Kata rakitis memiliki asal usul kata yang berasal dari dialek kuno Inggris yang berarti Wrickken atau memilintir. Kemudian di Yunani menggunakan istilah rachitis yang artinya peradangan tulang belakang. Kemudian kata tersebut diadopsi secara ilmiah dalam dunia kedokteran untuk kondisi orang yang menderita kelainan tulang.
Rakitis merupakan suatu penyakit yang terjadi pada tulang. Kondisinya terjadi pelunakan tulang pada anak-anak yang disebabkan oleh kekurangan atau gangguan metabolisme vitamin D, magnesium, fosfor, atau kalsium sehingga berpotensi rawan patah atau mengalami kelainan bentuk tulang.
Rakitis ini ternyata menjadi salah satu penyakit anak yang kasusnya sering terjadi pada sebuah negara berkembang seperti di Indonesia. Beberapa pemicu penyakit ini selain disebabkan oleh kekurangan vitamin D, bisa juga disebabkan oleh bahaya kekurangan kalsium seperti pada kasus diare berat dan muntah bisa menjadi penyebab kekurangan kalisum.
Walaupun bisa terjadi pada orang dewasa, tetapi biasanya kasus rakitis terjadi pada anak-anak yang menderita gizi buruk. Kelaparan atau kelaparan selama tahap awal anak-anak. Osteomalacia merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi tersebut untuk orang dewasa yang kekurangan vitamin D.
Penderita rakitis selain mengalami pelunakan tulang, pada bagian tulang yang terserang rakitis akan menimbulkan rasa sakit, sehingga tak heran banyak orang yang mendapati anaknya menjadi malas beraktivitas, khususnya berjalan karena sering merasa lelah saat berjalan. Selain itu, penderita ini juga akan sering mengalami kesemutan, kedutan, atau kram otot, bahkan tak jarang penderita rakitis juga terkena hipokalsemia atau mengalami defisiensi kalsium.
Untuk melihat seorang anak menderita rakitis juga dapat diamati dari kesehatan mulut, biasanya penderita rakitis ini akan sangat rentan mengalami masalah pada kesehatan gigi. Gigi berlubang, pertumbuhan gigi yang lambat serta enamel yang melemah menjadi ciri yang menyertai penderita rakitis.
Kasus rakitis ini akan menjadi lebih parah, jika kondisi ini tidak mendapatkan penanganan secepatnya. Umumnya penderita rakitis juga akan beresiko mengalami gejala defotmitas tulang, seperti kaki atau punggung melengkung, tulang dada menjadi lebih menonjol, penebalan pada pergelangan-pergelangan tubuh (kaki, tangan, maupun lutut), bahkan hingga melunaknya tulang tengkorak yang fungsinya untuk melindungi otak.
Tak hanya itu, bagi penderita rakitis juga dapat dicermati dengan cara berjalan anak cenderung melebar menyerupai cara berjalan bebek atau penguin. Ketika usia terus bertambah, jika kondisi ini juga tidak mendapatkan penanganan maka akan beresiko mengalami penghambatan pertumbuhan tulang, sehingga penderita akan terlihat lebih pendek dari anak-anak seusianya.
(Baca juga: makanan sehat untuk tulang dan sendi – obat nyeri tulang kaki)
Pelunakan tulang atau disebut rakitis ini disebabkan oleh kekurangan vitamin D dan kalsium. Pada dasarnya tubuh manusia membutuhkan vitamin D yang berguna untuk menyerap kalsium dan fosfor dari asupan makanan yang masuk.
Penyakit rakitis ini akan muncul ketika tubuh anak-anak tidak mendapatkan asupan vitamin D yang cukup atau ada kelainan pada tubuh sehingga memiliki masalah dalam menggunakan vitamin D dengan benar. Tidak mendapatkan kalsium sebagai zat pembentuk tulang inilah yang menyebabkan anak-anak menderita rakitis.
Bagi anak- anak yang sedang dalam masa pertumbuhan tentunya asupan makanan bergizi menjadi faktor yang sangat penting. Untuk itulah orang tua yang tidak ingin anaknya menderita rakitis sebaiknya banyak memberikan asupan makanan seperti sayuran, keju, susu, telur, dan minyak ikan.
Selain asupan makanan yang tidak dapat mencukupi kebutuhan vitamin D, maka beberapa hal dibawah ini juga bisa menyebabkan terjadinya rakitis, seperti:
1. Kurang Terkena Sinar Matahari
Seperti telah banyak diketahui melalui penelitian ilmiah, sinar matahari memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan tulang. Sinar matahari pagi memiliki zat yang baik dan buruk bagi kulit kita. Untuk mendapatkan paparan sinar matahari yang baik berkisar dari pukul 7 pagi hingga pukul 9 pagi. Setelah itu sinar matahari berakibat buruk bagi tubuh.
Pada tubuh manusia lapisan pada bawah kulit menyimpan simpanan lemak yang banyak mengandung kolesterol, yang hanya akan hilang setelah terkena sinar matahari pagi (sinar ultra violet), yang banyak mengandung vitamin D.
Vitamin D ini juga memiliki fungsi untuk mengurangi kolesterol dalam darah menuju kulit. Selain itu sinar matahari juga memiliki manfaat untuk mengurangi kadar gula darah. Dalam hal ini sinar matahari memiliki fungsi seperti insulin yang memudahkan penyerapan glukosa ke dalam sel tubuh. Sinar matahari juga dapat membunuh bakteri, jika di rumah sakit mengunakan ultra violet untuk membunuh bakteri, maka ketika berjemur pada matahari langsung tubuh akan terpapar sinar UV secara alami.
Kegiatan berjemur selama 10 menit setiap hari tentu akan berdampak pada meningkatnya system kekebalan tubuh, utamanya sel darah putih atau limfosit. Kegiatan ini tentunya dapat dilihat manfaatnnya dari jarangnya terkena flu atau masuk angin.
Pancaran sinar matahari pada pukul 8 pagi, akan mensintesis menjadi vitamin D, sehingga sangat bermanfaat untuk kesehatan tulang dan pembentukan kalsium. Namun jika berjemur diatas jam 9 maka matahari akan memancarkan ultra violet jenis A, B, dan C yang dapat membahayakan tubuh. Sinar UV A atau B malah akan merusak membran sel, sehingga menyebabkan kulit menjadi merah dan terbakar, selain itu sinar UV tersebut akna merusak sel-sel kulit yang berakibat mekanisme regenerasi sel menjadi terhambat.
Manfaat berjemur sinar matahari :
2. Kekurangan asupan makanan yang mengandung vitamin D
Tubuh membutuhkan vitamin D berkisar 600 hingga 4000 IU perhari untuk orang dewasa. Untuk mendapatkan kebutuhan tersebut terdapat beberapa makanan yang kaya dengan vitamin D, diantaranya :
Dalam beberapa kasus terdapat anak-anak yang memiliki kesulitan untuk menyerap vitamin D. berikut beberapa contoh kondisi medisnya:
Sementara itu, dalam beberapa kasus rakitis yang terjadi pada anak bisa diakibatkan dari penyakit bawaan. Meski demikian, masih diperlukan penelitian yang panjang untuk kasus seperti ini. Karena secara umumnya rakitis terjadi karena kekurangan gizi dari asupan vitamin D.
3. Menderita Gangguan Usus, Hati atau Ginjal
Dalam beberapa kasus rakitis juga bisa disebabkan oleh komplikasi penyakit yang dideritanya. Biasaya tidak maksimalnya tubuh menyerap mineral dan vitamin D karena ada masalah medis pada bagian usus, hati,maupun ginjal.
4. Cacat Genetika
Untuk kasus ini memang jarang terjadi. Meski demikian beberapa penderita yang memiliki kelainan pada ginjal akan mempengaruhi kinerja ginjal dalam menyerap kalsium fosfat dalam tulang dan darah.
5. Kelahiran Prematur
Kelahiran prematur biasanya diikuti oleh belum sempurna beberapa bagian tubuh pada bayi. Pembentukan dan penyimpanan vitamin D sewaktu dalam kandungan menjadi tidak sempurna sehingga mempengaruhi kemampuan bayi dalam menyerap vitamin D.
6. ASI yang Miskin Vitamin D
Kondisi ASI yang miskin vitamin D bisa dipengaruhi dari seorang ibu yang jarang terpapar sinar matahari. Karena sinar UV yang menyerap ke dalam kulit selain bagus untuk tubuh si ibu jagu mampu tersimpan dalam ASI sehingga sangat bermanfaat bagi bayi.
7. Efek samping obat-obatan
Beberapa obat-obatan juga memiliki efek samping untuk menghambat vitamin D. Obat-obatan anti kejang merupakan penyumbang potensi yang dapat mengganggu kemampuan tubuh mengelola vitamin D.
(Baca juga: akibat kelebihan dan kekurangan mineral – makanan penguat tulang)
Penyakit rakitis bisa diamati dari berbagai tanda atau gejala yang muncul, beberapa diantaranya meliputi:
(Baca juga: penyebab terjadinya lordosis, kifosis dan skoliosis – obat linu pada tulang kaki)
Para tenaga medis akan melakukan pengamatan kepada anak yang mengalami beberapa gejala penyakit rakitis. Hal ini dapat berbentuk lemah otot, atau nyeri pada tulang sehingga membuat anak jadi malas berjalan. Pertumbuhan fisik yang lebih lambat dan cepat lelah juga menjadi indikasi seorang anak terkena rakitis.
Selain mengamati secara fisik, tenaga medis juga akan memeriksa dengan cermat. Beberapa diantaranya dengan melakukan pemeriksaan darah yang berfungsi untuk mengetahui seberapa banyak kadar vitamin D dan kalsium yang terkandung dalam darah.
Dan langkah yang dapat dipastikan oleh tenaga medis dengan memeriksa pasien dengan menggunakan alat canggih seperti pemindaian X-ray atau menggunakan CT scan guna mengukur kepadatan tulang dan resiko patah tulang.
Tak hanya itu, tenaga medis juga akan menanyakan pada pihak keluarga apakah ada riwayat medis dengan penyakit yang sama. Pola makan dan obat-obatan yang biasa di konsumsi akan menjadi pertimbangan tenaga medis untuk menentukan apakah seorang anak menderita rakitis.
Untuk bayi juga dapat dilihat dari tengkorak kepalanya. Jika bayi yang mengalami rakitis makan akan memiliki tengkorak yang lebih lunak dan akan memakan waktu yang lama untuk bayi agar ubun-ubun tertutup sempurna atau fontanel yang tertunda.
Diagnosis juga bisa dilakukan melalui kaki bayi. Meski kaki bayi yang sehat juga terlihat bengkok, tetapi pada bayi yang menderita rakitis memiliki kebengkokan kaki yang terlihat sangat berlebihan. Pada bagian dada beberapa anak dengan rakitis akan tubuh dengan kelainan pada tulang rusuk mereka. Sehingga dapat terlihat tulang dada akan menyembul.
Sementara itu pada anak yang menderita rakitis biasanya memiliki pergelangan tangan atau kaki yang lebih besar atau lebih tebal dibandingkan anak normal.
(Baca juga: akibat kelebihan kalsium – cara mengatasi tulang belakang sakit)
Pengobatan Rakitis
Pengobatan rakitis dapat dilakukan dengan melihat kondisi yang menjadi penyebabnya. Karena itulah penanganan yang tepat menjadi kunci dalam mengambil tindakan oleh seorang tenaga medis. Untuk mengobati rakitis, maka tenaga medis akan memulainya dari penyebab rakitis tersebut, dimana dokter akan meningkatkan kadar vitamin D dan kalsium pada tubuh anak dengan beberapa cara, diantaranya:
Seperti dibahas diatas untuk menutupi kekurangan vitamin D dalam tubuh tentunya dibutuhkan asupan makanan yang kaya dengan vitamin D, seperti sayuran, keju, telor, susu, makanan laut dll.
Manfaat sinar matahari sebelumnya telah dijelaskan. Karena rajin berjemur dibawah sinar matahari pagi dari pukul 7 hingga 9 sangat bermanfaat. Durasi yang dapat dilakukan pun hanya berkisar 10 hingga 15 menit minimal 2 hari sekali.
Hal yang paling gampang pada saat ini dengan mengkonsumsi supleman vitamin D yang direkomendasikan oleh tenaga medis. Karena kadar vitamin D dan kalsium dalam darah terlalu tinggi juga berbahaya karena dapat menimbulkan efek samping seperti:
Sementara itu, pada bebarapa kasus yang disebabkan oleh penyakit ginjal, biasanya tenaga medis akan menerapkan metode pengobatan dialisis untuk mengganti fungsi ginjal. Selain itu kombinasi vitamin D khusus dan suplemem fosfat digunakan untuk membantu kinerja ginjal yang terganggu karena mengalami kelainan genetika.
Penambahan vitamin D berkisar 1000 hingga 2000 unit internasional atau IU per hati juga dapat dilakukan agar mendapatkan kadar vitamin D yang cukup bagi tubuh. Konsumsi kalsium pun harus ditingkatkan menjadi 1000-1500 mg/hari.
(Baca juga: cara menjaga kesehatan tulang – obat sakit tulang)
Bagaimana dengan pengobatan di rumah?
Penderita rakitis tidak harus dirawat di rumah sakit. Penderita rakitis juga dapat dilakukan di rumah dengan mengubah gaya hidup.
Agar anak tidak terkena rakitis, maka orang tua harus memastikan kebutuhan gizinya terutama asupan vitamin D secara alami. Seperti memberikan makanan yang kaya vitamin D dengan memperhatikan table gizi yang ada dalam kemasan, diantaranya:
Untuk wanita hamil,maka sebaiknya tanyakan kepada tenaga media terkait supleman vitamin D. biasanya susu manusia hanya mengandung sedikit vitamin D. Sedangkan semua bayi membutuhkan 400 IU vitamin D setiap hari.
Bagaimana dengan penanganan gejala tulang bengkok?
Jika kita telah mendapatkan kondisi tulang anak yang membengkok pada bagian kaki atau bagian punggung yang membungkuk atau melengkung, seorang tenaga medis tentunya akan memberikan pemasangan alat penyangga khusus agar bisa memposisikan tulang kembali pada tempatnya. Alat ini tentunya akan digunakan selama masa pertumbuhan anak. Meski demikian dalam beberapa kasus mengambil tindakan operasi untuk memperbaiki posisi dan bentuk tulang menjadi normal.
Pencegahan Rakitis
Semua penyakit tentu ada penyebabnya, karena itu menghindari penyebab rakitis menjadi pilihan bijak untuk mencegah penyakit tersebut. Kondisi rakitis dapat dicegah dengan memberikan asupan vitamin D dan kalsium yang cukup dalam tubuh anak. Nah, untuk mendapatkan kadar vitamin D dan kalsium maka harus memperhatikan beberapa hal berikut ini:
(Baca juga: penyebab sakit punggung – gejala tbc tulang)
Itulah sedikit informasi tentang rakitis, mulai dari apa saja penyebabnya, mengenali gejala atau tanda-tandanya, hingga pada tahap metode diagnosa dan cara mengobatinya. Bahkan juga Anda bisa mencegah rakitis dengan mencoba melakukan beberapa hal yang sudah disarankan di atas. Ada baiknya segera ke dokter, khususnya ahli tulang, untuk memperoleh penanganan yang paling tepat.