Paru-paru sebagai salah satu organ vital di dalam tubuh manusia bekerja untuk mendapatkan oksigen dan bertugas mengeluarkan karbondioksida ketika kita menghela napas serta menyebarkan oksigen ke dalam darah. Sebagai organ vital, rupanya ada beragam penyakit yang berhubungan dengan paru-paru.
Ciri-ciri Penyakit Paru-paru
Sepintas ketika melihat seseorang yang punggungnya bungkuk maka kita akan dapat mengatakan bahwa ia mengalami osteoporosis. Namun sebenarnya orang dengan postur bungkuk di bagian punggung dapat menandakan bahwa ia adalah penderita paru-paru bermasalah. (baca juga: cara membersihkan paru-paru dari nikotin secara alami)
Berkeringat ketika melakukan olahraga sangat normal, namun saat hendak tidur dan kemudian berkeringan padahal hawa sama sekali tidak panas, hal ini patut untuk mendapat perhatian khusus. Biasanya orang dengan masalah paru-paru akan berkeringat dingin di malam hari yang ditunjukkan dari punggungnya yang basah.
Seseorang dengan masalah paru-paru akan menunjukkan ciri-ciri tubuh yang lemah. Pada umumnya, orang yang akan mengalami lemah dan lelah tubuh adalah mereka yang berjadwal dan berkegiatan padat, namun orang dengan penyakit paru-paru akan bisa sangat lelah walau sedikit melakukan aktivitas.
Penyakit paru-paru dapat membuat seseorang kelihatan begitu kurus dan inilah yang biasanya akan membuat orang merasa takut sebab cenderung menampakkan tonjolan tulang-tulangnya. Bagian tulang paling menonjol adalah tulang tangan, leher dan kaki dan ini dapat juga dikaitkan dengan kurangnya asupan gizi selain karena masalah pernapasan. (baca juga: cara agar tubuh berisi tidak kurus)
Apabila batuk terlalu sering adalah gejala dari paru-paru bermasalah, maka ciri yang akan semakin membantu Anda menyadari adanya ketidakberesan pada paru-paru Anda adalah ketika batuk mengeluarkan darah. Perhatikan apakah jenis batuk yang dialami, penyebab batuk berdahak, penyebab batuk berdarah, atau penyebab batuk kering dan berdahak di mana ketiganya jelas mempunyai risiko masing-masing.
Berikut adalah informasi gejala paru-paru bermasalah serta jenis dari penyakit penyebab paru-paru basah.
Jika Anda mulai merasakan bahwa pernapasan Anda tidak bisa panjang alias pendek-pendek, hal ini bukan hanya sekadar faktor usia yang menua. Bisa jadi napas pendek-pendek tersebut adalah gejala dari sakit paru-paru seperti COPD atau yang juga dikenal dengan nama Chronic Obstructive Pulmonary Disease. Saat napas pendek-pendek terjadi, maka penderita biasanya akan mengurangi aktivitas dan memilih untuk banyak beristirahat.
Apabila benar bahwa kondisi napas pendek-pendek merupakan gejala dari COPD, maka banyak yang salah sangka bahwa beristirahat bakal dapat membuat kondisi menjadi lebih baik. Paru-paru bermasalah seperti COPD akan lebih baik apabila justru tubuh diajak untuk bergerak lebih. Tubuh yang beraktivitas aktif justru akan membuat performa paru-paru terdongkrak lebih baik yang hasilnya tubuh menjadi lebih bugar. (baca juga: cara agar nafas panjang saat berlari)
Paru-paru yang bermasalah salah satu gejalanya adalah mengalami sakit kepala yang terjadi khususnya setiap pagi tepat setelah bangun tidur. Hal ini bisa terjadi ketika pernapasan Anda tidak bisa dilakukan secara dalam-dalam saat sedang tidur. Gejala ini ada hubungannya dengan gejala yang pertama disebutkan, napas pendek-pendek. (baca juga: sakit kepala belakang)
Pendeknya napas akan memicu penumpukan karbondioksida di dalam paru-paru yang lalu dapat membuat pembuluh darah terpengaruh dan akhirnya menjadi faktor penyebab sakit kepala. Merasa pusing setiap pagi kerap tidak begitu disadari oleh banyak orang karena mengira ini adalah sakit kepala biasa yang padahal bisa jadi merupakan tanda bahwa Anda memiliki paru-paru yang bermasalah. (baca juga: penyebab sakit kepala)
Sulit tidur juga bisa menjadi gejala paru-paru yang bermasalah, apalagi bila Anda terlalu sering menumpuk bantal dengan tujuan supaya dapat menambah kenyamanan untuk bernapas. Beberapa orang yang mengalami kesulitan tidur karena pernapasan terganggu pun akan memilih tidur di kursi supaya lebih baik. Ketika Anda memutuskan untuk tidur telentang dengan tidak memakai bantal dan dengan posisi lurus, maka hal ini akan membuat kinerja paru-paru menjadi lebih keras.
Sayangnya, banyak orang tidak menyadai bahwa kesulitan tidur atau bahkan tidak bisa nyenyak karena sulit bernapas itu bukan berasal dari paru-paru mereka. Kondisi ini dianggap biasa sehingga mereka lebih fokus bagaimana membuat posisi lebih nyaman ketika akan tidur. Namun sebenarnya kondisi Anda bisa lebih serius dari sekadar salah posisi tidur dan jika disertai pusing, lemah, serta batuk, Anda perlu memeriksakannya ke dokter. (baca juga: akibat kurang tidur malam)
Kondisi kuku dan bibir yang berwarna biru juga bisa menjadi tanda bahwa paru-paru Anda sedang tidak sehat. Saat paru-paru mengalami masalah, maka otomatis ini menjadikan peredaran oksigen ke seluruh tubuh menjadi kurang sempurna dan dapat memicu bagian tubuh tertentu berwarna biru, seperti kuku dan bibir. Ketika oksigen dapat dibawa oleh darah, warnanya jelas akan cerah merah, sementara darah yang kurang oksigen dapat menjadi kebiruan dan bahkan gelap. Warna kebiruan ini akan tampak di sekitar mata, gusi dan juga bibir pada orang yang kulitnya gelap. (baca juga: kekurangan oksigen pada jantung)
Mungkin Anda sudah pernah mendengar akan istilah barrel chest, yaitu saat paru-paru menjadi bengkak dan ini juga bisa disebut dengan dada tong. Postur tertentu kemudian terbentuk pada tubuh Anda dan hal ini akan segera dapat diketahui oleh dokter saat ia menyuruh Anda mengangkat kedua tangan sambil menarik napas. Gejala ini dapat memicu pembengkakan pada paru-paru dan diafragma akan terdorong ke bawah. (baca juga: penyebab cairan di paru-paru)
Apabila benar gejala ini adalah gejala COPD, maka Anda perlu melihat dan mengecek apakah dinding dada membesar sedangkan otot dada, iga dan otot leher akan melemah. Itulah mengapa orang yang mengalami paru-paru bermasalah cenderung memilih atau kebiasaan berposisi duduk dengan postur menjorok ke depan. Atau kalau tidak, ia akan duduk dengan lutut di depan dada dalam keadaan ditekuk.
Tanda bahwa paru-paru Anda bermasalah bisa juga dengan pengalaman di mana pergelangan kaki membengkak. Karena jantung dan paru-paru saling berkaitan satu sama lain, maka gejala pembengkakan seperti ini bisa jadi menunjukkan bahwa Anda tengah mengidap penyakit jantung. Teorinya, oksigen tidak bisa didapat tubuh secara cukup saat paru-paru bermasalah dan ini menjadikan kemampuan jantung untuk memompa pun akan melemah sehingga cairan akan menumpuk di bagian kaki yang kita sebut dengan kondisi bengkak. (baca juga: penyebab paru-paru basah)
Ada satu keadaan di mana jantung kemungkinan kesulitan dalam proses memompa darah ke ginjal dan lever. Maka jelas bahwa kedua organ penting tersebut pun fungsinya menjadi terhambat. Ginjal dan lever berguna untuk menghilangkan cairan dan racun yang seharusnya tubuh keluarkan. Gejala seperti ini biasanya dikira sebagai edema yang padahal bisa berupa penyakit jantung hanya karena mekanismenya yang cukup mirip.
Batuk jika terjadi dan dialami dalam frekuensi yang terlalu sering, maka Anda seharusnya patut mencurigai kondisi tubuh Anda. Penyebab batuk berdahak sesekali saja bisa jadi memang batuk biasa, namun ketika sudah terlalu sering dan bahkan seolah-olah batuk tersebut susah sembuh yang juga datang secara bertubi-tubi tiada jeda, paru-paru Anda jelas sedang bermasalah. Seringnya batuk dapat menjadi tanda bahwa saluran bronchial Anda mengalami peradangan di mana menjadikan sisi elastisnya menurun.
Ketika keelastisan dari saluran bronchial tersebut mengalami menurun karena radang, hal ini akan berimbas langsung ke dinding saluran pernapasan. Bagian ini akan menjadi lebih tebal dari biasanya. Bahkan ada lebih banyak lendir yang diproduksi di dalamnya yang akan membuat Anda menjadi sering batuk-batuk. Untuk mengetahui kondisi sebenarnya, melakukan rontgen paru-paru merupakan keputusan yang baik.
Penyebab dari pneumonia adalah jaringan paru atau parenkim yang terkena infeksi oleh virus, jamur atau bisa jadi bakteri. Pemicu pneumonia pada umumnya adalah bakteri streptokokus dan bakteri Mycoplasma pneumoniae. Gejala yang terjadi pada penderita pneumonia adalah sesak napas serta batuk berdahak yang keluarnya bertekstur kental dan kuning. Dada juga akan terasa nyeri dan penderita akan mengalami demam naik turun.
Untuk mencegah atau menangani pneumonia, sangat penting untuk menjaga kebersihan dan daya tahan tubuh. Sangat disarankan untuk selalu mencuci tangan sebelum makan agar tidak terkena bakteri. Olahraga secara rutin pun akan dapat membantu tubuh tetap sehat dan bugar, ditambah dengan mengkonsumsi makanan bergizi.
Penyebab penyakit asma adalah adanya penyempitan sementara yang terjadi di bagian saluran pernapasan sehingga seseorang akan menjadi kesulitan saat mengampil napas. Lokasi tepatnya terjadinya penyempitan ini adalah di bagian pembuluh tenggorokan. Hanya saja, penyebabnya bukan hanya semata-mata penyempitan ini karena bisa juga datang dari perubahan suhu, faktor keturunan, kelembaban, ketegangan emosi, tubuh yang terlalu aktif bergerak, serta debu.
Serangan sesak nafas memang dapat terjadi dan akan hilang sendiri, namun apabila jenis serangan adalah serangan berat, harus segera ditangani. Jika serangan pada level berat tidak mendapat penanganan medis secepat mungkin, hal ini akan memicu kematian karena akhirnya si penderita tidak bisa bernapas lagi. Gejala kondisi asma adalah sulitnya penderita untuk bernapas yang disertai dengan mengi.
Cara mencegah maupun menangani ciri-ciri asma adalah penderita sebaiknya menjauhkan diri dari alergen atau obyek yang bisa membuat reaksi alergi dan sesak napas muncul. Perlu juga untuk selalu berada di ruangan yang cukup luas agar penderita tercegah dari mengalami kekurangan udara.
Penyebab TBC adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini juga dapat menular dengan mudah melalui air liur yang misalnya terpercik saat penderita batuk atau bersin. Gejala yang terjadi pada penderita adalah batuk berdahak yang tidak sembuh-sembuh dan bisa mencapai 3 minggu lebih. Batuk yang berkelanjutan pun dapat juga disertai dengan darah.
Penderita juga dapat mengalami demam yang akan dirasakan pada pagi dan sore hari. Ketika malam tiba, penderita akan mudah berkeringat walaupun tidak melakukan aktivitas berat maupun saat hawa tidak begitu panas. Hal ini akan mengganggu tidur penderita sehingga penderita akan mengalami kurang tidur. Gejala lainnya yang perlu diperhatikan dan diwaspadai adalah turunnya nafsu makan pada penderita.
Cara mencegah atau menanganinya adalah segera pergi ke dokter untuk mendapatkan diagnosisnya. Sangat perlu untuk memastikan apakah gejala-gejala yang terjadi tersebut merupakan tanda bahwa TBC tengah menyerang Anda atau anggota keluarga Anda. Sebagian orang akan dengan santai menganggap batuk sebagai penyakit biasa yang nanti bisa sembuh sendiri, namun ketika sudah sangat lama maka perlu diperiksakan ke dokter. (baca juga: cara mencegah TBC)
Penyebab penyakit bronkitis sangat beragam karena ini faktornya bisa berupa virus, kuman, atau infeksi bakteri. Namun, polutan udara, asap rokok, serta debu pun dapat dimasukkan ke dalam golongan penyebab bronkitis. Penyebab bronkitis sendiri merupakan sebuah penyakit paru-paru di mana terjadi peradangan di bagian bronkus atau yang juga dikenal dengan saluran pembawa udara menuju paru-paru.
Penyakit bronkitis akan memicu gejala seperti batuk-batuk yang akan dialami bersama dengan demam. Batuk ini bertipe batuk berdahak di mana dahak yang keluar akan berwanra kuning apabila infeksi kumanlah yang menyebabkannya. Jika sudah dalam level kronis, maka batuk berdahak yang dialami akan dialami bersama dengan gejala sesak napas yang akan terjadi selama berbulan-bulan dan bahkan bisa dalam jangka waktu panjang bertahun-tahun.
Cara mencegah dan menangani penyakit bronkitis adalah dengan meningkatkan sistem imunitas tubuh dengan mengonsumsi makanan yang benar dan bergaya hidup sehat. Makanan yang sangat baik untuk menjaga kesehatan adalah buah-buahan dan sayuran. Sementara untuk mengatasi bronkitis kronis, Anda yang memiliki kebiasaan merokok wajib untuk belajar berhenti dari kebiasaan tersebut dan juga tidak menjadi perokok pasif dengan menjauhi asap rokok di manapun Anda berada. (baca juga: cara mengatasi bronkitis saat kambuh)
Penyebab dari paru-paru bermasalah ini adalah sisi elastis alveolus yang hilang. Alveolus sendiri merupakan gelembung-gelembung yang terdapat di bagian organ paru-paru manusia. Ketika seseorang menderita penyakit emfisema, maka dipastikan bahwa volume paru-parunya akan lebih besar apabila Anda membandingkannya dengan volume paru-paru orang yang tidak menderita emfisema. Penyebab utamanya adalah kekurangan enzim Alfa-1 dan asap rokok.
Gejala dari penyakit ini antara lain adalah sesak napas yang akan dialami dalam jangka waktu lama. Obat yang biasanya dipakai untuk mengatasi asma pun tidak berefek untuk menangani kondisi semacam ini. Tidak hanya sesak napas, penderita akan mengalami penurunan berat badan dikarenakan nafsu makannya yang juga menurun.
Cara mencegah dan menanganinya cukup mudah, yaitu dengan tidak merokok atau menghirup asap rokok (hal ini ditujukan kepada perokok aktif maupun perokok pasif). (baca juga: bahaya perokok pasif)
Penyakit ini adalah penyakit komplikasi paru-paru bermasalah sebab kondisi ini terdiri dari emfisema, bronkitis kronis serta penyakit obstruksi saluran pernapasan lainnya. Penyebab utama dari PPOK sendiri adalah asap rokok, entah itu bagi perokok pasif maupun perokok aktif. Saluran pernapasan akan teriritasi oleh asap rokok sehingga saluran napas menjadi lebih tebal dengan meningkatnya produksi cairan kental atau lendir di dalamnya.
Gejala dari PPOK ini adalah sang penderita akan mengalami infeksi paru-paru terlalu sering. Gejala batuk berdahak juga menjadi salah satu yang harus diwaspadai oleh penderita. Kondisi PPOK inilah yang akan membuat napas semakin berat dan sesak napas semakin parah ketika dipaksa untuk melakukan aktivitas seperti biasa.
Cara mencegah atau menanganinya adalah dengan tidak terlalu lelah dan membatasi kegiatan supaya sesak napas serius dapat dihindari. Jika gejala terus berkelanjutan, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter, apalagi bila paru-paru mengalami infeksi.
Kanker merupakan sebuah penyakit yang mengerikan dan kanker pun adalah penyebab kematian paling besar jika dibandingkan dengan penyakit serius lainnya. Penyebab dari kanker paru-paru sudah sangat jelas, yaitu asap rokok, dan kanker ini khususnya akan menyerang para perokok aktif. Sederhana saja, alasan mengapa asap rokok dapat membahayakan paru-paru adalah karena di dalamnya terdapat kandungan zat beracun.
Bahkan para perokok pasif pun tidak lantas bisa lepas dari risiko terkena penyakit kanker paru-paru. Walau banyak orang mengira bahwa efeknya terbilang secara tidak langsung, namun bukan hanya perokok aktif yang akan menuai efek buruk bagi kesehatan. Bahkan perokok pasif justru memiliki risiko lebih besar terkena kanker satu ini daripada perokok aktif. (baca juga: cara menjaga kesehatan paru-paru)
Kenyataannya, efek langsung justru diterima oleh para perokok pasif yang menghirup secara langsung asap dari rokok. Kanker paru-paru juga bisa dipicu oleh yang namanya stres, radiasi radioaktif serta bahan kimia yang mengandung racun. Jadi, kanker paru-paru tidaklah semata disebabkan oleh rokok dan zat berbahaya di dalam rokok.
Gejala yang diberikan oleh penyakit ini antara lain adalah mudah lelah, menurunnya berat badan, mengalami sesak napas yang diserta batuk serta nyeri pada dada. Hanya saja, memang gejala-gejala umum ini baru akan nampak setelah kanker telah menyebar dan tumbuh besar pada sang penderita.
Cara mencegah dan menangani kanker paru-paru adalah menjauhi rokok. Bagi perokok aktif, satu-satunya jalan adalah dengan menghindari kebiasaan ini alias berhenti secepatnya sebelum kanker benar-benar menggerogoti dan membawa nyawa melayang. Selain itu, didukung dengan mengonsumsi makanan bergizi mengandung antioksidan juga akan sangat membantu supaya pertumbuhan sel kanker dapat dicegah.
Pada rongga hidung kita, terdapat filter yang berfungsi baik untuk menghangatkan, melembabkan dan menyaring udara yang kita hirup. Saat kita berusaha bernapas melalui hidung seperti biasanya, otomatis udara yang masuk ke dalam hidung pun akan melewati proses penyaringan. Udara yang terhirup dijamin lebih bersih ketimbang udara yang masuk melalui mulut kita.
Untuk paru-paru yang sehat, cobalah untuk menghindari makanan-makanan dan juga minuman dingin. Hal ini disebabkan oleh sensitivitas tinggi yang dimiliki jaringan paru-paru terhadap sesuatu yang dingin. Tidak harus benar-benar menghindari, namun pastikan bahwa Anda dapat menguranginya. (baca juga: cara mengatasi alergi dingin)
Makanan yang mengandung gula, contohnya coklat, adalah jenis makanan pencetus lendir. Ketika seseorang terlalu banyak mengonsumsi makanan berkandungan gula tinggi, khususnya yang termasuk pencetus lendir, maka akan membuat kapasitas yang disimpan oleh paru-paru menjadi menurun. Makanan yang sudah jelas mengandung bahan kimia pun sebaiknya dikurangi dan bahkan dihindari agar paru-paru tidak bermasalah. (baca juga: bahaya konsumsi gula berlebihan)
Jangan mengira bahwa zat klorin hanya bisa ditemukan pada makanan yang biasa dikonsumsi setiap hari karena pada dasarnya zat klorin pun juga bisa datang dari udara yang Anda hirup. Bahkan zat klorin juga bisa dijumpai ketika Anda berenang di kolam renang PDAM. Pemasangan filter adalah cara sederhana nan ampuh dalam mengurangi klorin di keran rumah Anda.
Sebagai manusia biasa, tampaknya sulit untuk tidak stres dan tertekan. Hanya saja, ketika Anda membiarkan stres berkelanjutan, hal ini justru membawa dampak buruk untuk kesehatan paru-paru Anda. Dalam sebuah buku dengan judul Heal Your Body yang ditulis oleh Louise Hay, keadaan emosi Anda ada hubungannya dengan kesehatan paru-paru, khususnya saat Anda merasa sedih, takut dan depresi. (baca juga: cara menghindari stres)
Memeriksakan kesehatan diri sendiri ke dokter adalah suatu hal yang enggan dilakukan oleh banyak orang. Banyak yang beralasan takut untuk check up karena khawatir akan hasilnya yang buruk. Justru ketika Anda memeriksakan sejak dini, segala masalah yang ada di dalam tubuh dapat diatasi secepat mungkin sehingga tidak menjadi parah. Apabila salah satu gejala paru-paru bermasalah telah dialami, tidak salah untuk pergi ke dokter melakukan check up.
Makanan yang perlu dihindari antara lain adalah bawang merah, lobak, mentimun, kol, melon, jagung, brokoli serta gorengan berlemak. Sedangkan untuk minuman, jenis minuman bersoda tidak akan baik untuk paru-paru. Anda akan merasakan ketidaknyamanan pada sistem pernapasan Anda saat perut tengah kembung. (baca juga: makanan yang mengandung gas tinggi)
Berat badan berlebih atau kegemukan bisa membuat paru-paru dan jantung harus bekerja keras dan akhirnya membuat pernapasan mengalami kesulitan. Lebih banyak oksigen dibutuhkan oleh orang-orang dengan masalah kegemukan. Maka untuk menjaga agar paru-paru dan organ lainnya tetap sehat, menjaga berat badan ideal merupakan pencegahan paling oke. Dengan membatasi asupan kalori setiap harinya yang diseimbangkan dengan olahraga rutin akan sangat membantu. (baca juga: cara menambah berat badan)
Kesehatan paru-paru juga dapat terdukung dengan mengonsumsi banyak air putih. Pada para penderita paru-paru bermasalah, kemungkinan terdapat penggumpalan cairan yang ada di saluran pernapasan sehingga memicu sesak napas. Untuk dapat membuat saluran pernapasan menjadi bersih, minum air putih sebanyak mungkin dapat dijadikan solusi baik. (baca juga: 11 efek kekurangan air putih bagi tubuh)