Anak merupakan belahan jiwa yang harus dijaga perkembangannya. Jangan sampai dia mengalami gangguan penyakit, apalagi diserang penyakit gigantisme yang bisa memunculkan gejala hipopituarisme. Pertanyaannya adalah apakah gigantisme tersebut?
Nah, pada artikel berikut ini, kami akan menjelaskan secara detil dan ringkas mengenai penyakit gigantisme. Penjelasan yang kami ulas dari segi definisi, gejala dan pengobatan gigantisme sekaligus pengobatan sindrom nefrotik. Sedangkan di akhir nanti juga kami jelaskan pasal cara mencegahnya.
Definisi Penyakit Gigantisme
Gigantisme merupakan peristiwa terbentuknya hormon tumbuh kembang anak yang over dosis sehingga berdampak pada postur tubuh abnormal yang termasuk di dalamnya adalah ukuran tinggi dan berat badan si anak. Munculnya penyakit ini sangat langka dan biasanya muncul pra lempeng pertumbuhan yang disebut lempeng epifisis yang ada di dalam tulang akan tertutup.
Jika mengalami penyakit ini, ukuran tinggi dan berat anak-anak tumbuh sangat cepat dan ukurannya di atas rata-rata. Walaupun begitu gejala gigantisme amat kasat mata sehingga perubahan pertumbuhan tubuh anak akibat pantangan hipertireoid tersebut dianggap hal yang wajar.
Gigantisme memiliki perbedaan mencolok jika dibandingkan dengan penyakit akromegali yang menyerang orang dewasa. Salah satu perbedaannya adalah penyakit akromegali terjadi saat lempeng pertumbuhan sudah tertutup. Walaupun begitu kedua penyakit ini sama disebabkan oleh masalah pertumbuhan hormon yang overdosis.
Untuk penyakit akromegali, gejala akan muncul ketika penyakit sudah masuk stadium tinggi. Hal inilah yang terkadang menjadi alasan tidak mempannya pengobatan dengan makanan penghilang rematik yang diberikan sehingga efeknya penyakit sudah kadung menimbulkan komplikasi yang mengancam nyawa.
Penyebab Penyakit Gigantisme
Penyebab gigantisme yang paling populer adalah terjadinya gangguan tumor di daerah kelenjar hipofisis yang disebut dengan istilah pituitari yang letaknya ada di bagian bawah otak. Kelenjar ini (pituitary) memiliki peranan penting terhadap perkembangan organ dan hasrat seksual, deteksi dan memonitor suhu badan, sebagai sarana pencetak cairan urine, serta menjaga stabilitas metabolisme dan pertumbuhan badan.
Akibat munculnya tumor di dalam kelenjar hipofisis yang tidak bisa dihilangkan dengan pencegahan hipopituarisme akhirnya kelenjar tidak bisa bekerja dengan baik ketika memproduksi hormon pertumbuhan. Malah hormon yang dihasilkan melebihi batas yang diharapkan (over dosis).
Selain karena tumor pituitary, Gigantisme juga disebabkan oleh hal-hal lain, diantaranya adalah:
- Arney Complex
Arney Complex adalah munculnya tumor jinak di dalam jaringan ikat dan kelenjar endoktrin yang tidak bisa disembuhkan dengan cara merawat hipopituarisme. Gejalanya adalah di area kulit mulai terlihat bintik-bintik berwarna gelap. Biasanya penyebab ini muncul dari penularan orang lain. [AdSense-B]
- Multiple Endocrine Neoplasia Type 1
Multiple endocrine neoplasia type 1 yang disingkat MEN 1, adalah munculnya tumor di 3 organ kelenjar yaitu kelenjar hipofisis, paratiroid, dan pankreas. Sama dengan arney complex, penyebab ini juga terjadi akibat penularan.
- Neurofibromatosis
Neurofibromatosis adalah munculnya tumor di dalam sistem syaraf yang terjadi akibat kelainan genetik.
- Sindrom McCune-Albright
Penyebab yang terakhir adalah Sindrom McCune-Albright. Salah satu gejala dari bahaya hipopituarisme ini adalah terjadinya pertumbuhan tak wajar pada tulang dan kelenjar yang juga ditandai dengan munculnya bercak berwarna cokelat muda pada area kulit. [AdSense-A]
Gejala Gigantisme
Gejala dari penyakit gigantisme ditentukan oleh ukuran tumor yang berada di dalam kelenjar. Jika ukuran tumor teramat besar, sistem saraf otak juga mengalami tekanan ekstrim. Sehingga penderita akan mengalami gejala sakit kepala, mudah lelah, mual, gangguan pada mata, kesulitan untuk mendengar hingga masalah siklus menstruasi yang tidak lancar.
Berikut ini kami rilis gejala penyakit gigantisme yang lengkap, yaitu:
- Tangan dan kaki yang berukuran sangat besar.
- Wajah yang terasa kasar.
- Jari kaki dan tangan terasa tebal.
- Dahi dan dagu yang berukuran lebar.
- Perkembangan masa puber yang terlambat.
- Terdapat celah di antara gigi.
- Gangguan pola tidur.
- Mengeluarkan air susu ibu (ASI).
- Sering berkeringat.
Pengobatan Gigantisme
Pada umumnya pengobatan untuk penyakit gigantisme menggunakan dua cara yaitu pembedahan dan terapi. Tindakan pembedahan dilakukan semata untuk mengangkat tumor yang ada di dalam kelenjar pituitary. Sedangkan teknis sebelum bedah adalah dokter memasukkan alat khusus ke dalam hidung untuk memonitor kondisi tumor yang ada.
Sedangkan untuk pengobatan dengan terapi, biasanya dokter menggunakan radiasi sinar gamma yang dipadu dengan terapi sindrom cushing untuk menghancurkan tumor. Namun cara ini tidak begitu dianjurkan karena efek sampingnya pada anak cukup besar salah satunya bisa menimbulkan penurunan kemampuan belajar.
Pencegahan Gigantisme
Sampai saat ini belum ada cara yang tepat untuk mencegah penyakit gigantisme. Namun anjurannya adalah jika anak anda mengalami gejala gigantisme, segera bawa ke dokter spesialis. Supaya penyakit mendapatkan penanganan serius sejak dini sebelum komplikasi datang menyerang.
Itulah penjelasan tentang gigantisme dan definisi sindrom neftorik. Semoga dengan penjelasan ini anda terus bersemangat untuk menjaga anak-anak tetap sehat.