15 Bahaya Penyakit Epilepsi Yang Sebaiknya Diwaspadai

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bahaya penyakit epilepsi tak hanya berpengaruh pada kondisi fisik penderitanya saja tetapi juga berpengaruh pada kondisi psiko sosial. Penyakit epilepsi dapat menimbulkan berbagai komplikasi kesehatan serta gangguan kejiwaan pada penderitanya. Bahkan terkadang penyakit ini dapat mengancam nyawa penderitanya. Berikut penjelasan serta uraian beberapa macam bahaya penyakit epilepsi.

1. Cedera

Seorang penderita komplikasi epilepsi yang sedang terserang gejala epileptik secara mendadak tentu saja tak memiliki persiapan khusus. Hal ini tentu saja berbahaya bagi penderita. Sebab jika gejala epileptik itu menyerang pada saat ia berada dalam kondisi yang tidak aman maka bisa jadi penderita epilepsi tersebut mengalami cedera dan terluka. Resiko cedera yang mungkin terjadi misalnya memar, luka ringan, luka berat, dan lain sebagainya.

2. Kecelakaan

Penderita epilepsi umumnya tidak diberikan izin untuk mengendarai kendaraan sendiri. Namun beberapa orang ingin memiliki hidup normal misalnya dengan berkendara sendiri tanpa pengawasan dari orang lain. Hal ini sebenarnya berbahaya sebab meningkatkan resiko terjadinya kecelakaan pada diri mereka sendiri terutama jika gejala kejang menyerang secara mendadak saat ia sedang menyetir. Kecelakaan yang beresiko terjadi ini tentunya juga akan mencelakakan orang lain sehingga menimbulkan kerugian bagi semua pihak.

3. Kerusakan Otak

Serangan epilepsi dapat menyebabkan terganggunya sistem sel saraf dalam otak. Akibatnya beberapa bagian sel dalam otak tidak dapat berfungsi selama serangan terjadi. Jika serangan sering terjadi maka lama-kelamaan sel saraf dalam otak dapat mengalami penurunan fungsi. Hal ini tentu saja berpengaruh pada kondisi otak. Serangan epilepsi yang terjadi secara terus-menerus akan melemahkan kemampuan otak dalam berpikir secara kognitif dan motorik.

4. Kejang Panjang

Kejang panjang disebut dengan istilah epileptikus. Macam-macam kejang panjang merupakan kondisi kejang yang dialami oleh penderita epilepsi namun gejala kejang itu terus berlangsung dan tidak segera berhenti. Kondisi kejang yang seperti ini sebenarnya sangatlah berbahaya dan bisa menimbulkan kematian bagi penderitanya.

Umumnya penderita epilepsi membutuhkan obat yang berfungsi untuk menghentikan gejala kejang yang terjadi dalam waktu lebih dari 10 menit. Sebab kejang yang normal umumnya hanya terjadi dalam waktu beberapa detik saja atau mungkin kurang dari 10 menit. Jika kejang tidak segera berhenti maka kondisi ini dangat berbahaya bagi penderitanya. [AdSense-B]

5. Luka Bakar

Seseorang yang sedang menderita epilepsi seharusnya tidak berada pada tempat yang berbahaya termasuk pada tempat yang penuh dengan api atau media api. Sebab jika orang yang berada di dekat api sedang terserang gejala epilepsi secara mendadak maka orang tersebut bisa jatuh ke daerah api. Hal ini bisa mengakibatkan terjadinya luka bakar pada penderita epilepsi. Selain itu api yang mengenai organ vital seseorang dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu berhati-hatilah terhadap api.

6. Tenggelam

Penderita gejala awal epilepsi hendaknya tidak dibiarkan berada di suatu tempat perairan yang dalam. Sebab bila serangan gejala epilepsi terjadi secara mendadak maka penderita akan jatuh ke dalam perairan tersebut. Tentu saja ia tidak akan dapat menyelamatkan dirinya jika jegala kejang sedang menyerangnya. Selain itu penderita epilepsi juga perlu ditemani saat sedang berenang. Sebab ia bisa terserang gejala epilepsi sewaktu-waktu dan hal ini sangat membahayakan nyawanya.

7. Kematian Mendadak

Kematian mendadak bisa terjadi karena disebabkan oleh adanya sindrom yang mengancam seluruh penderita epilepsi baik anak-anak maupun dewasa. Sindrom ini sebagai salah satu bahaya penyakit eilepsi terjadi secara tak terduga dan terjadi pada saat gejala epilepsi menyerang.

Sindrom ini terjadi dalam waktu yang sangat singkat sehingga tidak ada orang di sekitar yang sempat melihat gejalanya. Pada saat sindrom terjadi maka seluruh sistem saraf dalam otak sudah tidak dapat bekerja termasuk aliran oksigen dalam tubuh. Akibatnya hal ini menimbulkan komplikasi gagalnya beberapa fungsi organ tubuh. [AdSense-A]

8. Depresi

Penderita epilepsi umumnya mengalami rasa cemas yang berlebihan. Rasa cemas ini timbul karena adanya perasaan takut untuk masuk ke kehidupan secara umum. Rasa khawatir akan terjadinya serangan epileptik selalu muncul pada penderita epilepsi termasuk pada saat mereka sedang berkumpul bersama orang lain.

Rasa cemas ini kemudian akan membuat mereka memikirkan kondisinya secara terus-menerus. Akibatnya terjadilah depresi pada diri mereka yang mengakibatkan mereka lebih memilih untuk mengisolasi diri.

9. Gangguan Mental

Timbulnya gangguan mental pada penderita ciri-ciri epilepsi pada anak bisa disebabkan karena adanya depresi dan perasaan cemas atau khawatir berlebihan yang terjadi secara terus-menerus. Umumnya para penderita epilepsi merasa takut akan penyakitnya tersebut yang diduga tidak bisa sembuh.

Sementara berbagai serangan yang terjadi justru semakin mengganggu kemampuan fisik dan mental. Pada akhirnya penderita yang mengalami depresi sekaligus mengalami serangan akan menjadi semakin terganggu kesehatannya dan mengalami gangguan mental yang berat.

10. Cacat Bayi

Ibu hamil yang mengalami epilepsi beresiko menularkan penyakitnya tersebut pada bayi yang akan dilahirkannya. Gejala yang seringkali terjadi pada ibu hamil juga bisa menyebabkan terjadinya bayi lahir cacat. Selain itu obat-obatan epilepsi yang dikonsumsi ibu hamil juga dapat menyebabkan bayi lahir cacat.

11. Terjatuh

Orang yang sedang terserang gejala epilepsi akan selalu jatuh karena ia kehilangan kesadaran sekaligus mengalami disfungsi saraf. Namun yang paling berbahaya adalah jika penderita epilepsi berada di tempat yang sangat tinggi sehingga memungkinkan dirinya untuk jatuh ke bawah pada saat sedang terserang gejala epilepsi.

12. Kehilangan Memori

Penderita epilepsi juga beresiko mengalami kehilangan memori baik memori jangka panjang maupun jangka pendek. Hal ini bisa terjadi sebab fungsi memori dalam otak tidak bekerja dengan baik pada saat gejala menyerang. Akibatnya penderita mengalami kehilangan kemampuan untuk mengingat sesuatu.

13. Linglung

Gejala epileptik yang cenderung menyerang secara tiba-tiba akan mengakibatkan penderitanya mengalami kehilangan kesadaran. Peristiwa ini umumnya diawali dan diakhiri dengan munculnya kebingungan pada penderita. Jika hal ini terjadi secara terus-menerus maka bukan tidak mungkin penderita akan menjadi orang yang selalu bingung dan gelisah serta menjadi linglung. [AdSense-C]

14. Tidak Fokus

Saat mengalami kebingungan dan kecemasan akan serangan gejala epilepsi maka penderita akan kehilangan fokus. Selain itu gejala epilepsi yang sering datang menyerang akan mengakibatkan sistem saraf otak menjadi terganggu. Akibatnya penderita menjadi kehilangan fokus dalam melakukan sesuatu. Gejala yang terjadi secara terus-menerus dapat mengurangi daya kerja otak sehingga penderita semakin hari semakin kehilangan fokus dan konsentrasi.

15. Isolasi Sosial

Kebanyakan penderita epilepsi memutuskan untuk menjauhkan diri dari masyarakat. Mereka lebih memilih untuk mengisolasi dirinya. Penderita umumnya khawatir dengan serangan yang terjadi sewaktu-waktu akan menimbulkan keresahan bagi masyarakat. Akibatnya penderita terisolasi secara sosial.

Bahaya penyakit epilepsi tentunya bisa dicegah agar tidak sampai terjadi. Lakukan pengobatan secara rutin agar terhindar dari serangan gejala epilepsi. Dengan demikian maka kondisi fisik dan mental tidak akan semakin terpuruk. Selain itu kesembuhan bagi penderitanya juga dapat terjadi lebih cepat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn