil bakaran tersebut sangatlah menggoda. Tetapi tahukah Anda bahwa para ilmuwan mengatakan makanan yang diolah dengan cara dibakar dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan. Meskipun mengolah makanan dengan cara dibakar dapat menciptakan cita khas yang tentunya sangat bisa menggugah selera makan, namun perlu kita ketahui bahwa makanan yang dibakar nyatanya mempunyai dampak yang tidak baik bagi kesehatan tubuh manusia. Tidak tanggung – tanggung, bahwa resiko penyakit yang mengancam merupakan sejenis penyakit mematikan seperti kanker. Dalam dunia medis, mengkonsumsi makanan yang dibakar berpotensi menyebabkan tertelannya bagian – bagian makanan yang gosong. Dimana beberapa bagian makanan yang gosong tersebut merupakan sumber masalah bagi kesehatan. Berikut ini adalah bahaya mengkonsumsi makanan yang dibakar setiap hari :
Terlalu sering mengkonsumsi makanan yang dibakar akan meningkatkan resiko terkena penyakit kanker, terutama kanker saluran cerna bagian atas. Seperti yang kita ketahui jenis kanker ini dapat tumbuh dan berkembang pada kerongkongan bahkan rongga mulut. Penelitian terbaru juga menemukan bahwa makanan yang dibakar akan beresiko menyebabkan tumbuhnya penyakit kanker lambung apabila dikonsumsi dalam jangka panjang.
Baca : Cara mengobati radang tenggorokan pada anak – Penyebab sakit tenggorokan saat menelan makanan – Obat sakit tenggorokan
Makanan yang dibakar sulit untuk dicerna sehingga akan menyebabkan kinerja lambung menjadi berat. Hal ini merupakan menjadi pantangan bagi orang yang memiliki penyakit lambung dan maag. Makanan itu bisa menyebabkan asam lambung menjadi naik dan meningkat.
Baca : Bahaya kopi bagi penderita asam lambung – Cara mencegah asam lambung naik – Makanan penyebab asam lambung naik
Penyebab Makanan Dibakar Berbahaya
Diatas telah disebutkan apa saja resiko penyakit yang mengancam kesehatan apabila anda selalu mengkonsumsi makanan yang dibakar. Tentunya kebiasaan mengkonsumsi mengolah atau mengkonsumsi makanan dengan cara dibakar merupakan kebiasaan yang tidak baik. Oleh karena itu, kita harus merubah kebiasaaan pengolahan makanan dengan cara direbus. Berikut ini beberapa alasan mengapa makanan yang dibakar berbahaya :
Pembakaran arang atau kayu apapun dapat menyebabkan pembentukan hidrokarbon dan partikel jelaga yang berbahaya untuk kesehatan Anda dan juga mencemari udara.
Baca : Bahaya polusi udara – Keracunan karbonmonoksida
Heterocyclic amines atau HCAs adalah senyawa kimia yang muncul dari daging yang diproses atau dimasak pada suhu tinggi. Daging yang dimasak sampai berubah warna menjadi kehitaman banyak mengandung HCAs. Oleh sebab itu untuk mengurangi risiko kanker, disarankan untuk memperhatikan suhu dan lama memasak.
Membakar daging dengan suhu lebih rendah lebih di anjurkan meski butuh waktu sedikit lebih lama dibandingkan jika nyala apinya panas. Namun dengan mengurangi panas, pembentukan HCA akan berkurang sangat signifikan.
Baca : Khasiat daging marmut – Bahaya daging bebek – Bahaya daging sapi – Bahaya daging biawak
Berikut ini adalah cara aman dalam mengkonsumsi dan mengolah makanan yang dibakar:
Sebaik apapun perlindungan dari dalam maupun luar, namun apabila anda tetap saja mengkonsumsi olahan daging yang gosong atau terbakar maka sama saja anda telah memasukkan racun kedalam tubuh anda sendiri. Selain itu, pengolahan makanan yang paling baik dari segi kesehatan yakni dikukus atau direbus. Meskipun demikian, anda sesekali tetap boleh mengkonsumsi makanan yang dibakar dengan cara yang benar namun tetap harus diselingi dengan konsumsi buah dan sayuran supaya nutrisi yang masuk kedalam tubuh lebih seimbang. Kebiasaan mengonsumsi bagian gosong pada makanan yang di bakar akan meningkatkan resiko terkena kanker. Seperti yang kita ketahui bahwa mengolah makanan dengan cara dibakar, kemungkinan besar tetap akan membuat bagian tertetu menjadi gosong.
Daging merah, misalnya daging sapi, yang diolah dengan cara dibakar lebih memicu munculnya risiko kanker jika di bandingkan dengan daging putih seperti ikan atau daging ayam. Demikian juga cara memasaknya, jika terlalu matang maka peningkatan risiko kankernya cenderung semakin tinggi. Penyebabnya tidak lain yakni arang yang di gunakan untuk memanggang berbahaya untuk kesehatan Anda. Tentunya berbahaya jika prosedur pengolahan menggunakan arang tidak dilakukan dengan baik. Selain itu, hal lain yang harus diperhatikan ketika mengkonsumsi makanan yang dibakar adalah jaminan kebersihan pada makanan tersebut.
Baca : Efek samping makanan yang digoreng – Bahaya makanan yang digoreng – Khasiat susu sapi murni
Mengkonsumsi makanan yang dipanggang boleh- boleh saja. Akan tetapi sebaiknya hanya sesekali pada waktu- waktu tertentu seperti tahun baru ataupun saat berlibur. Asal dimasak dengan cara yang benar, tentunya makanan yang dibakar tidak menimbulkan bahaya yang dapat dirasakan seketika. Ada solusi yang disarankan oleh para ilmuwan untuk mencegah makanan yang dibakar menyebabkan kanker di dalam tubuh.
Daging yang berlemak saat dibakar akan meneteskan lemak sehingga api akan membakar daging serta menciptakan asap berlebihan, di sini pula proses zat karsinogen terbentuk. Daging dengan kadar lemak yang tinggi ketika diolah dengan cara dibakar akan membuat olahan tersebut cepat gosong.
Baca : Contoh lemak jenuh pada makanan – Makanan yang mengandung lemak jenuh – Lemak trans
Selain memilih daging yang mempunyai kadar lemak rendah, hal lain yang perlu diperhatikan yakni kondisi api yang digunakan untuk memasak. Meskipun kebanyakan orang beranggapan bahwa dengan menggunakan api besar maka proses memasak menjadi lebih cepat namun dengan beberapa pertimbangan nyatanya memasak dengan api yang terlalu tinggi merupakan salah satu penyebab gosongnya bagian luar daging. Meskipun begitu, bagian dalam daging biasanya masih mentah bahkan berdarah apabila potongan daging juga lumayan besar. Untuk itu, masaklah atau bakarlah daging dengan temperature sedang karena cara ini jauh lebih baik untuk mencegah terbentuknya zat karsinogen.
Baca : Bahaya ikan bakar – Pertolongan pertama pada luka bakar
The American Institute for Cancer Research mengatakan bahwa merendam daging dalam bumbu setidaknya 30 menit lamanya dapat mengurangi pembentukan zat karsinogen. Pun demikian, hati-hati juga memilih bahan bumbu. Pilih bumbu tradisional dan alami untuk menurunkan kadar HCAs di dalam bakaran daging. Karena sehat tidak bisa didapat dari segala sesuatu yang serba instan bukan?
Hindari juga memasak daging dalam waktu terlalu lama di atas temperatur tinggi, karena daging yang terpapar panas terlalu lama juga akan memberikan kesempatan pembentukan zat karsinogen. Untuk mengantisipasi daging masih mentah ketika diolah dalam waktu yang tidak lama, maka sebaiknya iris daging tipis sehingga lebih cepat matang.
Baca : Bahaya daging kodok – Bahaya daging asap
Hindari mengonsumsi daging olahan yang dibakar untuk mengurangi resiko terkena kanker. Penelitian telah membuktikan bahwa mengonsumsi daging olahan yang dibakar dapat meningkatkan resiko terkena kanker. Pada umumnya bahan makanan olahan telah dicampur dengan zat lain yang berfungsi dalam mengawetkan makanan. Untuk itu, apabila jenis bahan makanan ini diolah dengan cara dibakar tentunya akan berdampak tidak baik bagi kesehatan tubuh.
Jika masalah peralatan dan pemilihan daging telah sesuai dengan kaidah yag baik untuk kesehatan, maka selanjutnya yakni memperhatikan teknik pengolahannya. Anda bisa memilih panggangan yang tidak langsung bersentuhan dengan api. Pembakaran cara ini akan membantu menghindarkan daging terbakar dan membentuk zat penyebab kanker.
Asalkan dimasak dengan cara yang benar, sehingga Anda masih bisa memetik gizi dan nutrisi dari makanan tersebut. Ikutilah saran-saran sederhana yang dapat meminimalkan risiko kanker Anda ketika memanggang dengan arang. Juga mengetahui konsekuensi dari makanan dibakar atau terlalu matang bisa membuat Anda menyadari potensi untuk risiko kanker dan menghentikan pemakaian yg berlebihan dalam memanggang dengan arang yang rusak.