Charlize Theron Cedera Leher Gara-gara Tertawa Keras Saat Nonton Film Komedi

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Charlize Theron, aktris Hollywood cantik berusia 43 tahun ini mengalami kejadian tak terduga dan tak mengenakkan di mana saat ia tertawa terlalu keras saat sedang menonton film komedi, malah terjadi cedera pada lehernya. Ia pun segera dibawa ke rumah sakit karena kondisinya tersebut.

Pemeran film Hancock di tahun 2008 ini pun wajib memperoleh perawatan selama 5 hari di rumah sakit karena tulang lehernya menderita herniated disc menurut lansiran dari People. Herniated disc sendiri merupakan suatu keadaan mencuat keluarnya bantalan empuk nan lunak diantara ruas tulang belakang sehingga saraf-saraf yang ada di sekelilingnya mendapat tekanan.

Bintang kelahiran 7 Agustus 1975 ini pun mengaku bahwa lehernya terasa tegang secara tiba-tiba saat filmnya baru separuh jalan dan ada bagian dari film tersebut yang membuatnya tertawa sangat keras. Gara-gara hal tersebut, ia segera dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans dan terdiagnosa herniated disc; kondisi ini bisa dipicu oleh beberapa faktor, seperti gerakan dadakan, faktor usia (semakin tua risiko herniated disc makin tinggi), mengangkat benda yang bobotnya berat serta adanya riwayat keluarga.

Sebagai langkah pencegahan, penting untuk rajin berolahraga supaya otot tak mudah kaku serta tegang. Saat otot kuat karena rutin latihan fisik, ini otomatis menjadi cara untuk bisa mendukung tulang belakang dan menstabilkannya secara alami.

Tak hanya itu, penting untuk selalu menjaga postur tubuh yang baik dan benar sebab hal ini bisa membuat tulang belakang dan bantalan tak mengalami tekanan. Bahkan ketika duduk dalam waktu yang lama, entah itu bekerja atau menonton film, postur tubuh kudu benar dan nyaman, termasuk juga saat mengangkat benda berat.

Jika sudah telanjur seperti kasus Charlize Theron, biasanya dokter akan memberikan beberapa pilihan pengobatan. Injeksi kortison, antikonvulsan, obat pereda rasa nyeri, atau penenang otot (relaksan otot) pada umumnya diresepkan oleh dokter, termausk juga terapi fisik. Bila sudah parah di mana obat obatan tak bisa membantu, maka langkah operasi harus ditempuh supaya kondisi bisa membaik.

fbWhatsappTwitterLinkedIn