Andi Arief selaku Wasekjen Partai Demokrat (PD) pada Senin (4/3) saat sedang menginap di salah satu kamar Hotel Peninsula ditangkap oleh polisi karena diduga menyalahgunakan narkoba. Pihak berwajib pun sempat membongkar kloset kamar hotel yang ia tempati, hingga kloset duduk kini berada pada posisi tergeletak miring.
Polisi juga telah berhasil mengumpulkan barang-barang bukti untuk disita berikut menahan satu orang lainnya selain Andi Arief. Penangkapan ini pun dibenarkan oleh Kabareskrim Idham Azis dikutip dari laman Detik.com dan bisa dilakukan pengecekan pada lokasi tempat Andi Arief digrebek. Alasan sebenarnya dibalik penyalahgunaan narkoba oleh Andi Arief belum diketahui pasti.
Hanya saja seorang peneliti dari Institute of Mental Health Addiction and Neuroscience (IMAN), dr Hari Nugroho, penggunaan narkoba sendiri sebenarnya bisa dipicu oleh faktor psikologis di mana pemakaian obat terlarang ini bisa membuat seseorang berperforma lebih maksimal. Ya, dorongan untuk bisa memenuhi harapan lingkungan sekitar dan untuk tampil baiklah yang berpotensi menyebabkan seseorang gunakan narkoba.
Ada beberapa orang yang mudah memiliki kecemasan atau motivasi yang lemah, maka untuk merasa jauh lebih baik dan percaya diri, bisa saja kemudian malah mengandalkan obat-obat terlarang. Seseorang yang juga ingin selalu kerja dengan mengejar target dan ingin berperforma maksimal pun dapat tergoda untuk menggunakan narkoba hanya demi bisa fokus lebih lama pada pekerjaannya.
Menurut dr Hari, dilansir dari laman Detik Health, umumnya LSD/Lysergyc Acid Diethylamide lah yang menjadi stimulan untuk orang-orang yang ingin bekerja maksimal sehingga bisa mendatangkan inspirasi atau ide-ide segar. Sementara bagi orang-orang yang punya masalah kecemasan, jenis narkoba yang dikonsumsi biasanya heroine atau ganja.
Jika ingin merangsang agar suasana hati selalu baik atau ingin meningkatkan mood, maka berbeda lagi jenis obat yang dikonsumsi. Methampetamine dan sabu adalah jenis narkoba yang mampu meningkatkan motivasi lemah seseorang karena keduanya adalah stimulan yang diyakini bekerja efektif untuk membuat seseorang bermotivasi lebih kuat.
Namun apapun alasan dibalik penggunaan narkoba serta apapun jenis narkoba yang disalahgunakan, seorang pengguna yang menempuh rehabilitasi biasanya dapat tertolong dan bisa disembuhkan. Tujuan dari rehabilitasi sendiri tak hanya sekadar membuat pemakai narkoba lepas dari ketergantungan, tapi juga apapun masalah psikologis yang dihadapi juga dapat ditolong.