Chikungunya sebaiknya tidak diremehkan karena penyakit ini merupakan salah satu yang berbahaya berasal dari nyamuk Aedes aegypti maupun Aedes albopictus yang menggigit manusia dan menyebarkan virus melalui gigitan tersebut. Virus yang dibawa oleh kedua nyamuk penyebab demam berdarah tersebut adalah yang kita kenal dengan virus chikungunya. Ciri-ciri chikungunya sendiri hampir sama dengan saat terkena penyakit demam berdarah, seperti yang bisa disimak berikut ini.
(Baca juga: penyebab chikungunya)
1. Demam
Kondisi demam memang tampaknya tak hanya menjadi ciri dari penyakit chikungunya, tapi juga penyakit lainnya, termasuk demam berdarah. Namun untuk mengetahui apakah demam yang disebabkan oleh virus ini benar adalah chikungunya, lihat juga beberapa gejala lainnya bila ada. Bahkan demam sendiri pun bisa menjadi akibat dari munculnya radang tenggorokan atau flu.
Untuk anak-anak, lamanya demam yang akan dialami paling tidak hanya selama 3 hari yang tidak akan disertai dengan perdarahan maupun syok. Bagi yang masih bingung antara ciri demam pada penyakit demam berdarah dan chikungunya, Anda bisa melihat bahwa chikungunya tidak menimbulkan gejala perdarahan hebat dan juga syok atau renjatan pada penderitanya. Demam ini juga akan muncul secara mendadak dengan suhu tubuh yang langsung tinggi dan lamanya bisa 3 sampai 5 hari.
(Baca juga: tubuh menggigil tanpa demam)
2. Menggigil
Seperti pada umumnya, demam akan disertai dengan menggigil dan ciri satu ini pun juga akan dirasakan oleh penderita chikungunya. Kebanyakan kasus chikungunya memang tampak hampir tak ada bedanya dengan ciri demam berdarah. Namun jika mengalami demam dan menggigil berikut ciri lainnya yang tak normal seperti gejala flu biasa, Anda bisa langsung mendapat pertolongan medis.
3. Linu pada Sendi
Selain mengalami demam, penderita chikungunya pada umumnya juga akan menunjukkan ada yang tak beres pada bagian sendinya. Kalau biasanya sendi terasa linu bila sehabis melakukan pekerjaan berat, linu ini bisa datang menyertai demam tersebut sehingga patut untuk diwaspadai dan perlu untuk diperiksakan. Sakit atau linu ini terjadi biasanya dinamakan dengan istila flu tulang atau demam tulang di mana rasanya akan sangat sakit di bagian tulang, ngilu serta pegal-pegal. Bila sudah begini, Anda patut curiga bahwa virus chikungunya telah menyerang.
Gejala chikungunya lainnya bisa saja terjadi selama kurun waktu 5 hari maksimalnya, namun untuk linu dan nyeri sendi dapat tetap dialami penderita sampai berbulan-bulan. Tak hanya berbulan-bulan, nyeri sendi pun bisa terjadi selama bertahun-tahun sehingga sangat penting untuk diwaspadai dan ditangani secara cepat oleh dokter.
(Baca juga: penyebab encok)
4. Kulit Kemerahan
Chikungunya yang terjadi pada anak akan menunjukkan adanya kemerahan di kulitnya selain dari demam dadakan. Setelah sekitar 3 sampai dengan 5 hari mengalami demam, ruam-ruam merah tersebut akan mulai bermunculan.
5. Mata Merah
Tak hanya bagian kulit saja yang akan muncul kemerahan atau ruam menyertai demam, namun pada mata juga bisa dicek apakah berubah menjadi merah. Kemerahan yang terjadi pada bagian mata ini tepat seperti ciri-ciri saat Anda mengalami flu. Hanya saja, untuk ciri ini sama seperti kemerahan di kulit yang cenderung lebih sering terjadi pada anak kecil dan kemerahan ini pun akan muncul justru setelah masa demam 3-5 hari tersebut.
(Baca juga: cara menghilangkan mata merah)
6. Kejang-kejang
Masih ciri chikungunya yang dialami oleh anak, kejang pun bisa juga terjadi ketika anak sedang demam dan oleh karena itulah namanya kejang demam. Ciri satu ini lebih sering dijumpai pada anak-anak yang masih kecil, sementara untuk anak yang sudah lebih besar, demam akan disertai rasa linu yang tadi sudah disebutkan.
(Baca juga: kejang-kejang saat tidur)
7. Pembesaran Kelenjar Getah Bening
Kondisi kelenjar getah bening yang membesar ini akan mengikuti rasa linu pada sendi saat penderita mengalami demam 5 hari. Keadaan ini pada umumnya dijumpai pada anak yang sudah lebih besar setelah sendi dan otot terasa tak nyaman karena saking sakitnya. Jika mengalami hal ini, memeriksakan ke dokter adalah jalan yang paling baik.
8. Pembengkakan Sendi
Pada orang-orang yang sudah lebih dewasa, virus chikungunya bisa menunjukkan ciri-ciri seperti terjaidnya persendian yang tak hanya sakit dan linu tapi juga membengkak. Hal ini perlu diwaspadai betul karena nyeri otot dan sendi yang juga sampai bengkak bisa saja nantinya memicu kelumpuhan. Kelumpuhan ini bisa terjadi sebab ketika dibuat berjalan, rasa sakit akan muncul sehingga akhirnya tak akan bisa bergerak maupun berjalan seperti biasa. Pada tahap ini, sakit persendian dianggap sudah memasuki tahap serius dan parah yang biasanya terjadi di bagian kaki serta lengan sehingga akan sulit dan sangat tak nyaman untuk berkegiatan.
9. Kelelahan
Ketika mengalami demam, otomatis tubuh akan menjadi lebih mudah lemas sehingga untuk melakukan kegiatan seperti biasa pun akan cepat lelah. Ciri seperti ini tampak mirip memang dengan gejala flu biasa, tapi jika ada rasa nyeri di bagian otot serta sendi, belum lagi ditambah dengan kondisi atau ciri tak wajar lainnya, Anda patut mencurigainya dan segera pergi ke dokter untuk mendapatkan diagnosa tepatnya.
10. Sakit Kepala
Bila sudah demam tinggi, otomatis kepala pun akan terasa sakit. Ciri demam yang disertai rasa sakit di kepala memang mirip dengan ketika Anda flu, tapi sakit kepala pada ciri chikungunya akan begitu tidak tertahankan sehingga akan membuat tak nyaman dan bahkan sulit untuk bangun dan bergerak seperti biasanya.
11. Mual-mual
Ketika demam tinggi, otomatis memang mual menjadi ciri lainnya yang tak bisa lepas dari demam. Meski begitu, rasa mual ini termasuk jarang dan hanya kadang-kadang saja akan muncul dan dirasakan oleh penderita.
12. Muntah
Muntah-muntah adalah ciri yang selalu melekat dan ada hubungannya dengan rasa mual. Saat mual terjadi, meski jarang maka akan ada rasa ingin muntah juga. Ciri ini pun juga terjadi ketika penderita mengalami demam.
(Baca juga: cara mencegah chikungunya)
Ciri-ciri tersebut bisa menjadi lebih parah apabila tak segera mendapat penanganan atau pengobatan yang tepat, seperti timbulnya komplikasi yang membahayakan tubuh.
Lebih parahnya lagi, jika orang lanjut usialah yang mengalami penyakit chikungunya, maka akibatnya adalah kematian bila penanganan kurang baik dan cepat. Walau chikungunya adalah penyakit yang tak begitu sering terjadi di tanah air serta diketahui bahwa kasus chikungunya menurun di tahun 2011 oleh Departemen Kesehatan, masyarakat Indonesia tetap perlu mewaspadai adanya penyakit ini.