Ketika dalam melakukan aktivitas, seringkali seseorang melakukan hal-hal yang sangat tidak dipikirkan apa dampak yang akan terjadi. Seperti halnya ketika seseorang duduk terlalu lama, melakukan aktivitas belajar seperti sehari-harinya untuk mengerjakan tugas atau sesuatu yang diperlukan. Dengan melakukan hal-hal tersebut, banyak orang menganggap tidak apa-apa dan meremehkan dampak yang akan terjadi. Ada kalanya hal-hal tersebut sangat tak di bayangkan akan mengakibatkan sesuatu yang tidak diinginkan. Seperti kerusakan pada tulang belakang yang berdampak pada ketika kita berjalan.
Jenis Kerusakan Tulang
Kerusakan kerusakan pada tulang belakang tersebut ada beberapa macam , dengan gejala yang di alami dan penyebabnya. Yakni lordosis, kifosis, dan skoliosis.
Kerusakan tulang belakang tersebut pasti akan terjadi jika seseorang tersebut meremehkan dan melakukan hal-hal yang sering berdampak pada tulang belakang. Kesehatan tulang belakang sangat krusial sekali untuk menopang kegiatan dan aktivitas sehari-hari. Tidak hanya untuk mendukung kegiatan dan aktivitas, tetapi juga melindungi organ-organ tubuh kita supaya tetap berada di posisi seharusnya serta dapat berfungsi dengan baik.
Berikut akan dijelaskan beberapa penyebab dari jenisjenis penyakit tulang belakang tersebut:
1. Kondisi tubuh
Kondisi tubuh dari seseorang yang sejak anak-anak hingga orang dewasa bisa menjadi salah satunya penyebab penyakit lordosis karena, bisa menjadi bawaan hal yang buruk dari tulang belakangnya. Dengan begitu, jika individu tersebut melakukan aktivitas dengan kesalahan kesalahannya akan dapat memperparah penyakit pada pungggungnya yakni lordosis. Aktivitas aktivitas tersebut seperti duduk sembarangan yang dapat merusak tulang punggung.
2. Berat badan yang berlebih
Salah satu penyebab terjadinya penyakit lordosis pada tulang punggung yakni berat badan pada seseorang yang berlebih (obesitas). Hal tersebut akan menjadi penyebab terjadinya lordois karena badan yang ada pada individu tersebut tidak mampu menopang berat badan yang ada pada individu tersebut. Kondisi ini akan membuat tulang pada punggungnya menjadi terbebani dan masuk ke dalam punggung individu tersebut.
3. Serangan osteoporosis
Ketika saat tua, seseorang akan sangat mudah mengalami penyakit lordosis tersebut. Seperti yang telah terjadi saat ini, banyak orang tua yang berjalan dengan membungkuk. Hal ini di sebabkan badan yang sudah tidak kuat lagi dari orang lansia menjadi beban yang sangat berat dan sudah mulai rapuh. Sehingga tulang pungung mereka akan rawan sekali terkena penyakit lordosis tersebut.
4. Ganguan tulang belakang
Sering sekali orang yang terkena penyakit lordosis disebabkan karena adanya gangguan yang terjadi pada tulang punggung mereka. Dengan adanya ganguan tersebut, maka akan sangat mudah sekali tulang punggung tersebut rapuh dan tidak dapat menahan hal hal yang berat, sehingga badan dan tulang punggung akan menjadi membungkuk.
5. Kondisi gangguan kifosis
Kifosis yang terjadi pada seseorang akan pula menjadikan tulang punggungnya tersebut menjadi penyakit lordosis, karena tulang punggung bawah yang ada pada individu tersebut mempunyai kerapuhan. Kerapuhan inilah yang akan menjadi mudahnya terkena serangan penyakit lordosis sehingga, sangat sulit sekali untuk berjalan karena kondisi badan yang membungkuk.
6. Alas kaki
Alas kaki dengan hak tinggi yang biasa dipakai oleh wanita saat ini akan meningkatkan resiko lordosis. Hak tinggi menyebabkan pusat gravitasi tubuh berpindah ke depan dan peningkatan kelengkungan tulang belakang.
1. Osteoporosis
Selain menyebabkan penyakit lordosis, gejala osteoprosis sendiri akan mengakibatkan penyakit kifosis pada tulang punggung seseorang. Dengan kerusakan pada tulang pungung, bentuk pada tulang pungung tersebut akan bisa menjadi ke depan melebihi batas punggung yang sebenarnya. Fraktur kompresi yang paling banyak terjadi pada bagian depan tulang belakang, yang menyebabkan bagian depan tulang akan runtuh dan menciptakan tulang belakang berbentuk baji dan menciptakan postur tubuh membungkuk atau kifosis, atau punuk dowager.
Tidak hanya menyebabkan masalah estetik, hal ini lebih jauh dapat menyebabkan beberapa masalah hingga pada kasus yang parah dapat mempengaruhi paru-paru, saraf, dan organ lainnya, sehingga akan menimbulkan rasa sakit.
2. Tuberkolosis dan infeksi tulang belakang
Salah satu penyakit yang menyebabkan terjadinya kifosis adalah tuberkolosis (TBC) dan infeksi yang terjadi di tulang belakang. Hal ini tentu sangat rawan bagi tukang belakang untuk mengalami penyakit kifosis terjadi, sebab akan mengakibatkan kerusakan pada sendi seseorang.
3. Kanker atau tumor jinak yang menimpa tulang belakang
Seperti halnya pada infeksi, jika terjadi tumor atau kanker yang sudah jinak pada tulang belakang, sangat mungkin terjadi menyebabkan penyakit kifosis, karena tulang belakang akan memaksa tulang keluar dari posisinya.
4. Spina bifida
Spina bifida merupakan kondisi yang terjadi ketiak janin masih berada dalam kandungan dan sedang mengalami perkembangan di dalam rahim. Akan tetapi tulang belakangnya tidak membentuk dengan benar atau tidak normal. Sebabnya memang masih belum jelas, akan tetapi bayi pengidap dilahirkan orangtua, kakak-kakak, bahkan sepupu akan lebih cenderung memiliki bayi dengan kondisi seperti ini. Sehingga penyakit tersebut merupakan penyakit keturunan
5. Kondisi yang menyebabkan paralisis
Paralisis yang dimaksud adalah seperti cerebral palsy, polio, dan kaku pada tulang belakang. Sangat jelas sekali, karena hal tersebut akan berdampak pada terbentuknya tulang belakang yang akan segera mengidap penyakit kifosis.
6. Ankylosing spondylitis
Ini merupakan bentuk peradangan kronis dari tulang belakang dan sendi-sendi tulang sacroiliac. Ini berlokasi pada tulang belakang bawah dimana sakrum atau tulang kelangkang, tulang yang tepat berada di atas tulang ekor bertemu tulang-tulang ilium atau tulang-tulang yag berada di kedua sisi bokong atas. Hal ini menyebabkan nyeri dan kekakuan dalm dan sekitar tulang belakang.
1. Idiopatik
Jenis penyakit skoliosis yakni salah satunya skoliosis idiopatik. Kasus skoliosis yang tidak diketahui penyebab pastinya disebut idiopatik. Menurut penelitian yang telah dilakukan, sekitar sepertiga penderita skoliosis idiopatik terkait faktor genetika yang dialami individu tersebut. Skoliosis idiopatik diderita sebanyak 80 persen dari jumlah penderita skoliosis.
2. Skoliosos degeneratif
Selain idiopatik, ada juga skoliosis degenratif dalam jenisnya. Skoliosis degeneratif terjadinya akibat kerusakan pada bagian tulang belakang yang terjadi secara perlahan-lahan. Skoliosis dari tipe ini sering terjadi pada orang dewasa sebab seiring bertambahnya usia, beberapa bagian tulang belakang menjadi sangat mudah lemah dan menyempit. Selain itu, ada beberapa penyakit atau gangguan yang berhubungan dengan tulang belakang yang bisa menyebabkan skoliosis degeneratif, seperti osteoporosis, penyakit Parkinson, motor neurone disease, sklerosis multipel, dan kerusakan tulang belakang yang terjadi akibat dari operasi.
3. Skoliosis kongenital
Penyebab penyakit skoliosis ini adalah bisa dari bawaan yang disebabkan oleh tulang belakang yang tidak tumbuh dengan normal saat bayi dalam kandungan di dalam rahim. Hal ini mungkin terjadi karena kurang perhatian dalam menjaga rahim yang ada di dalam, sehingga bentuk tulang bayi yang akan lahir akan terjadi tidak secara normal.
Maka dari itu, sangat perlu diketahui bagi masyarakat saat ini, baik yang usia lansia maupun anak-anak dan remaja saat ini yang sangat mudah meremehkan kesehatan mereka. Penyebab penyakit ini sangat perlu diketahui bagi semua masyarakat, sebab dengan adanya pengetahuan tersebut, sangat membantu untuk mencegah terjadinya kelainan tulang ini. Kondisi ini tentu sangat tidak diinginkan dan agar tidak menyesal kedepannya di saat sudah berlanjut ke usia lansia.