Telinga berdarah, pendarahan telinga atau otorrhea merupakan keluarnya cairan dari dalam telinga yang bercampur darah, terkadang mengandung lilin dan juga nanah. Pendarahan dari telinga ini tidak selalu mengartikan jika darah memang berasal dari telinga namun bisa saja berasal dari bagian lain atau bahkan dari tulang dan penyebab telinga berdarah lainnya.
Jika darah yang keluar hanya sedikit mungkin tidak akan menyebabkan kondisi serius. Akan tetapi jika diikuti juga dengan rasa sakit, pusing dan menurunnya pendengaran, maka menjadi pertanda masalah serius dan harus segera diperiksakan ke dokter. Cara mengobati telinga berdarah dalam kasus ringan sudah cukup diobati dengan obat rumahan memakai bahan alami seperti ulasan dari kami berikut ini.
- Kemangi
Kemangi sangat baik digunakan untuk mengatasi infeksi telinga seperti telinga berdarah karena mengandung sifat antibiotik sekaligus mengurangi penyebab telinga sakit yang ditimbulkan.
- Haluskan 5 daun kemangi sampai halus dan ekstrak jus-nya.
- Hangatkan jus kemangi tersebut dan teteskan sebanyak 3 tetes ke dalam telinga dan ulangi sebanyak 2 kali sehari dalam beberapa hari.
- Bawang Merah
Bawang merah juga sangat baik digunakan untuk cara mengobati telinga berdarah sekaligus cara mengobati telinga berair. Selain itu, kandungan dalam bawang merah juga sangat baik digunakan untuk mengatasi infeksi karena telinga berdarah.
- Haluskan 1 bawang merah dan hangatkan jus tersebut.
- Masukkan 2 hingga 3 tetes ke dalam telinga dan diamkan selama 5 menit dengan cara memiringkan telinga dan lakukan 3 kali sehari.
- Minyak Pohon Teh
Dalam minyak pohon teh mengandung anti bakteri ringan yang sudah sering digunakan untuk berbagai pengobatan rumahan dan juga sebagai cara mengobati telinga berdarah dan macam macam penyakit telinga lainnya.
- Campur 4 tetes minyak dengan 1 sendok teh cuka apel, 1 1/2 sendok makan minyak zaitun menjadi satu.
- Hangatkan sebentar campuran ini lalu gunakan alat penetes telinga dan masukkan 2 tetes campuran ke dalam telinga.
- Diamkan selama 5 menit lalu iringkan telinga untuk mengeluarkan cairan tersebut.
- Lakukan 3 kali sehari untuk hasil yang terbaik.
- Kompres Hangat
Kompres hangat menjadi cara mengobati telinga berdarah yang mudah untuk dilakukan. Selain itu, hawa panas yang dihasilkan dari kompres juga akan mengurangi rasa sakit akibat telinga berdarah tersebut yang mengurangi fungsi daun telinga.
- Celupkan kain bersih ke dalam air panas dan peras.
- Letakkan kain lembab tersebut pada telinga dan diamkan selama 5 menit.
- Cara lainnya adalah dengan meletakkan kepala pada bantalan pemanas yang sudah dibungkus dengan handuk selama beberapa menit secara teratur.
- Antibiotik
Antibiotik bisa digunakan untuk mengatasi telinga berdarah dan cara mengobati telinga bernanah dengan cara membersihkan infeksi yang disebabkan dari bakteri. Namun sayangnya, tidak semua infeksi telinga yang menyebabkan telinga berdarah merespons terhadap antibiotik sehingga harus diketahui terlebih dahulu penyebab dari telinga berdarah tersebut.
- Cuka Putih dan Alkohol
Cuka putih merupakan zat anti bakteri yang bisa digunakan untuk mengobati infeksi telinga bagian tengah penyebab telinga berdarah. Sedangkan alkohol merupakan zat pengering dimana kombinasi cuka putih dan alkohol akan membantu penguapan penumpukan cairan di dalam telinga sehingga bisa juga digunakan sebagai cara mengatasi telinga kemasukan air.
- Bawang Putih
Bawang putih bisa digunakan untuk cara mengobati telinga berdarah karena sifat antibiotik alami yang ampuh untuk mengatasi infeksi dan menyembuhkan masalah telinga berdarah dan cara mengobati telinga berdengung.
- Haluskan 3 siung bawang putih dan saring jus bawang putih tersebut.
- Masukkan 4 tetes jus bawang putih ke dalam telinga dan diamkan selama 5 menit.
- Setelah itu, keringkan telinga dengan hair dryer sekitar 12 inci dari kepala dan ulangi sebanyak 2 kali sehari selama beberapa hari.
Cara mengobati telinga berdarah bisa dilakukan dengan memanfaatkan beberapa bahan alami asalkan telinga berdarah yang terjadi masih termasuk ringan. Namun jika kondisinya kronis, maka membutuhkan penanganan lebih lanjut di dokter THT dan juga dokter umum.