Terkena Bobble-Head Doll Syndrome, Bocah Perempuan Anggukkan Kepala Terus Menerus

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Terkena Bobble-Head Doll Syndrome, Bocah Perempuan Anggukkan Kepala Terus MenerusSeorang gadis kecil usia 5 tahun yang tak disebutkan namanya mengalami kondisi kesehatan yang cukup langka karena ia menganggukkan kepalanya tanpa henti. Kejadian ini sudah berlangsung selama 2 tahun dan selama itu pula kepalanya tak bisa berhenti mengangguk yang diketahui bahwa kondisi otak mengalami masalah.

Anak yang berasal dari India ini pun akhirnya positif didiagnosa mengalami bobble-head doll syndrome yang memang tergolong jarang didengar namun sebenarnya merupakan sebuah keadaan tumbuhnya kista di dalam otak. Saraf pada otaknya mengalami tekanan karena kista makin bertumbuh dan inilah yang menjadi penyebab anggukan kepalanya tak bisa berhenti menurut hasil lansiran dari laman Daily Mail.

Karena sudah beberapa tahun terjadi dan tak segera diobati, maka getaran yang disebabkan oleh tekanan di saraf otak oleh kista pun menjadi tak terkendali. Kondisi ini pun direkam oleh dokter dan sempat pula dirilis. Pada video rekaman tersebut terlihat anak perempuan ini kepalanya terus berayun tanpa henti.

Sebenarnya setelah mengamati lebih lanjut kondisi gadis kecil ini, anggukannya akan berhenti saat ia sedang dalam kondisi tidur. Bahkan saat sedang berbicara, anggukannya tak separah ketika ia sedang diam saja. Hal ini dipicu oleh salah satu ventrikel otak yang terhalang oleh kista.

Ada kemungkinan juga bahwa kista yang memberikan tekanan di saraf otaknya sudah ada sejak ia lahir. Namun setelah dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut, akhirnya dokter juga memutuskan untuk mengoperasi demi mengangkat kista tersebut. Dengan kista diangkat, diharapkan bahwa tekanan di bagian otak akan berkurang dan anggukan bisa berhenti atau setidaknya berkurang.

Saat kista sudah coba diatasi oleh ahli bedah dengan mengangkat kista tersebut, maka diketahui bahwa ada kemajuan pada kondisi anak tersebut, yaitu getarannya berkurang atau lebih tepatnya tidak seteratur dan sesignifikan sebelumnya. Kabar baiknya, menurut para ahli saraf dari All India Institute of Medical Sciences di New Delhi menyatakan bahwa kondisi mentalnya tak terpengaruh sama sekali usai memeriksanya.

Sindrom yang memang cukup langka dan jarang terdengar ini meskipun ada akan cenderung lebih gampang terjadi pada anak-anak. Namun, masih belum diketahui berapa jumlah anak yang telah mengalami kasus yang sama dengan anak gadis dari India ini. Meski begitu, gejala dapat diredakan dengan mengobatinya secara cepat, yakni dengan cara mengambil kista tersebut agar saraf otak bisa kembali berfungsi baik.

fbWhatsappTwitterLinkedIn