5 Bahaya Pubertas Dini yang Harus Disadari Sejak Dini

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pubertas pada umumnya dimulai  ketika anak memasuki usia 9-15 tahun, kurang dari usia tersebut maka anak tersebut bisa dikatakan mengalami pubertas dini. Pubertas dini dipengaruhi oleh bebrapa faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.

Faktor internal biasanya dipengaruhi oleh hormon pertumbuhan anak. Faktor eksternal berasal dari apa yang ditonton dan asupan makanan yang anak konsumsi sehari hari. Pengawasan orang tua sangat dibutuhkan seorang anak ketika mereka memasuki masa awal pubertas untuk mengantisipasi anak terjerumus kedalam hal yang tidak baik karena pada masa pubertas remaja memiliki rasa ketertarikan lebih besar untuk mencoba dan mengetahui hal-hal baru.

Beberapa gejala yang menandai seorang anak mengalami pubertas juga perlu mendapat perhatian karena tak jarang dampak buruk akan menimpa seorang anak yang mengalami pubertas dini. Jika terjadi pubertas dini, ini merupakan tanda gangguan hormon pada wanita.

Bebarapa bahaya yang timbul akibat pubertas dini antara lain:

1. Tubuh lebih pendek

Seorang anak yang mengalami pubertas dini rentan mengalami pertumbuhan badan yang tidak maksimal. Hal ini dikarenakan hormon pertumbuhan dalam tubuh berkembang terlalu dini dari usia sewajarnya. Seorang anak yang mengalami pubertas dini akan mengalami perapatan tulang lebih cepat sehingga pada usia tertentu pertumbuhan tulang tidak lagi terjadi. Hal tersebut tentu berpengaruh terhadan tinggi badan seorang anak.

Meskipun tidak semua anak mengalami hal tersebut namun sangat memungkinkan jika seorang remaja yang mengalami hal ini akan merasa tidak percaya diri dengan tinggi badan yang mereka miliki nantinya. Ketahui lebih cepat persoalan ini dan temukan cara mencegah pubertas dini pada anak anda.

2. Terkena penyakit tumor dan kanker

Pertumbuhan hormon dalam tubuh yang teralalu cepat juga memicu tumbuhnya tumor dalam tubuh. Pperubahan hormon akan mempengaruhi perubahan struktur tubuh.

Hormon kedewasaan berkembang lebih cepat dapat mengganggu keseimbangan sistem dalam tubuh. Perkembangan hormon estrogen progesteron pada wanita dan hormon testosteron pada laki-laki dapat memicu tumbuhnya kanker  tumor ganas.

Supaya kondisi bisa kembali normal, diperlukan terapi yang baik bisa dengan mengubah pola makan. Misalnya konsumsi makanan penyeimbang hormon wanita untuk mengembalikannya ke kondisi normal sehingga dia bisa memiliki periode haid yang benar.

3. Terkena Diabetes tipe 2

Pubertas dini mempengaruhi seseorang terkena diabetes tipe 2 yang dipengaruhi oleh obesitas yanga dialami ketika seorang anak mengalami masa puber. Resiko ini lebih rentan terhadap remaja perempuan karena ketika remaja perempuan mengalami menstruasi dini lebih beresiko mengalami kenaikan berat baan yang memicu obesitas sebagai penyebab diabetes.

Keterkaitan antara pubertas dini dan resiko Diabeter tipe 2 dipengaruhi oleh obesitas dan faktor biologis seseorang. Sehingga cara mengatasi gangguan hormon sangat penting sehubungan dengan resiko atau efek samping dari gangguan tersebut. [AdSense-B]

4. Masalah sosial dan emosional

Seorang anak yang mengalami pubertas  mengalami tak jarang mengalami perubahan sikap terhadap lingkungan sekitarnya baik keluarga atau lingkungan pergaulannya.

Berapa anak merasa depresi karena merasa belum siap dengan perubahan bentuk tubuh dan kedewasaan. Jika dia mulai menunjukkan emosi yang tidak stabil, ini juga merupakan tanda hormon tidak stabil di dalam dirinya, dibutuhkan konsultasi dan cek up dengan dokter supaya diketahui masalah yang sebenarnya.

5. Mudah Tertekan dan Depresi

Seorang anak yang mengalami pubertas lebih awal namun mental yang mereka miliki belum cukup untuk menerima segala perubahan dalam dirinya membuat anak tersebut tertekan dan depresi.

Anak kehilangan rasa percaya dirinya untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar karena merasa ada yang berubah dari dalam dirinya. Pada akhirnya anak tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Oleh karena itu, penting untuk mendapatkan cara menstabilkan hormon wanita.

6. Tubuh Anak Tumbuh Di Luar Normal Anak Seusianya

Anak yang mengalami pubertas dini, bisa memiliki ukuran tubuh yang di luar normal ukuran anak seusianya. Umumnya bagian yang amat terlihat adalah bagian payudaranya, di mana dia memiliki ukuran payudara yang sangat besar.

Untuk mencegah seorang anak mengalami pubertas dini orang tua bisa memberi saran pada anak untuk menjalani terapi cara menyeimbangkan hormon agar haid teratur dan perlu mengawasi segala informasi yang diterima anak saat masa perkembangannya. [AdSense-C]

Ada baiknya orangtua menyediakan saran informasi dan rekreasi yang aman bagi anak- anak degan menyediakan tontonan yang mendidik anak.

Selain itu rang tua juga perlu memperhatikan asupan makanan dan gizi yang diterima sang anak. Beberapa makanan yang mengandung gizi tinggi bisa menyebabkan perkembangan hormon dalam tubuh anak berkembang lebih cepat.

Hindari konsumsi makanan olahan yang terbuat dari bahan kimia atau junk food. Hindari konsumsi susu dan produk susu yang mengandung rekombinan bovine, yaitu hormon pertumbuhan buatan.

Hal lain yang bisa dilakukan dalam hubungannya dengan upaya pengobatan pubertas dini adalah mengajak anak untuk aktif berolahraga. Olahraga memicu produksi hormon serotin dan endorfin yang merupakan hormon pertumbuhan yang membuat anak terlihat lebih ceria.

Aktivitas fisik pada anak dapat menekan pertumbuhan hormon seks sehingga pubertas dini dapat dihindari sampai mental dan fungsi organ tubuh anak seimbang dan siap untuk memasuki masa pubertas. Demikian pemaparan kali ini, semoga bermanfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn