Johanna Watkins adalah seorang wanita yang dikabarkan memiliki kondisi aneh tapi nyata, yakni alergi terhadap suaminya sendiri sehingga hal ini cukup menyiksa dirinya. Dari laporan BBC, aroma suaminyalah yang menyebabkan reaksi alergi pada Johanna meningkat di mana sebenarnya di awal menikah masih baik-baik saja dan tak tergolong serius.
Sebenarnya Johanna pun punya alergi terhadap orang lain dan bahkan banyak orang, hanya saja reaksi alergi makin parah saat ia berada di dekat Scott Watkins, sang suami. Karena alergi yang dideritanya, otomatis ia dan Scott tak bisa berada di ruangan yang sama dan jelas betapa hal ini membuatnya cukup tersiksa.
Johanna mengakui sebelumnya ia punya reaksi alergi juga pada orang tuanya sendiri dan juga orang lain, hanya saja bila dibandingkan dengan reaksi alergi terhadap suaminya, justru lebih mengerikan saat bersama Scott. Sudah diobati, namun tak ada respon apapun yang tubuhnya berikan terhadap obat-obatan dan malah kondisinya makin gampang mengeluarkan reaksi alergi terhadap apapun.
Inilah yang disebut dengan kelainan imunologis di mana sel mast atau subset sel darah putih telah ‘salah’ dalam membuat zat peradangan histamin terlepas terlalu banyak. Padahal histamin adalah bahan kimia yang tubuh manfaatkan sebagai pembasmi virus dan serangan musuh berupa mikroorganisme yang lain.
Dari kelainan imunologis ini diketahui adanya risiko gejala kronis karena kelebihan bahan kimia yang dilepas, mulai dari gangguan sistem neurologis, masalah pernapasan, keluhan pada jantung hingga kulit serta sistem dan saluran pencernaan. Beberapa gejala umum dilansir dari Medical Daily terkait masalah imunologis dengan keluhan kronis antara lain adalah:
- Kesulitan ingatan
- Sakit kepala tahap ringan
- Batuk-batuk
- Gatal-gatal pada kulit
- Kemerahan pada kulit
- Diare
- Perut sakit
- Perut kram
- Mengi
Karena sifat hipersensitif dari tubuh kita pada zat-zat yang sebenarnya tak mengancam tapi disalahartikan sebagai serangan, histamin adalah zat yang dikeluarkan oleh tubuh sebagai respon dari sistem imun kita. Dengan begitu, timbul kemudian beberapa keluhan seperti yang disebutkan di atas sebagai gejala reaksi alergi tubuh terhadap suatu hal.
Pada kasus Johanna, karena tak bisa merespon pengobatan dengan baik dan justru kondisinya makin buruk, ia memutuskan untuk membatasi apa yang ia asup dan juga apa yang ia lakukan. Ada banyak makanan yang kemudian ia batasi, dan dirinya sendiri jarang meninggalkan ruang loten yang memiliki penyaringan sistem udara.