Pengertian Sepsis Neonatorum – Gejala, Penyebab, Penanganan dan Pencegahan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sepsis Neonatorum merupakan infeksi darah yang menyerang seluruh tubuh atau terbatas pada satu organ saja yang dialami bayi baru lahir. Penyebab sepsis neonatorum ini dapat berupa bakteri, virus maupun jamur. Infeksi darah ini dapat menyebabkan bayi cacat hingga kematian.

Gejala Sepsis Neonatorum

Gejala Sepsis Neonatorum sulit dideteksi karena seringnya dikira bayi mengalami gangguan lain seperti pendarahan otak atau sindrom distress pernapasan. Berikut ciri-ciri bayi dengan sepsis neonatorum:

  1. Diare
  2. Perut membengkak
  3. Kurang mau menyusui
  4. Muntah-muntah
  5. Bayi tampak kuning
  6. Perubahan suhu tubuh, bisa rendah atau tinggi (demam)
  7. Penurunan kesadaran
  8. Kulit pucat atau kebiruan
  9. Kejang-kejang
  10. Sesak napas
  11. Gula darah rendah
  12. Detak jantung menjadi cepat atau lambat

Penyebab Sepsis Neonatorum

Sepsis Neonatorum dibagi menjadi 3 berdasarkan waktu terinfeksinya, yakni:

  • Infeksi saat Persalinan (early onset)

Pada kondisi ini bayi dapat terkena sepsis neonatorum dalam jangka waktu 24-72 jam setelah persalinan. Sumber infeksi bakterinya berasal dari ibu seperti E.coli, Group B Streptococcus (GBS), H.influenza, L. monocytogenes dan Staphylococus. Risiko sepsis neonatarum lebih tinggi terjadi apabila bayi lahir prematur dan ketuban pecah lebih dari 18 jam sebelum persalinan. Selain itu jika air ketuban dan plasenta terinfeksi serta ada bakteri GBS ketika bayi dalam kandungan juga berisiko sepsis neonatorum. Untuk mencegah air ketuban dan plasenta terinfeksi, ibu hamil dapat menambahkan konsumsi vitamin penambah darah, buah-buahan penambah darah serta sayuran penambah darah.

  • Infeksi setelah Persalinan (late onset)

Pada kondisi ini bayi dapat terkena sepsis neonatorum dalam jangka waktu 4-90 hari setelah bayi lahir. Bakteri penyebabnya adalah Staphulococcus aureus, klebsiella, acinetobacter, serratia, pseudomonas, bakteri anaerob serta jamur candida. Bayi yang menginap di rumah sakit terlalu lama, terlahir prematur dan berat badan rendah berisiko lebih tinggi terkena sepsis neonatorum.

[AdSense-B]

Penanganan Sepsis Neonatorum

Pengobatan pada bayi yang terkena sepsis neonatorum harus dilakukan sesegera mungkin karena sistem kekebalan bayi belumlah sempurna. Hal ini dapat dilakukan dengan cara perawatan intensif di rumah sakit. Dokter pun akan memberikan suntikan antibiotik pada bayi yang terkena sepsis neonatorum sambil melakukan pemeriksaan lengkap. Jika tidak ditemukan bakteri pada pemeriksaan, antibiotik tetap diberikan selama 7-10 hari.

Namun jika ditemukan adanya bakteri, antibiotik diberikan hingga 3 minggu. Selain pemberian antibiotik, dokter pun memantau terus tekanan darah dan organ-organ vital bayi. Jika suhu tubuh tidak stabil maka bayi dapat dimasukkan dalam inkubator.

Pencegahan Sepsis Neonatorum

  • Pencegahan sebelum persalinan

Kesehatan ibu hamil sangat penting dijaga demi melahirkan bayi yang sehat juga terbebas dari sepsis neonatorum. Makanan penambah darah untuk ibu hamil seperti sup dan soto daging sapi dapat dikonsumsi agar ibu hamil tidak mengalami gejala anemia selama masa kehamilan.

[AdSense-C]

  • Pencegahan pada saat persalinan

Pengawasan ibu dan janin selama persalinan harus dilakukan semaksimal mungkin. Selain itu perlu dilakukan rujukan secepatnya bila diperlukan serta menghindari luka pada permukaan kulit dan selaput lendir. Selain itu ibu hamil juga dapat mengonsumsi obat penambah darah agar dampak hb rendah pada saat melahirkan tidak terjadi.

  • Pencegahan setelah persalinan

Untuk mencegah bayi terkena sepsis neonatorum sebaiknya memberikan ASI secepatnya serta mengupayakan lingkungan dan peralatan tetap bersih. Selain itu apabila terjadi luka dilakukan penanganan dan perawatan secara steril serta menggunakan larutan desinfektan sebelum dan setelah memegang bayi.

Demikian pengertian, gejala, penyebab, penanganan serta pencegahan sepsis neonatorum yang dialami bayi baru lahir. Infeksi darah yang menyerang bayi ini adalah kondisi serius yang perlu ditangani sesegera mungkin agar tidak mengancam nyawa si bayi. Jika pemeriksaan rutin ke dokter dan pengobatan dilakukan sedini mungkin, maka harapan sembuh pada bayi juga semakin tinggi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn