“namanya juga anak-anak, pasti niatnya bercanda”
Eits, jangan salah, bercanda pun ada aturannya lho. Jangan sampai niat bersenang-senang malah menjadi petaka bagi kehidupan orang lain. Apalagi anak-anak masih memiliki waktu panjang untuk mencapai cita-cita di masa depan. Hal ini diungkapkan oleh Ibnu Yahya, seorang wali murid yang membagikan kronologi mengenai putrinya di laman sosial media Facebook.
Dalam postingannya, Ibnu Yahya bercerita bahwa putrinya sedang membereskan buku belajar dengan berdiri. Namun, ketika hendak kembali duduk, seorang teman putrinya menarik kursi dari tempat semula. Sontak putri Ibnu terjatuh dan membentur lantai dalam keadaan duduk hingga mengakibatkan retak pada tulang ekornya.
Dalam waktu seminggu, postingan Ibnu Yahya menjadi viral dan dibagikan lebih dari 46.000 kali. Tentu saja banyak yang ikut bersimpati pada kejadian yang menimpa putri Ibnu. Pasalnya, hal seperti ini tidak hanya terjadi sekali dua kali dalam kehidupan di sekolah anak-anak kita.
Tulang coccygeus atau lebih sering disebut dengan tulang ekor berada pada ujung ruas-ruas tulang belakang. Walaupun ukurannya sangat kecil, namun cedera pada tulang ekor bisa berakibat fatal. Apalagi tulang pada usia muda (anak-anak) masih bersifat lunak karena dalam masa pertumbuhhan. Pada ujung ruas tulang belakang tersebut, terdapat kumpulan juntaian serabut saraf yang menghubungkan banyak bagian tubuh kepada pusat saraf yaitu otak. Tidak hanya saraf menuju alat gerak, namun juga saraf sistem penglihatan dan sistem lainnya.
Secara bentukan anatomis, cedera tulang ekor lebih sering terjadi pada wanita karena bentung paggul pawa wanita membuat tulang ekor lebih terbuka. Benturan yang berakibat cederan pada tulang ekor tidak harus muncul tepat setelah cedera. Beberapa kasus dilaporkan bahwa masalah kesehatan penderita baru muncul setelah beberapa bulan bahkan beberapa tahun berikutnya.
Jika tidak sengaja alami jatuh dalam keadaan dudu, berikut penanganan awal yang bisa dilakukan :
Menurut penjelasan Dr dr Wawan Mulyawan, SpBS, SpKP selaku ahli dalam bedah saraf, jika tulang ekor sampai retak dan merobek saraf-saraf tersebut, maka penderita beresiko mengalami kelumpuhan. Namun kemungkinan kelumpuhan pada korban tarik kursi tidak terlalu besar. Sekitar 95% kemungkinan tidak akan mengalami kelumpuhan, hanya saja korban biasanya akan mengalami nyeri akut hingga kronis di bagian pinggang.
Pada kasus yang lebih parah, benturan pada tulang ekor juga bisa sebabkan gangguan saluran kemih serta organ seksual. Benturan yang sangat keras dapat menimbulkan gangguan kencing dan gangguan buang air besar. Pada laki-laki, cedera pada tulang ekor bisa sebabkan terjadinya impoten (kesulitan ereksi).