7 Akibat Migrain Sebelah Kanan yang Tidak Terduga dan Menyakitkan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Akibat migrain sebelah kanan tampaknya perlu Anda kenal dan pahami lebih lanjut sebab kondisi ini tampak sangat menyiksa. Migrain sendiri sebenarnya merupakan suatu kondisi saat seseorang mengalami sakit kepala dengan sensasi berdenyut.

Kondisi ini bisa terjadi pada salah satu sisi atau bagian saja misalnya pada kepala bagian kanan. Migrain sebenarnya merupakan salah satu jenis penyakit saraf. Serangan bahaya migrain bisa saja terjadi selama beberapa hari atau bisa juga serangan ini hanya dialami dalam waktu yang cukup singkat misalnya 1 sampai 2 jam saja.

Migrain jika tidak segera ditangani tentunya akan menimbulkan akibat yang juga menyiksa penderitanya sehingga kondisi penderita migrain tersebut akan semakin melemah. Berikut ini beberapa akibat dari adanya migrain di sisi bagian kanan kepala penderita.

1. Stroke Iskemik

Penyakit gejala stroke ringan yang dikenal sebagai penyakit mematikan di kalangan masyarakat pada dasarnya terbagi menjadi dua tipe. Yang pertama adalah stroke hemoragik dan terjadi karena pembuluh darah bocor atau pecah. Sedangkan yang kedua adalah stroke iskemik yang disebabkan oleh adanya penyumbatan pada pembuluh darah yang memasok darah ke otak.

Stroke iskemik merupakan jenis stroke yang paling sering terjadi di kalangan masyarakat. Bagaimanapun juga penyakit stroke iskemik ini jika dibiarkan dan tidak ditangani dengan benar maka akan menimbulkan kecacatan pada penderitanya. Bahkan bisa saja penyakit ini menyebabkan terjadinya kematian.

Oleh karena itu dibutuhkan penanganan sesegera mungkin untuk mengatasi stroke iskemik pada pasien. Tindakan perawatan juga harus dilakukan dengan serius agar penderita stroke iskemik tersebut tidak sampai mengalami cacat parah atau kehilangan nyawa.

Penderita migrain yang juga memiliki riwayat hipertensi dan penyakit jantung bisa saja menderita stroke iskemik dan perlu mendapatkan penanganan khusus.

2. Gangguan Psikologis

Migrain yang dialami oleh seseorang dalam waktu yang cukup lama bisa saja membuat penderitanya mengalami gangguan psikologis. Gejala migrain di antaranya sakit atau nyeri kepala dengan tingkat keparahan yang cukup serius akan membuat pasien menjadi tidak tahan dengan rasa nyeri yang dialaminya tersebut.

Jika gejala migrain ini sering terjadi maka bisa saja penderita migrain akan menjadi begitu cemas. Ia akan merasa tertekan dengan penyakitnya tersebut dan akan menjadi panik saat gejala migrain menyerang tiba-tiba.

Rasa cemas dan panik serta kekhawatiran yang sering kali timbul dan dialami oleh penderita migrain tentunya lama-kelamaan akan membuat penderita migrain menjadi stres dan akhirnya mengalami depresi. Oleh karena itu kondisi migrain perlu segera ditangani agar tidak mengganggu kondisi psikologis pasien.

3. Migrain Kronis

Umumnya kemunculan gejala migrain terjadi di sela sakit kepala yang hebat. Durasi kemunculan migrain pada dasarnya dibagi menjadi dua yaitu episodik dan kronis. Dinamakan migrain episodik jika sakit kepala berlangsung kurang dari dua minggu.

Sedangkan migrain kronis ditandai dengan adanya sakit kepala yang terjadi selama lebih dari 15 hari dalam satu bulan. Kondisi migrain kronis bisa saja membuat penderitanya merasa pandangannya berputar. Terkadang bahkan pandangan yang berputar itu disertai pula dengan adanya kemunculan aura yang berupa kilatan atau garis cahaya dengan durasi waktu selama lima menit hingga satu jam.

Kondisi ini tentu akan mengganggu aktivitas pasien. Untuk mengatasinya maka Anda bisa mengonsumsi obat dari dokter dan beristirahat. [AdSense-B]

4. Status Migrainosus

Yang dimaksud dengan status migrainosus adalah serangan migrain parah yang bertahan selama lebih dari tiga hari. Selama itu pula bisa saja penderita migrain juga mengalami gejala lainnya. Misalnya saja seperti nyeri pada kepala bagian kanan dan disertai sensasi berdenyut.

Selain itu penderita migrain juga bisa saja mengalami mual dan bahkan muntah karena terasa pusing dan pandangan berputar. Penderita migrain juga akan menjadi sangat sensitif terhadap cahaya dan suara sehingga ia memerlukan tempat yang tenang dengan cahaya yang redup.

Jika Anda mengalami kondisi ini maka segeralah memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Melalui pengobatan dari dokter maka migrain akan semakin berkurang dan rasa nyeri di kepala sebalah kanan bisa saja berhenti. Selanjutnya dibutuhkan perawatan kesehatan diri agar tidak sampai terjadi lagi status migrainosus.

5. Sakit Kepala

Munculnya sakit kepala sudah tentu dialami oleh seseorang yang menderita penyakit penyebab migrain. Sakit kepala akan terasa di salah satu bagian kepala misalnya di sebelah kanan. Namun bisa saja rasa sakit ini berkembang hingga dialami oleh kedua bagian sisi kepala.  [AdSense-A]

Sakit kepala seringkali disertai dengan rasa berdenyut sehingga penderita migrain menjadi cemas dan panik. Sakit kepala juga bisa saja muncul karena penderita migrain mengonsumsi obat secara berlebihan. Penyakit migrain dengan tingkat keparahan yang cukup serius bisa saja memaksa pasien untuk mengonsumsi obat dengan dosis yang lebih tinggi.

Hal ini kemudian akan memicu timbulnya sakit kepala pada pasien penderita migrain. Oleh karena itu dalam mengonsumsi obat harus dilakukan dengan dosis dan takaran yang tepat sesuai dengan petunjuk serta arahan dari dokter.

6. Sindrom Seretonin

Seretonin pada dasarnya merupakan suatu senyawa kimia alami yang dihasilkan oleh sistem saraf pada manusia. Senyawa ini dibutuhkan oleh organ tubuh dan berperan pula dalam menjaga fungsi sel saraf dan sel otak. Namun seseorang akan menderita beberapa gejala yang menyiksanya jika senyawa seretonin ini muncul dalam kadar yang terlalu banyak.

Kondisi terlalu banyaknya kadar seretonin dalam tubuh manusia inilah yang disebut dengan sindrom seretonin. Kondisi ini bisa saja muncul pada seseorang yang mengonsumsi obat jenis tertentu seperti misalnya obat jenis triptan. Obat jenis triptan umumnya dikonsumsi oleh penderita migrain.

Namun obat jenis ini bila dikonsumsi dalam waktu yang lama bisa saja membuat pasien migrain justru mengalami sindrom seretonin. Untuk itu pasien perlu mengurangi konsumsi obat jenis tersebut. Sebaiknya milikilah selalu pola hidup sehat agar gejala migrain tidak sering kambuh sehingga Anda tidak perlu mengonsumsi obat.

7. Gangguan Perut

Penderita migrain yang terlalu banyak mengonsumsi obat anti inflamasi nonsteroid bisa saja mengalami gangguan perut. Obat jenis tersebut bisa saja menjadi resep bagi penderita migrain sehingga pasien migrain perlu mengonsumsinya dalam jangka waktu yang cukup lama.

Gangguan perut yang terjadi bisa saja dalam wujud yang bermacam-macam. Misalnya saja seperti konstipasi atau bahkan bisa juga diare. Tentu saja kondisi ini akan semakin menyiksa penderita migrain. Oleh karena itu penggunaan obat perlu dihentikan agar gangguan perut dapat selesai.

Penderita migrain juga bisa meningkatkan pola hidup sehat agar migrain bisa diatasi tanpa harus mengonsumsi obat anti inflamasi nonsteroid secara berlebihan.

Akibat migrain sebelah kanan sebaiknya segera ditangani agar bisa berhenti dan tidak menimbulkan komplikasi lebih lanjut. Penanganan terapi migrain juga perlu dilakukan dengan berkonsultasi pada dokter agar penyakit migrain bisa segera berkurang dan juga pulih.

fbWhatsappTwitterLinkedIn