Apa Itu Sinus Preauricular yang Diderita Anak Anji? Ini Penjelasannya !

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Baru-baru ini santer terdengar kabar tentang Saga Omar Nagata, putra Anji, yang menderita suatu penyakit berkaitan dengan kesehatan telinga. Namun rupanya, setelah ditelusuri pun penyakit yang diderita Saga ini kurang begitu familiar bagi masyarakat kita. Sinus Preauricular adalah nama jenis penyakit yang menyerang telinga anak Anji tersebut.

Ada beberapa orang yang mengira bahwa timbulnya lubang kecil pada bagian telinga Saga adalah penyakit congek. Padahal, Sinus Preauricular dan congean tentu adalah dua kondisi yang berbeda dan yang satu ini sama sekali tak boleh diabaikan. Lalu sebenarnya, apa itu Sinus Preauricular dan seperti apa penyakit ini sebenarnya?

Sinus Preauricular itu apa?

Sinus Preauricular masih termasuk dalam jenis infeksi telinga namun tak tergolong berbahaya dan biasanya menjangkiti bagian luar telinga. Tanda utama adari penyakit ini adalah timbulnya gumpalan berukuran kecil dan rupanya adalah penyakit bawaan lahir. Penyakit ini termasuk jenis penyakit langka karena di Amerika sendiri, jumlah kasusnya tak mencapai 1%.

Namun untuk kasus Sinus Preauricular di Afrika justru lebih tinggi dan bisa sampai 10%. Penyakit ini dapat menyerang kedua sisi telinga walau memang rata-rata yang dijumpai pada kebanyakan kasus hanya satu telinga saja. Penyakit ini pun tak memandang bulu sebab baik pria maupun wanita dapat terserang infeksi sinus jenis ini.

Walau menjadi suatu penyakit langka, umumnya penyakit ini berisiko meningkat pada waktu kehamilan yang dapat timbul justru di kala bayi lahir. Namun penyakit justru bisa menjadi tampak lebih jelas ketika bayi mulai bertumbuh semakin dewasa dan para orang tua awalnya biasa saja karena pada dasarnya tak ada gejala yang ditunjukkan dari kondisi bayi sewaktu dilahirkan.

Penyebab

Meski bukanlah penyakit mematikan, tentu penyakit ini dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan penderitanya jika disepelekan. Kasus infeksi Sinus Preauricular seperti yang putra Anji alami ini pada umumnya terjadi karena faktor genetik atau bersifat turun-temurun. Hal ini juga dinyatakan dalam suatu penelitian terbitan National Library of Medicine, dilansir dari TribunNews.com.

Dengan kata lain, apabila orang tua memiliki kasus serupa, tentu anak akan berisiko tinggi mengalaminya juga sebab munculnya lubang adalah pada waktu janin berkembang di awal kehamilan. Diketahui pula bahwa perkembangan lengkungan faring  pertama dan kedua yang cacat atau terganggu bisa menjadi penyebab timbulnya penyakit Sinus Preauricular.

Pada masa kehamilan, terutama di minggu keempat hingga keenam terjadi pembentukan embriologi pengembangan lengkungan branchial daun telinga pada janin. Gangguan atau kelainan bisa terjadi ketika pembentukan aurikularis mengalami penggabungan yang tak lengkap atau cacat.

Sebetulnya, jika memang perkembangan penyakit adalah selama kehamilan, maka para ibu hamil mampu memantaunya. Melalui pemeriksaan rutin kehamilan, cobalah untuk melihat apakah calon bayi menderita penyakit ini, terutama apabila di keluarga ada yang memiliki riwayat gangguan kesehatan satu ini.

Gejala

Pada kasus anak Anji, Saga, Sinus Preauricular menunjukkan adanya kondisi lubang kecil pada kedua telinganya dan bocah berusia 4 tahun tersebut mengalami beberapa keluhan gejala, seperti:

  • Telinga bengkak
  • Telinga kemerahan
  • Demam

Sementara itu, untuk gejala umum dari penyakit ini selain kemerahan dan bengkak, penderita juga dapat mengalami beberapa hal lain seperti misalnya:

  • Sakit kepala
  • Pusat sinus preaurikular terasa gatal
  • Pusat sinus preaurikular mengeluarkan cairan.
  • Terasa nyeri di bagian telinga.

Sayangnya, kebanyakan orang tua dari anak yang mengidap penyakit ini atau bahkan orang dewasa penderita gangguan kesehatan ini kerap menganggap bahwa Sinus Preauricular adalah jamur atau jerawat biasa di bagian telinga. Karena kurang begitu menyadari keberadaan penyakit infeksi sinus ini, maka ada kemungkinan bahwa kondisi bakal terlambat diatasi.

Pengobatan

Jika Anda atau kerabat memiliki tanda-tanda atau gejala seperti yang sudah disebutkan tersebut dan Anda pikir mirip dengan kondisi Saga, segeralah periksakan ke dokter. Perawatan secara umum yang diberikan oleh dokter adalah jenis antibiotik saat infeksi. Namun, ada kalanya operasi dianjurkan oleh dokter untuk proses pengangkatan sinus di mana hal ini perlu ditempuh apabila obat tak lagi mempan.

Tentu dengan penanganan yang cepat dan tepat, gejala dapat diatasi segera. Jika tidak, maka ada kemungkinan penderita mengalami gangguan pendengaran sebagai komplikasinya, bahkan hingga masalah ginjal walaupun memang potensinya cukup kecil, yakni sekitar 1,7-2,6%. Supaya risiko komplikasi bisa lebih lagi diminimalisir, segera temui dokter untuk perawatan yang tepat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn