Obat merupakan salah satu kebutuhan primer bagi setiap manusia. Obat menjadi kebutuhan utama untuk menjaga kesehatan tubuh serta mengobati penyakit tertentu yang kita derita. Tetapi dalam beberapa kasus, obat justru bisa menimbulkan efek lain yang membahayakan bagi tubuh. Salah satunya adalah dikarenakan penyimpanan obat yang tidak benar.
Obat yang baik tentu saja bisa kita dapatkan di sarana pelayanan kesehatan. Di antaranya adalah rumah sakit, puskesmas, klinik, atau apotek. Di sarana pelayanan kesehatan tersebut, obat masih terjamin cara dan letak penyimpanannya sehingga obat masih dalam kondisi yang baik. Dengan penyimpanan yang tepat, kita bisa yakin bahwa obat tersebut akan memberikan manfaat bagi kita, bukan justru memberikan penyakit sebagaimana pada saat obat diletakkan di tempat yang salah.
Satu hal yang perlu kita waspadai bersama adalah ketika kita membeli obat di warung. Penyimpanan obat di warung biasanya jauh dari standar, sehingga dalam beberapa waktu tertentu obat mungkin saja sudah rusak tetapi masih diperjualbelikan. Terlebih lagi apabila kita adalah ibu hamil dan ibu menyusui, kita harus melakukan tindakan preventif karena kesehatan kita adalah kesehatan janin dan anak kita juga. Ketika kita salah memberikan obat, efeknya bukan hanya kita saja, melainkan juga janin di dalam rahim serta bayi yang masih menyusui juga akan terkena akibatnya.
Berikut ini adalah 5 bahaya obat warung bagi kesehatan tubuh kita.
- Penyimpanan yang tidak sesuai standar.
Penyimpanan obat di warung biasanya sangat jauh dari standar. Obat biasanya disimpan dalam kotak atau di rak yang kurang bagus. Dan terkadang kotak obat itu tercampur dengan jenis produk yang lain seperti makanan dan juga keperluan rumah tangga. Di samping itu suhu penyimpanan obat yang seharusnya disimpan di suhu kamar (kurang dari 28 derajat), terkadang didapatkan suhu lebih dari 30 derajat saat disimpan di warung. Hal ini ditakutkan bisa merusak kadar obat dan akan menjadi racun bagi tubuh.
- Bentuk kemasan yang sudah rusak.
Kemasan yang rusak akan membuat obat menjadi tidak stabil. Salah satunya adalah obat itu nanti akan berjamur dan berwarna kecoklatan. Dengan obat yang berjamur, mana mungkin obat itu akan bisa dikonsumsi. Obat itu justru akan membahayakan kesehatan kita.
- Kebersihan kurang diperhatikan.
Obat yang dijual di warung, sangat tidak bisa dijaga kebersihannya apabila dibandingkan dengan obat yang dijual apotek. Di apotek ada banyak SOP yang harus diterapkan terkait penyimpanan dan standar ruangan obat. Di warung semua itu tidak ada. Bahkan seringkali ditemukan boks obat sudah kotor dan ada banyak debu tetapi diatasnya masih terdapat beberapa strip obat bebas.
- Expired date kurang diperhatikan.
Di warung, jarang sekali ada pemilik yang melihat kapan obat itu expired atau sudah kadaluwarsa. Obat di warung yang sudah kadaluarsa seringkali tetap dijual oleh pemilik warung. Beda dengan di apotek, setiap 1 atau 3 bulan sekali dilakukan pendataan tanggal kadaluarsa.
- Obat didapatkan secara ilegal.
Dalam dunia kesehatan, sebenarnya warung atau toko kelontong itu sudah tidak diperbolehkan untuk menjual obat bebas kepada masyarakat secara langsung. 4 hal yang sudah saya sebutkan di atas adalah pemicunya. Penyimpanan obat yang kurang baik, kebersihan, kondisi kemasan dan juga tanggal kadaluarsa tidak pernah diperhatikan. Jadi bisa dikatakan bahwa sebenarnya penjualan obat kepada warung adalah hal yang ilegal. Karena dalam aturan sudah disebutkan bahwa penjualan obat itu dilakukan oleh apotek, meskipun obat itu berjenis obat bebas.
Demikinan ulasan bahaya obat warung bagi kesehatan tubuh dengan 5 alasan tersebut, sebaiknya kita tidak membeli obat di warung dan membeli obat apotek saja. Karena obat di apotek lebih terjamin kebersihan serta cara penyimpanannya. Sehingga obat tidak mengalami penurunan kualitas dan mencegah keracunan obat. Tetapi bila anda tetap bersikaeras dan akhirnya pernah keracunan, anda harus segera melakukan cara mengatasi keracunan obat dengan tepat.