5 Penyebab Darah Haid Bercampur Lendir yang Berbahaya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Selama masa siklus haid, para wanita sering melihat debit darah dalam siklus haid tersebut bercampur dengan lendir dengan konsistensi selama siklus menstruasi dan umumnya tidak mengeluarkan bau. Penyebab darah haid bercampur lendir tersebut berasal dari kelenjar serviks yang berfungsi untuk menjaga kebersihan dan melembabkan vagina. Namun terkadang, banyaknya lendir yang keluar bersama dengan darah haid tersebut terlalu banyak dan timbul bau tidak sedap. Hal ini menandakan jika anda yang tidak beres dengan tubuh anda dan harus diperiksakan ke dokter. Berikut ini akan kami berikan penjelasan mengenai beberapa penyebab darah haid bercampur lendir tak biasa yang harus anda waspadai.

  1. Ovulasi

Ovulasi merupakan proses yang terjadi pada saat siklus menstruasi yakni pelepasan telur dari folikel yang sudah matang dalam ovarium. Untuk mendorong pelepasan tersebut, kelenjar pituitari akan mengeluarkan hormon luteinizing cukup banyak yang membuat kadar hormon estrogen dan progesteron juga meningkat. Umumnya, seorang wanita akan menghasilkan lendir setiap siklus menstruasi dengan tekstur yang umumnya berair, lengket atau berwarna bening agak putih dan ini bukan disebabkan karena penyakit pada sistem peredaran darah.

Pada saat hormon tersebut melonjak, maka lendir yang bercampur dengan darah haid bisa semakin banyak dan ini menjadi pertanda waktu yang paling subur jika dilihat dari kalkulator ovulasi.

  1. Bakteri Vaginosis

Penyebab darah haid bercampur lendir berikutnya bisa terjadi karena bakteri vaginosis yang menjadi faktor penyebab infeksi darah. Bacterial vaginosis merupakan kondisi yang menyebabkan keseimbangan normal bakteri dalam vagina mengalami gangguan. Bakteri vaginosis juga merupakan salah satu infeksi vagina yang paling sering terjadi pada wanita di masa subur. Sedangkan penyebabnya sendiri belum diketahui dengan pasti dan bagaimana perkembangannya. Akan tetapi para ahli melihat jika seorang wanita yang sering berganti pasangan dalam berhubungan seksual atau douching bisa meningkatkan risiko bakteri vaginosis tersebut. Gejala bakteri vaginosis ini meliputi lendir atau keputihan yang tipis dengan bau tidak sedap yang terjadi bersamaan atau tidak bersamaan dengan menstruasi dan juga menimbulkan rasa gatal di sekitar vagina.

  1. Infeksi Ragi Vagina

Infeksi ragi vagina dialami oleh sekitar 75% wanita pada beberapa titik kehidupan. Infeksi ragi vagina ini terjadi karena pertumbuhan jamur yang dinamakan candida terlalu berlebihan. Pertumbuhan candida ini bisa menyebabkan keputihan tebal yang bahkan terlihat seperti keju cair pada saat menstruasi, terasa gatal, timbul sensasi terbakar, nyeri saat buang air kecil, nyeri saat berhubungan seksual, pembengkakan pada vulva dan juga timbul ruam di sekitar vagina.

Infeksi ragi vagina ini bisa terjadi karena berbagai faktor seperti kurang tidur, stres berlebihan, terlalu banyak makan manis mengandung gula, gejala darah tinggi, diabetes yang tidak dikontrol, HIV / AIDS dan juga perubahan hormon pada saat menstruasi. Infeksi ragi vagina ini umumnya bisa disembuhkan hanya dengan menggunakan salep, krim vagina atau pil supositoria.

[AdSense-B]

  1. Pembersihan Vagina

Lendir yang keluar pada saat menstruasi sebenarnya juga wajar terjadi yang disebabkan karena vagina atau organ intim sedang membersihkan diri supaya bisa terhindar dari peradangan atau infeksi atau penyebab darah encer dengan cara mengeluarkan lendir atau cairan bersamaan dengan haid yang di dalam lendir tersebut mengandung sel sel mati serta bakteri.

  1. Uretritis

Penyebab darah haid bercampur lendir juga bisa terjadi karena uretritis yang disebabkan karena saluran pembawa urine menuju kandung kemih yang kemudian membuat lendir meradang dan iritasi dan bisa menimbulkan ciri ciri infeksi sel darah putih. Infeksi ini bisa terjadi karena virus dan juga bakteri dalam vagina dan lapisan di dalam saluran uretra. Iritasi ini nantinya bisa berkembang dan menyerang organ ginjal serta kandung kemih sehingga menyebabkan lendir bercampur dengan darah menstruasi yang juga disertai dengan rasa sakit.

Penyebab darah haid bercampur lendir bisa terjadi karena berbagai hal mulai dari kebersihan vagina yang tidak dijaga dengan baik, anemia, stres terlalu berlebihan, kurang tidur dan bahkan bisa disebabkan karena penyakit. Jika lendir yang bercampur dengan darah haid sudah mengeluarkan bau tidak sedap dan busuk, maka segera periksakan diri anda ke dokter sebab hal tersebut menjadi tanda anda menderita penyakit serviks berbahaya dan butuh penanganan secepatnya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn